JAKARTA, KOMPAS.com - Juru Bicara Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Wiku Adisamito mengatakan, mobilitas warga tidak akan meningkatkan kasus Covid-19 apabila dibarengi dengan penerapan protokol kesehatan pencegahan Covid-19.
Menurut Wiku, penerapan protokol kesehatan bisa membantu pengendalian penularan Covid-19.
"Jadi kalau sampai mobilitas itu meningkatkan kasus itu artinya protokol kesehatannya tidak dijalankan. Kalau di menjalankan protokol kesehatan enggak seperti ini," kata Wiku di Graha BNPB, Jakarta, Jumat (11/9/2020).
Baca juga: Ketua DPRD Brebes Positif Covid-19, 149 Anggota dan Staf Jalani Tes Swab
Ia mengatakan, disiplin menerapkan protokol kesehatan tidak hanya pada saat pembatasan sosial berskala besar (PSBB) diberlakukan.
Sebab, ketika PSBB dicabut, penularan kasus Covid-19 akan kembali terjadi jika tidak dibarengi dengan penerapan protokol kesehatan.
"Jadi yang penting itu disiplin mau PSBB, tidak PSBB kalau kita disiplin kasusnya akan terkendali," ujar dia.
Sebelumnya, Pakar Kesehatan Masyarakat dari Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia (FKM UI) Iwan Ariawan mengatakan, ada korelasi antara pergerakan (mobilitas) penduduk dengan tingginya penambahan kasus positif Covid-19.
Jika mobilitas penduduk tinggi di suatu waktu, jumlah kasus Covid-19 semakin banyak pada waktu tersebut.
"Kita lihat ada korelasi antara pergerakan penduduk dengan jumlah kasus. Artinya semakin banyak penduduk bergerak, jumlah kasus Covid-19 itu makin banyak pada hari itu," ujar Iwan dalam talkshow bersama Satgas Penanganan Covid-19 yang ditayangkan secara daring di kanal YouTube BNPB, Jumat (10/9/2020).
Baca juga: Panglima TNI: Kita Tidak Boleh Lengah Menghadapi Covid-19
Menurut Iwan, pergerakan masyarakat bisa dilihat secara harian maupun ketika libur panjang.
Pergerakan harian dengan intensitas tinggi biasanya terjadi di pagi hari dan di sore hari.
"Yakni pada saat orang berangkat ke kantor di pagi hari dan ketika pulang dari kantor di siang hari," kata dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.