Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Austria Siap Lepas 15 Pesawat Tempur Eurofighter Typhoon Bekas ke Indonesia

Kompas.com - 08/09/2020, 14:45 WIB
Achmad Nasrudin Yahya,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah Austria mengumumkan siap melepas 15 pesawat tempur Eurofighter Typhoon bekas milik angkatan udaranya kepada Indonesia.

Rencana Pemerintah Austria melepas 15 Typhoon itu sebagaimana dilaporkan media Austria, Kronen Zeitung pada Senin (7/9/2020).

Laporan tersebut menyatakan, Menteri Pertahanan Austria Klaudia Tanner siap membuka pintu negosiasi untuk melepas jet tempur bekas tersebut kepada Indonesia.

Pernyataan Tanner tersebut juga sekaligus sebagai respon atas surat penawaran pembelian 15 Typhoon Austria yang dilayangkan Menteri Pertahanan Indonesia Prabowo Subianto pada 10 Juli 2020 lalu.

"Kami dengan senang hati menerima minat Anda untuk membeli 15 Eurofighter Austria untuk memodernisasi armada udara Anda," ujar Tanner.

Baca juga: Membandingkan Jet Tempur Eurofighter Typhoon Incaran Prabowo dengan Para Kompetitor

Dalam upaya pelepasan jet tempur bekas tersebut, Tanner juga telah memerintahkan Staf Umum untuk memeriksa keaslian surat yang diajukan Prabowo.

"Setelah pemeriksaan intensif, Staf Umum mengonfirmasi keaslian surat tersebut dan merekomendasikan agar kami memanfaatkan opsi penjualan apa pun," kata Tanner.

Dalam laporan tersebut juga menyebutkan, selain faktor konsensus politik dalam negeri, penjualan jet tempur bekas tersebut juga perlu mendapat persetujuan dari empat negara produsen Thyphoon dan Amerika Serikat (AS).

Persetujuan dari AS diperlukan karena sejumlah peralatan yang terpasang dalam pesawat tempur tersebut adalah bikinan AS, salah satunya adalah GPS.

Baca juga: Koalisi Masyarakat Sipil Minta Prabowo Batal Beli Eurofighter Typhoon

Dua skenario

Terdapat dua skenario agar Typhoon bisa berpindah tangan ke Indonesia.

Skenario pertama adalah Airbus akan menerbitkan sertifikat pengguna akhir baru untuk penggunaan jet di Indonesia dengan persetujuan Jerman, Inggris Raya, Italia dan Spanyol, dan Austria yang akan menjual langsung ke negara tersebut.

Sementara, skenario kedua adalah Airbus akan membeli kembali jet dari Austria, kemudian meningkatkannya dan mengirimkannya ke Indonesia.

Baca juga: Usaha Prabowo Modernisasi Alutsista dan Polemik Eurofighter Typhoon

Sebelumnya, Prabowo dilaporkan tengah berupaya melakukan penawaran pembelian 15 pesawat tempur Eurofighter Typhoon bekas milik Angkatan Udara Austria.

Upaya memboyong pesawat tempur berjenis Tranche 1 tersebut diajukan Prabowo melalui sebuah surat yang ditujukan kepada Menteri Pertahanan Austria Klaudia Tanner.

Penawaran pembelian tersebut dilaporkan media Austria, Kronen Zeitung, Sabtu (18/7/2020), yang memuat surat penawaran yang diajukan Prabowo.

Baca juga: Seperti Ini Spesifikasi Jet Tempur Eurofighter Typhoon Incaran Menhan Prabowo...

"Saya ingin menawarkan membeli 15 pesawat tersebut untuk TNI AU dan semoga proposal saya ini menjadi pertimbangan resmi," tulis Prabowo di surat tersebut yang dilansir Kompas.id, Senin (20/7/2020).

Dalam surat berkop Kementerian Pertahanan RI tertanggal 10 Juli 2020 yang ditandatangani Prabowo Subianto itu, disebutkan Indonesia tengah berupaya memenuhi kebutuhan organisasi angkatan bersenjata.

Prabowo mengungkapkan mendapat informasi Austria memiliki pesawat tempur Typhoon yang dibeli tahun 2002. Saat ini, Austria memiliki 15 pesawat itu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Tanggal 27 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 27 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Wakil Ketua KPK Dinilai Punya Motif Buruk Laporkan Anggota Dewas

Wakil Ketua KPK Dinilai Punya Motif Buruk Laporkan Anggota Dewas

Nasional
Jokowi Ungkap Kematian akibat Stroke, Jantung dan Kanker di RI Capai Ratusan Ribu Kasus Per Tahun

Jokowi Ungkap Kematian akibat Stroke, Jantung dan Kanker di RI Capai Ratusan Ribu Kasus Per Tahun

Nasional
Temui Jokowi, Prabowo dan Gibran Tinggalkan Istana Setelah 2 Jam

Temui Jokowi, Prabowo dan Gibran Tinggalkan Istana Setelah 2 Jam

Nasional
AJI Nilai Sejumlah Pasal dalam Draf Revisi UU Penyiaran Ancam Kebebasan Pers

AJI Nilai Sejumlah Pasal dalam Draf Revisi UU Penyiaran Ancam Kebebasan Pers

Nasional
Ketua KPK Sebut Langkah Nurul Ghufron Laporkan Anggota Dewas Sikap Pribadi

Ketua KPK Sebut Langkah Nurul Ghufron Laporkan Anggota Dewas Sikap Pribadi

Nasional
Daftar Hari Besar Nasional dan Internasional Mei 2024

Daftar Hari Besar Nasional dan Internasional Mei 2024

Nasional
AHY Wanti-wanti Pembentukan Koalisi Jangan Hanya Besar Namun Keropos

AHY Wanti-wanti Pembentukan Koalisi Jangan Hanya Besar Namun Keropos

Nasional
Prabowo Presiden Terpilih, AHY: Kami Imbau Semua Terima Hasil, Semangat Rekonsiliasi

Prabowo Presiden Terpilih, AHY: Kami Imbau Semua Terima Hasil, Semangat Rekonsiliasi

Nasional
Prabowo: Jangan Jadi Pemimpin kalau Tak Kuat Diserang, Duduk di Rumah Nonton TV Saja

Prabowo: Jangan Jadi Pemimpin kalau Tak Kuat Diserang, Duduk di Rumah Nonton TV Saja

Nasional
Dewas Akan Sidangkan Dugaan Pelanggaran Etik Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron 2 Mei

Dewas Akan Sidangkan Dugaan Pelanggaran Etik Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron 2 Mei

Nasional
Prabowo-Gibran Tiba di Istana untuk Bertemu Jokowi

Prabowo-Gibran Tiba di Istana untuk Bertemu Jokowi

Nasional
AHY Sebut Lahan 2.086 Hektare di IKN Belum 'Clear', Masih Dihuni Warga

AHY Sebut Lahan 2.086 Hektare di IKN Belum "Clear", Masih Dihuni Warga

Nasional
Tak Persoalkan PKB Ingin Kerja Sama dengan Prabowo, PKS: Kita Enggak Jauh-jauh

Tak Persoalkan PKB Ingin Kerja Sama dengan Prabowo, PKS: Kita Enggak Jauh-jauh

Nasional
Bapanas Prediksi Harga Bawang Merah Normal 30-40 Hari ke Depan

Bapanas Prediksi Harga Bawang Merah Normal 30-40 Hari ke Depan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com