JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Koordinator Politik, Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD menyebut, saat ini Indonesia berada di ambang resesi ekonomi akibat pandemi Covid-19.
Pernyataan ini Mahfud sampaikan saat membuka rakor pencegahan dan pengendalian Covid-19 bersama sejumlah pejabat negara dan para kepala daerah di Kantor Kemendagri, Jakarta Pusat, Kamis (27/8/2020).
"Obyektif saja dan tidak bisa disembunyikan, kita ini sedang di ambang resesi," kata Mahfud melalui keterangan tertulis.
"Kalau secara logika ilmu dan kecenderungan metodologis yang ada, bulan September atau sesudah bulan September atau awal Oktober akhir, kita itu akan memasuki apa yang dimaksud resesi ekonomi, tidak bisa terhindarkan," kata dia.
Baca juga: Dua Negara Ini Alami Pertumbuhan Ekonomi Saat Negara Lain Terancam Resesi
Meski demikian, Mahfud meminta supaya masyarakat tak terlalu paranoid dengan resesi.
Resesi merupakan istilah teknis dari satu situasi. Menurut Mahfud, resesi tidak sama dengan krisis.
Resesi adalah suatu keadaan yang menunjukkan suatu negara secara berturut-turut dalam dua kuartal, pertumbuhan ekonominya minus atau di bawah 1 atau di bawah 0.
Sementara itu, pertumbuhan ekonomi Indonesia minus 5,32 persen pada kuartal II tahun 2020.
Namun demikian, kata Mahfud, secara metodologis dan perhitungan lembaga-lembaga dunia serta ilmuwan atau ahli ekonomi dalam negeri, kuartal depan pertumbuhan ekonomi Tanah Air diperkirakan antara minus setengah sampai minus satu setengah.
"Pada kuartal depan akan minus antara minus setengah sampai satu setengah. Artinya pertumbuhannya itu mungkin tidak lebih dari nol, misalnya tidak sampai 0,1 misalnya, itu perhitungan logisnya," ujar Mahfud.
Ia pun berharap, pertumbuhan di bawah nol sampai dua kali, Tuhan masih memberikan jalan kepada Bangsa Indonesia keluar dari resesi.
Oleh karena itu, masa pandemi, ada 2 arah pemerintah dalam kehidupan bernegara. Pertama, dalam kebijakan yang berfokus pada penanggulangan Covid-19.
Kedua, pemulihan secara pelan-pelan kehidupan bernegara, berbangsa dan bermasyarakat dengan seluruh aspek kehidupan baik itu ekonomi, politik, agama atau sosial.
Baca juga: Norwegia Resesi, Ekonomi Kuartal II-2020 Minus 6,3 Persen
Dalam kondisi seperti sekarang, kata Mahfud, pemerintah harus mengutamakan 5 program utama. Pertama, Indonesia aman dari Covid-19.
Kedua, Indonesia sehat. Pelayanan kesehatan harus berbasis gotong royong yang dipandu oleh pemerintah dengan program-program yang didukung oleh Undang-undang Nomor 2 tahun 2020 tentang penanganan corona.
Ketiga, Indonesia berdaya. Artinya ada peningkatan daya beli rakyat dan peningkatan ekonomi rakyat.
Keempat, Indonesia tumbuh, yakni melalui program peningkatan penerimaan negara. Terakhir, Indonesia bekerja, salah satunya melalui program percepatan penyerapan tenaga kerja.
"Maka arah kebijakan tentang 5 situasi yang akan dipilih ini tadi, itulah yang kemudian dituangkan didalam kebijakan dalam PC (penanganan Covid-19) dan PEN (pemulihan ekonomi nasional) tadi," kata Mahfud.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.