JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri memberikan pengarahan kepada calon kepala daerah yang diusung PDI Perjuangan pada Pilkada 2020 saat kegiatan Sekolah Partai angkatan II,
Dalam pengarahan tersebut, Megawati tampak menyindir sejumlah pihak.
Mulai dari deklarasi Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI), kader yang tak diberi rekomendasi partai untuk maju pilkada, hingga kader yang bertindak sewenang-wenang terhadap perempuan.
Berikut sejumlah sindiran Megawati yang dirangkum Kompas.com:
1. Sindir kader yang tak diberi rekomendasi
Tidak semua kader PDI Perjuangan diberikan rekomendasi oleh Megawati untuk maju di Pilkada 2020.
Ia pun mengakui bahwa tidak sedikit kader yang tidak mendapatkan rekomendasi akhirnya marah kepada dirinya.
Namun, ia menegaskan bahwa urusan rekomendasi merupakan hak prerogatifnya sebagai ketua umum partai yang diberikan melalui kongres.
"Ada di Medan dia masuk kader PDI-P, urusan rekomendasi itu otoritas saya," kata Megawati.
"Ada orang enggak direkomendasikan terus ngamuk, katanya kader partai. Terus saya pecat. Lho, orang saya yang punya hak prerogatif," imbuh dia.
Meski begitu, ia enggan mengungkap identitas kader yang dimaksud.
Mega pun berharap agar kader yang tak mengantongi rekomendasi tak perlu sakit hati. Bahkan, ia berharap, agar mereka turut berjuang untuk membantu kemenangan kandidat yang diusung partai.
Selengkapnya di sini
2. Sindir deklarasi KAMI
Sejumlah tokoh turut mendeklarasikan diri atas pendirian organisasi KAMI. Mereka di antaranya mantan Ketua Umum PP Muhammadiyah Din Syamsuddin dan mantan Panglima TNI Jenderal TNI (Purn) Gatot Nurmantyo.