JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Bidang Luar Negeri Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI) Erlina Burhan mengaku prihatin dengan banyaknya dokter yang meninggal dunia akibat terjangkit virus corona (Covid-19) di Indonesia.
Ia pun berharap pemerintah melakukan sesuatu agar tidak ada lagi dokter atau tenaga medis yang meninggal dunia karena Covid-19.
"Sangat prihatin dengan kondisi ini. Berharap agar pemerintah berbuat sesuatu untuk mengatasi hal ini," kata Erlina kepada Kompas.com, Kamis (3/9/2020).
Diketahui, tepat enam bulan pandemi Covid-19 melanda Indonesia, Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI) menyampaikan data, ada sebanyak 104 dokter meninggal dunia akibat terpapar Covid-19.
Baca juga: Banyak Dokter Meninggal akibat Covid-19, Buya Syafii: Mari Lihat Negara Lain
Jumlah itu berdasarkan catatan IDI sejak kasus Covid-19 pertama diumumkan terjadi di Indonesia pada 2 Maret 2020 hingga 2 September 2020.
Untuk menghormati jasa para dokter yang gugur itu dan memberikan dukungan moral kepada dokter yang masih bertugas, IDI menggelar doa bersama secara virtual pada Rabu (2/9/2020) malam.
Acara ini diikuti sejumlah pimpinan kementerian dan lembaga, tokoh nasional, para dokter, serta tenaga medis dari seluruh Indonesia.
Ketua Umum IDI Daeng M Fakih mengatakan, para dokter yang wafat merupakan pejuang kemanusiaan yang membantu masyarakat yang sakit akibat terpapar Covid-19.
Baca juga: 104 Dokter Gugur Selama Enam Bulan Pandemi Covid-19
"Mudah-mudahan apa yang sudah diperjuangkan oleh sejawat kita dan petugas medis bisa menjadi teladan," ujar Daeng saat menyampaikan sambutan sebagaimana dikutip tayangan siaran langsung di saluran YouTube BNPB, Rabu malam.
"Khususnya teladan untuk para dokter agar terus bersemangat dan menjaga komitmen dalam membantu merawat masyarakat yang sakit Covid-19 sampai sembuh," lanjut dia.
Dilansir dari data 104 nama dokter yang wafat, para dokter tersebut berasal dari berbagai provinsi, yakni DKI Jakarta, Yogyakarta, Jawa Barat, Jawa Timur, Jawa Tengah, Banten, Bali, Sumatera Utara, Sumatera Selatan, Kepulauan Riau, Kalimantan Timur, Kalimantan Selatan, Aceh, NTB, dan Papua Barat.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.