Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ribuan Tenaga Medis Positif Covid-19 dan Ratusan Meninggal Dunia Selama Pandemi

Kompas.com - 22/09/2020, 16:46 WIB
Dani Prabowo

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Hampir tujuh bulan, pandemi Covid-19 melanda wilayah Tanah Air. Selama periode tersebut, ribuan tenaga medis dilaporkan telah terpapar virus corona.

Jika kondisi ini terus dibiarkan, para tenaga medis yang kini berada di garis belakang penanganan pandemi, berpotensi kewalahan menghadapi ribuan kasus baru yang terus muncul setiap harinya.

Ketua Bidang Apoteker Advance dan Spesialis Ikatan Apoteker Indonesia (IAI) Kerry Lestari Dandan mengungkapkan, tak kurang dari 800-an apoteker di seluruh Indonesia yang dilaporkan terpapar virus corona.

Baca juga: Update Klaster Pabrik Epson Cikarang, Kini 398 Karyawan Positif Covid-19

"Kami sedang melakukan pembaruan data. Sebagian dari mereka sudah sembuh dan melakukan isolasi mandiri, namun ada juga yang meninggal," kata Kerry di Jakarta, Selasa (22/9/2020), seperti dilansir dari Antara.

Secara rinci, terdapat 803 apoteker yang terkonfirmasi positif Covid-19. Dari jumlah tersebut, 640 orang telah dinyatakan sembuh dan enam orang meninggal dunia.

Sementara itu, dilansir dari Tribunnews.com, Sekretaris Jenderal PP Ikatan Bidan Indonesia Ade Jubaedah mengungkapkan, ada 2.291 bidan yang dinyatakan positif Covid-19.

Baca juga: 4.071 Kasus Baru Covid-19 Tersebar 32 Provinsi, DKI Catat Penambahan Tertinggi

Dari jumlah tersebut 1.345 orang telah dinyatakan sembuh dan 22 orang meninggal dunia. Adapun, 924 orang saat ini masih dinyatakan positif Covid-19, dimana 746 orang di antaranya menjalani isolasi mandiri dan 178 orang lainnya dirawat di rumah sakit.

Guna menekan angka penularan Covid-19, Ade mengatakan, pihaknya meminta kepada seluruh pasien yang hendak berobat untuk membuat janji pertemuan terlebih dulu. Sehingga, bidan dapat melakukan persiapan pencegahan kemungkinan penularan Covid-19.

"Salah satu upaya yang kami kembangkan ialah komunikasi melalui media, misalnya WhatsApp," ucap Ade seperti dilansir dari Antara.

Baca juga: Kabur dari RS, Pasien Positif Covid-19 Ditangkap Saat Bayar Pajak Motor

Sementara itu, Ketua Umum DPP Persatuan Perawat Nasional Indonesia Harif Fadhillah mengungkapkan, jika kasus positif Covid-19 terus bertambah, maka hal itu harus menjadi peringatan semua pihak.

Ia mengingatkan, jika seluruh pihak sepakat bahwa tenaga medis adalah benteng terakhir dalam menghadapi pandemi Covid-19, maka seharusnya ada program dalam meningkatkan keselamatan tenaga kesehatan.

Khusus perawat, hingga kini sudah ada 85 perawat yang meninggal dunia akibat Covid-19. Beberapa provinsi yang memiliki kasus perawat yang terpapar Covid-19 yang cukup tinggi, di antaranya DKI Jakarta (1.629 kasus), Jawa Timur (844 kasus), Sulawesi Selatan (350 kasus), dan Bali (156 kasus).

Baca juga: Pasien Corona Buat Sendiri Surat Bebas Covid-19, Manfaatkan Posisi Administrasi RS

Untuk diketahui, Satuan Tugas Penanganan Covid-19 mencatat penambahan 4.071 kasus positif pada Selasa (22/9/2020). Penambahan kasus harian itu mengakibatkan akumulasi kasus positif mencapai 252.923 orang.

