Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Erick Thohir: Vaksinasi Covid-19 Diprioritaskan kepada 1,5 Juta Dokter dan Perawat

Kompas.com - 03/09/2020, 18:11 WIB
Dani Prabowo

Penulis

Sumber KONTAN

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Komite Pelaksana Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional Erick Thohir mengatakan, pemerintah berencana memberikan vaksinasi Covid-19 kepada 1,5 juta tenaga medis pada tahap awal.

Para tenaga medis yang akan mendapatkan vaksinasi ini terdiri atas dokter, perawat, serta tenaga medis lain yang memang diprioritaskan memperoleh vaksin.

"Beliau-beliau harus disuntik duluan karena beliau terdepan karena mereka ini para pahlawan. Kalau memang nanti bahan baku vaksinnya sudah bisa diproduksi, ini yang kita masukkan ke dalam skala prioritas berdasarkan data yang riil siapa yang bisa dikedepankan untuk divaksin dahulu seperti tadi dokter dan perawat," kata Erick seperti dilansir dari Kontan.co.id, Kamis (3/9/2020).

Baca juga: Jika Vaksin Ditemukan, Mungkinkah Pandemi Segera Berakhir?

Nantinya, ia menambahkan, pemerintah akan bekerjasama dengan Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia, Persatuan Perawat Nasional Indonesia, Ikatan Bidan Indonesia serta organisasi tenaga medis lainnya dalam menentukan kriteria dan klasifikasi tenaga medis yang akan diprioritaskan mendapatkan vaksinasi.

"Itu 1,5 juta dokter, bidan, perawat yang akan turun lakukan vaksinasi. Misal dokter yang sudah turun selama pandemi covid, nanti ada katagorinya, IDI dan PPNI dari awal kami libatkan biar ngga bingung data. Dokter kan ada macam-macam, dokter paru, dokter jantung dan lainnya," imbuh dia.

Sementara itu, Ketua Umum PB IDI Daeng M Faqih mengatakan, saat ini yang menjadi garda terdepan penanganan pasien Covid-19 adalah dokter penanggung jawab pasien (DPJP).

Dokter tersebut terdiri atas 2.000 dokter spesialis paru, 4.000 dokter spesialis penyakit dalam, 1.000 dokter konsultan paru, 4.000 dokter spesialis anak, dan 2.000 dokter anestesi.

Baca juga: Wapres: Kepatuhan Protokol Kesehatan Kunci Tekan Penularan Covid-19 sebelum Vaksin Ditemukan

"Tapi sekarang karena pasien banyak, dokter lain dilatih ikut tangani langsung, nah itu yang akan kami data berapa yang tangani langsung, kemudian berapa yang tidak terlibat langsung tapi ikut tangani, dan lapisan ketiga berapa dokter yang tidak menangani tapi berisiko bertemu pasien yang kadang pasien OTG (orang tanpa gejala)," kata Daeng.

Ia memastikan bahwa IDI dan ikatan profesi tenaga medis lainnya akan membantu pemerintah dalam proses vaksinasi di lapangan nantinya.

Hal yang sama juga disampaikan oleh Ketua Umum Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) Harif Fadillah. Ia menyatakan akan membantu pemerintah dalam memetakan para petugas kesehatan untuk pelaksanaan vaksinasi.

Harif menambahkan, PPNI memiliki jaringan komunikasi hingga tingat personal. Dengan demikian, diharapkan dapat membantu pemerintah dalam penanganan pandemi, terutama vaksinasi.

"Karena vaksin ini barangkali ngga bisa dilakukan secara serentak, mungkin bertahap maka harus ada prioritas. Prioritas yang tinggi kita akan dukung dan membantu untuk mapping atau mitigasi terkait dengan petugas-petugas kesehatan tersebut," ujarnya.

"Sekaligus juga mungkin pada saatnya nanti kami akan mengkonsolidasikan semua yang dapat bertugas untuk bisa melaksanakan pemberian vaksin tersebut," imbuh Harif.

