JAKARTA, KOMPAS.com - Ahli Epidemiologi dari Universitas Indonesia (UI) Tri Yunis Miko Wahyono menyarankan masyarakat menggunakan alat pelindung wajah atau face shield saat mengunjungi tempat wisata.
Hal itu dilakukan untuk memperkecil potensi penularan virus corona (Covid-19).
Baca juga: Saran Ahli untuk Cegah Lonjakan Kasus Covid-19 Saat Libur Panjang
"Bahwa masyarakat yang berwisata itu pada protokol kesehatan kalau mau harus pakai face shield semua yang berwisata," kata Miko kepada Kompas.com, Selasa (1/9/2020).
"Karena itu akan bercampur dari masyarakat yang (zona) merah, oranye, kuning dan hijau bercampur di tempat wisata," lanjut dia.
Menurut Miko, tidak masalah jika pemerintah membuka tempat wisata di masa pandemi Covid-19.
Namun, masyarakat dan petugas yang ada dalam tempat wisata tersebut harus tetap mematuhi protokol kesehatan.
Seperti menggunakan masker, menjaga jarak dan rajin mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir atau hand sanitizer.
Baca juga: Saran Ahli, Bioskop Hanya Dibuka di Zona Kuning/Hijau dan KTP Pengunjung Diperiksa
"Kalau tempat wisatanya dibuka ya enggak ada peraturan enggak boleh berwisata," ucap dia.
Diberitakan, berdasarkan data Satuan Tugas Penanganan Covid-19, positivity rate di Indonesia pada Agustus ini merupakan yang paling tinggi sejak April 2020.
Tingginya positivity rate berbanding lurus dengan laju pertumbuhan kasus positif Covid-19 secara nasional.
Bahkan dalam kurun empat hari terakhir, Satgas Covid-19 mencatat penambahan kasus positif Covid-19 menembus rekor sebelumnya.
Baca juga: Positivity Rate Indonesia 14 Persen, Melebihi Standar Aman WHO
Menurut Ketua Tim Pakar dan Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito, penambahan kasus positif yang cukup masif dalam tiga hari terakhir tidak terlepas dari libur panjang sepekan sebelumnya.
Pertama, peringatan HUT ke-75 RI yang diperingati setiap 17 Agustus. Peringatan hari kemerdekaan RI itu kebetulan jatuh pada hari Senin.
Kedua, libur Tahun Baru Hijriyah yang jatuh pada 20 Agustus serta diikuti libur cuti bersama pada 21 Agustus dan libur akhir pekan.
"Mayoritas penambahan kasus baru, ketika dilacak terjadi di tanggal penularan 16 sampai 22 Agustus. Ini saat long weekend, tingkat penularan cukup tinggi pada periode tersebut," kata Wiku seperti dilansir dari Antara.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.