Dari jumlah tersebut, 184.298 orang telah dinyatakan sembuh dan 9.837 orang meninggal dunia.

Ratusan dokter gugur

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

TPN Ganjar-Mahfud Sebut 'Amicus Curiae' Bukan untuk Intervensi MK

TPN Ganjar-Mahfud Sebut "Amicus Curiae" Bukan untuk Intervensi MK

Nasional
Percepat Kinerja Pembangunan Infrastruktur, Menpan-RB Setujui 26.319 Formasi ASN Kementerian PUPR

Percepat Kinerja Pembangunan Infrastruktur, Menpan-RB Setujui 26.319 Formasi ASN Kementerian PUPR

Nasional
Kubu Prabowo Siapkan Satgas untuk Cegah Pendukung Gelar Aksi Saat MK Baca Putusan Sengketa Pilpres

Kubu Prabowo Siapkan Satgas untuk Cegah Pendukung Gelar Aksi Saat MK Baca Putusan Sengketa Pilpres

Nasional
TKN Prabowo-Gibran Akan Gelar Nobar Sederhana untuk Pantau Putusan MK

TKN Prabowo-Gibran Akan Gelar Nobar Sederhana untuk Pantau Putusan MK

Nasional
Jelang Putusan Sengketa Pilpres: MK Bantah Bocoran Putusan, Dapat Karangan Bunga

Jelang Putusan Sengketa Pilpres: MK Bantah Bocoran Putusan, Dapat Karangan Bunga

Nasional
Skenario Putusan Mahkamah Konstitusi dalam Sengketa Pilpres 2024

Skenario Putusan Mahkamah Konstitusi dalam Sengketa Pilpres 2024

Nasional
Kejagung Terus Telusuri Aset Mewah Harvey Moeis, Jet Pribadi Kini dalam Bidikan

Kejagung Terus Telusuri Aset Mewah Harvey Moeis, Jet Pribadi Kini dalam Bidikan

Nasional
Yusril Tegaskan Pencalonan Gibran Sah dan Optimistis dengan Putusan MK

Yusril Tegaskan Pencalonan Gibran Sah dan Optimistis dengan Putusan MK

Nasional
Soal Tawaran Masuk Parpol, Sudirman Said: Belum Ada karena Saya Bukan Anak Presiden

Soal Tawaran Masuk Parpol, Sudirman Said: Belum Ada karena Saya Bukan Anak Presiden

Nasional
Sudirman Said Beberkan Alasan Tokoh Pengusung Anies Tak Ajukan 'Amicus Curiae' seperti Megawati

Sudirman Said Beberkan Alasan Tokoh Pengusung Anies Tak Ajukan "Amicus Curiae" seperti Megawati

Nasional
Soal Peluang Anies Maju Pilkada DKI, Sudirman Said: Prabowo Kalah 'Nyapres' Tidak Jadi Gubernur Jabar

Soal Peluang Anies Maju Pilkada DKI, Sudirman Said: Prabowo Kalah "Nyapres" Tidak Jadi Gubernur Jabar

Nasional
Beda Sikap PSI: Dulu Tolak Proporsional Tertutup, Kini Harap Berlaku di Pemilu 2029

Beda Sikap PSI: Dulu Tolak Proporsional Tertutup, Kini Harap Berlaku di Pemilu 2029

Nasional
Banjir “Amicus Curiae”, Akankah Lahir “Pahlawan” Pengadilan?

Banjir “Amicus Curiae”, Akankah Lahir “Pahlawan” Pengadilan?

Nasional
Tanggal 22 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 22 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
TNI Tembak 2 Anggota OPM yang Serang Pos Prajurit di Paro Nduga, tapi Berhasil Melarikan Diri

TNI Tembak 2 Anggota OPM yang Serang Pos Prajurit di Paro Nduga, tapi Berhasil Melarikan Diri

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com