JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo ingin agar budaya antikorupsi terus digalakkan.
Ia berharap, nantinya sikap untuk takut melakukan korupsi bisa tumbuh subur di masyarakat.
"Takut melakukan korupsi bukan hanya terbangun karena takut denda dan penjara," kata Jokowi saat memberi sambutan dalam acara Aksi Nasional Pencegahan Korupsi dari Istana Bogor, Rabu (26/8/2020).
Baca juga: Jokowi Sebut Kesembuhan Covid-19 di Indonesia Lebih Baik, Bagaimana Negara Lain?
Jokowi ingin agar budaya untuk takut melakukan korupsi juga bisa didasarkan kepada sanksi sosial, misalnya karena takut dan malu kepada keluarga serta tetangga.
Selain itu, karena takut berdosa dan masuk neraka.
"Oleh karena itu saya mengajak seluruh komponen bangsa untuk menjadi bagian dari gerakan antikorupsi ini," kata Jokowi.
Kepala Negara mengajak tokoh budaya, tokoh agama, dan tokoh masyarakat untuk ikut berperan dalam menumbuhkan budaya antikorupsi ini.
Begitu pula para pendidik hingga pelaku kesenian diharapkan bisa mengambil perannya masing-masing.
Baca juga: LPSK Lindungi 183 Terkait Kasus Korupsi pada 2018-2020
Pada saat bersamaan, pemerintah juga akan terus melakukan perbaikan regulasi yang bisa mencegah tumbuhnya korupsi.
"Masyarakat harus tahu apa itu korupsi. Kita semua harus tahu apa itu gratifikasi. Masyarakat harus jadi bagian mencegah korupsi. Anti korupsi, kepantasan, kepatutan, harus menjadi budaya," kata dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.