Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BNPB Sebut Terjadi Anomali akibat Perubahan Iklim

Kompas.com - 22/09/2020, 15:57 WIB
Haryanti Puspa Sari,
Icha Rastika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Doni Monardo mengatakan, terjadi anomali akibat perubahan iklim hingga 21 September 2020.

Doni mengatakan, pada bulan September tahun lalu Indonesia mengalami kebakaran hutan dan lahan yang luar biasa di Kalimantan dan Sumatera.

Namun, pada September tahun ini, daerah-daerah tersebut mengalami musim hujan sehingga terjadi banjir.

"Kalimantan terutama Tengah dan Kalimantan Barat sekarang masih hujan padahal tahun lalu sepanjang rute yang kami lalui dari Banjarmasin kemudian ke Palangkaraya lantas dari Palangkaraya ke Pangkalanbun dari Pangkalanbun menuju ke Pontianak sepanjang rute penerbangan nyaris kami terkepung kabut asap," kata Doni dalam rapat kerja di Komisi VIII DPR, di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (22/9/2020).

Baca juga: Bencana Hidrometeorologi Melanda Sukabumi, Bogor, hingga Singkawang

Doni juga mengatakan, perubahan iklim ikut berdampak pada DKI Jakarta. Pada September tahun lalu, kata Doni, Jakarta tercatat memiliki kualitas udara yang kurang baik.

Namun, menurut Doni, akibat faktor hujan yang terjadinya beberapa hari terakhir dan pandemi Covid-19 yang menekan aktivitas penduduk, kualitas udara di Jakarta menjadi lebih baik.

"Karena faktor pandemi temperatur kendaraan kurang tetapi adalah curah hujan kita saksikan kemarin mulai dari siang sampai sore bahkan di beberapa tempat terjadi banjir," ujar dia. 

Baca juga: Sebagian Besar Wilayah Indonesia Akan Memasuki Musim Hujan

Lebih lanjut, Doni mengatakan, pihaknya bersama Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) serta Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) akan fokus mengingatkan seluruh daerah akan adanya potensi ancaman bencana sebagai dampak dari perubahan iklim tersebut.

"Untuk mempersiapkan diri lebih siap lagi sehingga bisa mengurangi risiko dan bisa menghindari terjadinya kerugian harta benda dan khususnya korban jiwa," kata dia. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Firli Disebut Minta Rp 50 Miliar ke SYL, Pengacara: Fitnah!

Firli Disebut Minta Rp 50 Miliar ke SYL, Pengacara: Fitnah!

Nasional
Nasib Putusan Sengketa Pilpres 2024 jika Komposisi Hakim Menolak dan Mengabulkan Imbang

Nasib Putusan Sengketa Pilpres 2024 jika Komposisi Hakim Menolak dan Mengabulkan Imbang

Nasional
KPK Periksa Anggota DPR Ihsan Yunus Jadi Saksi Pengadaan APD Covid-19

KPK Periksa Anggota DPR Ihsan Yunus Jadi Saksi Pengadaan APD Covid-19

Nasional
Jokowi dan Megawati Saling Memunggungi

Jokowi dan Megawati Saling Memunggungi

Nasional
Soal Resolusi Gencatan Senjata di Gaza, Menlu China Sebut AS Pakai Hukum Internasional Sesuai Keinginannya Saja

Soal Resolusi Gencatan Senjata di Gaza, Menlu China Sebut AS Pakai Hukum Internasional Sesuai Keinginannya Saja

Nasional
Indonesia dan China Akan Bahas Kelanjutan Proyek Kereta Cepat, Luhut Kembali Terlibat

Indonesia dan China Akan Bahas Kelanjutan Proyek Kereta Cepat, Luhut Kembali Terlibat

Nasional
KPU Siap Laksanakan Apa Pun Putusan MK soal Sengketa Pilpres 2024

KPU Siap Laksanakan Apa Pun Putusan MK soal Sengketa Pilpres 2024

Nasional
KPU Tegaskan Caleg Terpilih Wajib Mundur jika Maju Pilkada 2024

KPU Tegaskan Caleg Terpilih Wajib Mundur jika Maju Pilkada 2024

Nasional
Megawati Kirim 'Amicus Curiae' ke MK, KPU: Itu Bukan Alat Bukti

Megawati Kirim "Amicus Curiae" ke MK, KPU: Itu Bukan Alat Bukti

Nasional
KPK Tetapkan Eks Kepala Bea Cukai Yogyakarta Eko Darmanto Tersangka TPPU

KPK Tetapkan Eks Kepala Bea Cukai Yogyakarta Eko Darmanto Tersangka TPPU

Nasional
Menko Polhukam Sebut Mayoritas Pengaduan Masyarakat Terkait Masalah Agraria dan Pertanahan

Menko Polhukam Sebut Mayoritas Pengaduan Masyarakat Terkait Masalah Agraria dan Pertanahan

Nasional
Menko Polhukam Minta Jajaran Terus Jaga Stabilitas agar Tak Ada Kegaduhan

Menko Polhukam Minta Jajaran Terus Jaga Stabilitas agar Tak Ada Kegaduhan

Nasional
Bertemu Menlu Wang Yi, Jokowi Dorong China Ikut Bangun Transportasi di IKN

Bertemu Menlu Wang Yi, Jokowi Dorong China Ikut Bangun Transportasi di IKN

Nasional
Indonesia-China Sepakat Dukung Palestina Jadi Anggota Penuh PBB

Indonesia-China Sepakat Dukung Palestina Jadi Anggota Penuh PBB

Nasional
Setelah Bertemu Jokowi, Menlu China Wang Yi Akan Temui Prabowo

Setelah Bertemu Jokowi, Menlu China Wang Yi Akan Temui Prabowo

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com