Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perempuan Disebut Lebih Patuh Jalankan Protokol Kesehatan Covid-19

Kompas.com - 24/08/2020, 17:23 WIB
Irfan Kamil,
Bayu Galih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pakar psikologi dari Universitas Indonesia (UI) Hamdi Muluk mengatakan, hasil studi memperlihatkan bahwa perempuan lebih patuh menjalankan protokol kesehatan dalam rangka mencegah penularan virus Covid-19.

Menurut Hamdi, hal itu sudah dibuktikan dengan studi yang dilakukan di berbagai negara.

"Studi di seluruh negara membuktikan bahwa perempuan itu lebih patuh (menjalankan protokol kesehatan) dibandingkan dengan laki-laki," kata Hamdi dalam diskusi di Graha BNPB, Senin (24/8/2020).

Baca juga: Pemerintah: Angka Kesembuhan Covid-19 RI Lebih Tinggi dari Rata-rata Dunia

Hamdi mengatakan, ada beberapa faktor yang mengakibatkan laki-laki cenderung tidak patuh dalam menjalankan protokol kesehatan.

Pertama, menurut dia, ada anggaan bahwa kegiatan laki-laki yang lebih banyak dibandingkan perempuan.

"Laki-laki itu kan sekarang dalam era new normal merasa lebih banyak bertanggung jawab untuk jadi kepala rumah tangga yang diperbolehkan oleh pemerintah untuk aktivitas perekonomian supaya perekonomian kita tidak terpuruk dan laki-laki lebih banyak di luar rumah dibandingkan dengan perempuan," ucap Hamdi.

Selain itu, berdasarkan psikologi, kata Hamdi, laki-laki dinilai lebih teledor atau acuh untuk menjalankan protokol kesehatan.

"Bahwa secara psikologis laki-laki itu sebenarnya lebih teledor daripada perempuan dalam mematuhi protokol kesehatan ya. Dan dia juga didorong keluar rumah itu juga persoalan kita, itu menambah kerentanan," tutur dia.

Baca juga: UPDATE 24 Agustus: Pasien Covid-19 Meninggal Capai 6.759 Orang

Lebih lanjut Hamdi mengatakan, perilaku seseorang untuk mematuhi protokol kesehatan mencegah terpapar Covid-19 ada tiga aspek.

"Pertama, aspek kognisi. Kognisi itu adalah soal apa yang dia pikirkan, apa yang dia ketahui ya. Jadi termasuk seluk beluk virus ini semua yaitu faktor kondisi pengetahuan ya." tutur Hamdi.

Kedua, faktor manusia juga ditentukan perilakunya oleh faktor emosi. Ketiga, faktor motivasi atau perilaku.

“Nah, ada beberapa faktor yang paling penting untuk kita cermati dalam konteks mematuhi protokol kesehatan ini. Secara kognisi apa yang disebut dengan orang merasa bahwa ini (Covid-19) risikonya serius,” ujar Hamdi.

Baca juga: Mengapa Pemimpin Perempuan Lebih Sukses Tangani Pandemi?

Setelah memahami bahwa risiko penularan virus corona serius, Hamdi menilai bahwa perempuan akan lebih berhati-hati.

"Perempuan itu jauh lebih takut untuk tertular. Dan persepsi risikonya lebih tinggi,” tutur dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Saksi Ungkap SYL Minta Kementan Bayarkan Kartu Kreditnya Rp 215 Juta

Saksi Ungkap SYL Minta Kementan Bayarkan Kartu Kreditnya Rp 215 Juta

Nasional
Saksi Sebut Bulanan untuk Istri SYL dari Kementan Rp 25-30 Juta

Saksi Sebut Bulanan untuk Istri SYL dari Kementan Rp 25-30 Juta

Nasional
Tata Kelola Dana Pensiun Bukit Asam Terus Diperkuat

Tata Kelola Dana Pensiun Bukit Asam Terus Diperkuat

Nasional
Nurul Ghufron Laporkan Albertina Ho, Jelang Disidang Dewas KPK Karena Masalah Etik

Nurul Ghufron Laporkan Albertina Ho, Jelang Disidang Dewas KPK Karena Masalah Etik

Nasional
Kejagung Diminta Segera Tuntaskan Dugaan Korupsi Komoditi Emas 2010-2022

Kejagung Diminta Segera Tuntaskan Dugaan Korupsi Komoditi Emas 2010-2022

Nasional
PKB-Nasdem-PKS Isyaratkan Gabung Prabowo, Pengamat: Kini Parpol Selamatkan Diri Masing-masing

PKB-Nasdem-PKS Isyaratkan Gabung Prabowo, Pengamat: Kini Parpol Selamatkan Diri Masing-masing

Nasional
Saksi Sebut Dokumen Pemeriksaan Saat Penyelidikan di KPK Bocor ke SYL

Saksi Sebut Dokumen Pemeriksaan Saat Penyelidikan di KPK Bocor ke SYL

Nasional
Laporkan Albertina ke Dewas KPK, Nurul Ghufron Dinilai Sedang Menghambat Proses Hukum

Laporkan Albertina ke Dewas KPK, Nurul Ghufron Dinilai Sedang Menghambat Proses Hukum

Nasional
TKN Sebut Pemerintahan Prabowo Tetap Butuh Oposisi: Katanya PDI-P 'Happy' di Zaman SBY...

TKN Sebut Pemerintahan Prabowo Tetap Butuh Oposisi: Katanya PDI-P "Happy" di Zaman SBY...

Nasional
KPK Belum Terima Salinan Resmi Putusan Kasasi yang Menang Lawan Eltinus Omaleng

KPK Belum Terima Salinan Resmi Putusan Kasasi yang Menang Lawan Eltinus Omaleng

Nasional
'Groundbreaking' IKN Tahap Keenam: Al Azhar, Sekolah Bina Bangsa, dan Pusat Riset Standford

"Groundbreaking" IKN Tahap Keenam: Al Azhar, Sekolah Bina Bangsa, dan Pusat Riset Standford

Nasional
Karpet Merah Parpol Pengusung Anies untuk Prabowo...

Karpet Merah Parpol Pengusung Anies untuk Prabowo...

Nasional
Cinta Lama Gerindra-PKB yang Bersemi Kembali

Cinta Lama Gerindra-PKB yang Bersemi Kembali

Nasional
PKB Beri Sinyal Gabung Koalisi Prabowo, Cak Imin Dinilai Ingin Amankan Kursi Ketum

PKB Beri Sinyal Gabung Koalisi Prabowo, Cak Imin Dinilai Ingin Amankan Kursi Ketum

Nasional
Jokowi Teken Keppres, Tunjuk Bahlil Jadi Ketua Satgas Percepatan Swasembada Gula

Jokowi Teken Keppres, Tunjuk Bahlil Jadi Ketua Satgas Percepatan Swasembada Gula

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com