Artikel ini telah tayang di Kontan.co.id sebelumnya dengan judul "Ada 1,5 Juta Dokter dan Perawat yang Diprioritaskan Jalani Suntik Vaksin Covid-19"

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber KONTAN
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Densus 88 Polri Kembali Tangkap 1 Teroris Jaringan JI di Sulteng, Totalnya Jadi 8

Densus 88 Polri Kembali Tangkap 1 Teroris Jaringan JI di Sulteng, Totalnya Jadi 8

Nasional
Yusril Tertawa Ceritakan Saksi Ganjar-Mahfud Bawa Beras 5 Kg untuk Buktikan Politisasi Bansos

Yusril Tertawa Ceritakan Saksi Ganjar-Mahfud Bawa Beras 5 Kg untuk Buktikan Politisasi Bansos

Nasional
Jelang Putusan Sengketa Pilpres, Karangan Bunga Bernada Sindiran Muncul di MK

Jelang Putusan Sengketa Pilpres, Karangan Bunga Bernada Sindiran Muncul di MK

Nasional
Yusril Akui Sebut Putusan 90 Problematik dan Cacat Hukum, tapi Pencalonan Gibran Tetap Sah

Yusril Akui Sebut Putusan 90 Problematik dan Cacat Hukum, tapi Pencalonan Gibran Tetap Sah

Nasional
Bukan Peserta Pilpres, Megawati Dinilai Berhak Kirim 'Amicus Curiae' ke MK

Bukan Peserta Pilpres, Megawati Dinilai Berhak Kirim "Amicus Curiae" ke MK

Nasional
Perwakilan Ulama Madura dan Jatim Kirim 'Amicus Curiae' ke MK

Perwakilan Ulama Madura dan Jatim Kirim "Amicus Curiae" ke MK

Nasional
PPP Tak Lolos ke DPR karena Salah Arah Saat Dukung Ganjar?

PPP Tak Lolos ke DPR karena Salah Arah Saat Dukung Ganjar?

Nasional
Kubu Prabowo Sebut 'Amicus Curiae' Megawati soal Kecurangan TSM Pilpres Sudah Terbantahkan

Kubu Prabowo Sebut "Amicus Curiae" Megawati soal Kecurangan TSM Pilpres Sudah Terbantahkan

Nasional
BMKG Minta Otoritas Penerbangan Waspada Dampak Erupsi Gunung Ruang

BMKG Minta Otoritas Penerbangan Waspada Dampak Erupsi Gunung Ruang

Nasional
Demokrat Tak Resisten jika Prabowo Ajak Parpol di Luar Koalisi Gabung Pemerintahan ke Depan

Demokrat Tak Resisten jika Prabowo Ajak Parpol di Luar Koalisi Gabung Pemerintahan ke Depan

Nasional
Kubu Prabowo-Gibran Yakin Gugatan Anies-Muhaimin dan Ganjar-Mahfud Ditolak MK

Kubu Prabowo-Gibran Yakin Gugatan Anies-Muhaimin dan Ganjar-Mahfud Ditolak MK

Nasional
Aktivis Barikade 98 Ajukan 'Amicus Curiae', Minta MK Putuskan Pemilu Ulang

Aktivis Barikade 98 Ajukan "Amicus Curiae", Minta MK Putuskan Pemilu Ulang

Nasional
Kepala Daerah Mutasi Pejabat Jelang Pilkada 2024 Bisa Dipenjara dan Denda

Kepala Daerah Mutasi Pejabat Jelang Pilkada 2024 Bisa Dipenjara dan Denda

Nasional
KPK Panggil Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor sebagai Tersangka Hari Ini

KPK Panggil Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor sebagai Tersangka Hari Ini

Nasional
Daftar 33 Pengajuan Amicus Curiae Sengketa Pilpres 2024 di MK

Daftar 33 Pengajuan Amicus Curiae Sengketa Pilpres 2024 di MK

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com