JAKARTA, KOMPAS.com - Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) diharapkan bisa membina dan mendampingi penelitian vaksin Covid-19 yang saat ini tengah dikerjakan di Tanah Air.
"BPOM diharapkan bisa menjalankan fungsinya dalam membina dan mendampingi proses penelitian vaksin," ujar Ketua Konsorsium Riset dan Inovasi Covid 19 Kementerian Riset dan Teknologi Ali Ghufron Mukti dikutip dari siaran pers, Senin (7/9/2020).
Menurut Ghufron, jika BPOM bisa mendampingi proses penelitian maka akan memperkuat ekosistem penelitian yang tengah dilakukan.
Tujuannya agar penelitian dapat menghasilkan output yang berkualitas.
Baca juga: BPOM Sebut Perlu Ada Kolaborasi dengan OKI dalam Mengembangkan Vaksin Covid-19
Apalagi penelitian juga dilakukan di masa pandemi Covid-19 sehingga pembinaan dan pendampingan diperlukan dalam pelaksanaannya.
"Jika lembaga ini bisa mendampingi proses inovasi-inovasi nasional selama masa pandemi, tentu akan memperkuat ekosistem penelitian dan menghasilkan output yang lebih berkualitas," kata dia.
Seperti diketahui saat ini sedang dilakukan uji klinis fase III vaksin Covid-19 bekerja sama dengan perusahaan asal China, Sinovac dan produksinya dilakukan BUMN Bio Farma.
Direktur Utama Bio Farma Honesti Basyir dalam kesempatan terpisah beberapa waktu lalu mengungkapkan, diperkirakan ada sekitar 160 juta warga Indonesia yang diproritaskan mendapatkan vaksin, per orang membutuhkan dua dosis.
Baca juga: Pemerintah Anggarkan Rp 40,8 Triliun untuk Pengadaan Vaksin Covid-19
Apabila uji klinis usai, kandidat vaksin itu akan didaftarkan ke BPOM yang ditargetkan pada Januari 2021.
Selain itu, pemerintah juga mengembangkan vaksin sendiri yakni vaksin Merah Putih yang dilakukan oleh Lembaga Biologi Molekuler Eijkman.
Vaksin Merah Putih dijadwalkan bisa menyelesaikan uji coba pada hewan pada akhir 2020.
Setelah uji itu efektif, bibit vaksin akan diserahkan kepada Bio Farma untuk kemudian dilakukan uji prakilinis dan klinis.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.