Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Megawati: Saya Bilang Ganti! Masih Banyak yang Mau Jadi Kepala Daerah

Kompas.com - 13/09/2020, 22:57 WIB
Deti Mega Purnamasari,
Fabian Januarius Kuwado

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri menegaskan, tidak akan memberikan rekomendasi kepada kadernya yang akan maju kembali sebagai kepala daerah apabila semasa menjabat hanya mengedepankan publisitas semata.

Hal tersebut disampaikan Megawati di acara pembukaan sekolah PDI-P secara virtual, Minggu (13/9/2020).

"Itu yang saya bilang, kalau hanya aksi-aksian, apa boleh buat? Jangan harap untuk kedua kali (maju kembali), tidak pernah saya berikan! Saya bilang ganti, ganti! Masih banyak orang yang mau jadi (kepala daerah) kok," ujar Presiden ke-5 RI ini.

Baca juga: Megawati: Saya Sedih Kalau Lihat Kader PDI-P Diambil KPK...

Megawati juga meminta calon kepala daerah dari partainya untuk mendedikasikan seluruh pikiran bagi rakyat dan memiliki keinginan untuk menyejahterakan rakyat.

Apabila tidak mengerti, Megawati meminta mereka untuk bertanya kepada yang lebih mengerti agar tak hanya mengedepankan aksi demi publisitas semata.

Ia memastikan, jika mencalonkan diri hanya karena harta, jabatan, dan kekuasaan, maka pihaknya tidak akan memberikan rekomendasi untuk maju kembali.

"Saya sangat yakin bahwa anda tidak akan mungkin menjadi dua kali. Kami sangat ketat dalam hal itu, karena dalam proses memilih pemimpin-pemimpin daerah, kami selalu memantau gerak kerjanya," kata dia.

Antara lain, pimpinan daerah yang mau dekat dan berjuang bagi rakyat maka yang bersangkutan akan dicintai rakyat sehingga dipilih kembali.

Ia pun mencontohkan keberhasilan Presiden Joko Widodo yang merupakan kader PDI-P dan terpilih menjadi Presiden selama dua periode.

"Jadi jangan dikira kalau nantinya saudara-saudara yang telah menang lalu setelah jadi calon mulai keluar keangkuhan, kepongahan. Banyak saya lihat seperti itu terjadi, tak mau turun ke bawah," kata dia.

Baca juga: Megawati: Persoalan Perempuan Sangat Mengganggu Pikiran Saya

"Saya bilang ya terserah, nanti kita lihat apakah kalau dia mau mencalonkan lagi kedua kalinya akan kami calonkan?" lanjut Megawati.

Adapun dalam sekolah partai PDI-P gelombang tiga ini diikuti oleh 2.112 peserta dan akan dilaksanakan selama tiga hari.

Dari seluruh peserta, terdapat beberapa kepala daerah incumbent, antara lain dua gubernur, 22 bupati, 20 orang wakil bupati, dua orang wali kota, dan empat orang wakil wali kota.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Jokowi Siapkan Program Unggulan Prabowo-Gibran Masuk RAPBN 2025

Jokowi Siapkan Program Unggulan Prabowo-Gibran Masuk RAPBN 2025

Nasional
CSIS: Mayoritas Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik

CSIS: Mayoritas Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik

Nasional
Korlantas Kaji Pengamanan Lalu Lintas Jelang World Water Forum Ke-10 di Bali

Korlantas Kaji Pengamanan Lalu Lintas Jelang World Water Forum Ke-10 di Bali

Nasional
Jokowi Dukung Prabowo-Gibran Rangkul Semua Pihak Pasca-Pilpres

Jokowi Dukung Prabowo-Gibran Rangkul Semua Pihak Pasca-Pilpres

Nasional
Pakar Sebut Semua Lembaga Tinggi Negara Sudah Punya Undang-Undang, Hanya Presiden yang Belum

Pakar Sebut Semua Lembaga Tinggi Negara Sudah Punya Undang-Undang, Hanya Presiden yang Belum

Nasional
Saksi Ungkap SYL Minta Kementan Bayarkan Kartu Kreditnya Rp 215 Juta

Saksi Ungkap SYL Minta Kementan Bayarkan Kartu Kreditnya Rp 215 Juta

Nasional
Saksi Sebut Bulanan untuk Istri SYL dari Kementan Rp 25 Juta-Rp 30 Juta

Saksi Sebut Bulanan untuk Istri SYL dari Kementan Rp 25 Juta-Rp 30 Juta

Nasional
Tata Kelola Dana Pensiun Bukit Asam Terus Diperkuat

Tata Kelola Dana Pensiun Bukit Asam Terus Diperkuat

Nasional
Jelang Disidang Dewas KPK karena Masalah Etik, Nurul Ghufron Laporkan Albertina Ho

Jelang Disidang Dewas KPK karena Masalah Etik, Nurul Ghufron Laporkan Albertina Ho

Nasional
Kejagung Diminta Segera Tuntaskan Dugaan Korupsi Komoditi Emas 2010-2022

Kejagung Diminta Segera Tuntaskan Dugaan Korupsi Komoditi Emas 2010-2022

Nasional
PKB-Nasdem-PKS Isyaratkan Gabung Prabowo, Pengamat: Kini Parpol Selamatkan Diri Masing-masing

PKB-Nasdem-PKS Isyaratkan Gabung Prabowo, Pengamat: Kini Parpol Selamatkan Diri Masing-masing

Nasional
Saksi Sebut Dokumen Pemeriksaan Saat Penyelidikan di KPK Bocor ke SYL

Saksi Sebut Dokumen Pemeriksaan Saat Penyelidikan di KPK Bocor ke SYL

Nasional
Laporkan Albertina ke Dewas KPK, Nurul Ghufron Dinilai Sedang Menghambat Proses Hukum

Laporkan Albertina ke Dewas KPK, Nurul Ghufron Dinilai Sedang Menghambat Proses Hukum

Nasional
TKN Sebut Pemerintahan Prabowo Tetap Butuh Oposisi: Katanya PDI-P 'Happy' di Zaman SBY...

TKN Sebut Pemerintahan Prabowo Tetap Butuh Oposisi: Katanya PDI-P "Happy" di Zaman SBY...

Nasional
KPK Belum Terima Salinan Resmi Putusan Kasasi yang Menang Lawan Eltinus Omaleng

KPK Belum Terima Salinan Resmi Putusan Kasasi yang Menang Lawan Eltinus Omaleng

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com