Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Isu Reshuffle, Bantahan Istana dan Permintaan Presiden ke Menteri

Kompas.com - 24/08/2020, 11:14 WIB
Dani Prabowo

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Wacana kocok ulang atau reshuffle Kabinet Indonesia Maju di tengah penanganan pandemi Covid-19 di Tanah Air kembali berhembus.

Namun, berbeda dari wacana sebelumnya, isu ini tidak dihembuskan oleh pihak Istana.

Para menteri pun disebut sempat galau usai mendengar kabar tersebut. Meski belakangan, pihak Istana telah membantah informasi tersebut.

Kabar reshuffle di tubuh kabinet pertama kali disampaikan oleh Indonesia Police Watch (IPW). Menurut IPW, ada belasan menteri yang akan dikocok ulang.

Tidak hanya diganti, beberapa di antaranya juga akan digeser untuk menduduki jabatan kementerian lainnya.

"Dari info yang diperoleh IPW, sedikitnya ada 11 menteri Jokowi yang akan di-reshuffle dan paling banyak 18," kata Ketua Presidium IPW Neta S Pane, seperti dilansir dari Kontan.co.id, Jumat (21/8/2020).

Baca juga: Mensesneg Tepis Isu Jokowi Reshuffle Kabinet Besar-besaran

Salah satu jabatan menteri yang akan digeser yaitu Menteri Pertahanan Prabowo Subianto. Mantan Danjen Kopassus itu disebut akan ditunjuk sebagai Menteri Pertanian lantaran tengah menangani program Food Estate.

Neta juga menyebut ada sejumlah menteri yang duduk di sektor ekonomi yang juga akan turut dirombak posisinya.

"Di antaranya Menteri Perhubungan, Menteri Koperasi, Menkumham, Menpora, Mendikbud, Menteri Pariwisata, Menteri Perdagangan, Menaker, Mensos, Menteri Kominfo, Menkes, Menteri Perindustrian, Meneg BUMN, Menteri Agama, Kepala Bulog, dan lain lain," kata dia.

Menurut dia, di dalam reshuffle tersebut akan ada penambahan menteri yang tadinya berasal dari anggota Polri dan PDI Perjuangan.

Meski demikian, ada pula nama baru yang akan muncul di dalam reshuffle tersebut. Salah satunya, putra Presiden RI keenam Agus Harimurti Yudhoyono dan mantan calon wakil presiden, Sandiaga Uno.

Menteri galau

Menanggapi informasi tersebut, Menteri Sekretaris Negara Pratikno mengaku, cukup terkejut. Ia pun memastikan bahwa kabar yang disampaikan Neta tidak benar.

Termasuk, imbuh dia, wacana pergantian kabinet yang dikabarkan akan dilaksanakan setelah pergantian jabatan Panglima TNI.

"Kita semua terkejut dengan rilis yang mengatakan ada 18 menteri yang akan di-reshuffle. Itu tidak benar karena hari-hari ini kita konsentrasi untuk menghadapi krisis kesehatan dan krisis perekonomian," tegas Pratikno seperti dilansir dari Kompas.id, Sabtu (22/8/2020).

Baca juga: Wakil Ketua MPR Nilai Jokowi Perlu Me-reshuffle Kabinet, Ganti Menteri yang Lemah

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ketua KPU Dilaporkan ke DKPP, TPN Ganjar-Mahfud: Harus Ditangani Serius

Ketua KPU Dilaporkan ke DKPP, TPN Ganjar-Mahfud: Harus Ditangani Serius

Nasional
Jokowi Ingatkan Pentingnya RUU Perampasan Aset, Hasto Singgung Demokrasi dan Konstitusi Dirampas

Jokowi Ingatkan Pentingnya RUU Perampasan Aset, Hasto Singgung Demokrasi dan Konstitusi Dirampas

Nasional
Menko di Kabinet Prabowo Akan Diisi Orang Partai atau Profesional? Ini Kata Gerindra

Menko di Kabinet Prabowo Akan Diisi Orang Partai atau Profesional? Ini Kata Gerindra

Nasional
Selain 2 Oknum Lion Air,  Eks Pegawai Avsec Kualanamu Terlibat Penyelundupan Narkoba Medan-Jakarta

Selain 2 Oknum Lion Air, Eks Pegawai Avsec Kualanamu Terlibat Penyelundupan Narkoba Medan-Jakarta

Nasional
Dirut Jasa Raharja: Efektivitas Keselamatan dan Penanganan Kecelakaan Mudik 2024 Meningkat, Jumlah Santunan Laka Lantas Menurun

Dirut Jasa Raharja: Efektivitas Keselamatan dan Penanganan Kecelakaan Mudik 2024 Meningkat, Jumlah Santunan Laka Lantas Menurun

Nasional
Hasto Minta Yusril Konsisten karena Pernah Sebut Putusan MK Soal Syarat Usia Cawapres Picu Kontroversi

Hasto Minta Yusril Konsisten karena Pernah Sebut Putusan MK Soal Syarat Usia Cawapres Picu Kontroversi

Nasional
Suami Zaskia Gotik Dicecar soal Penerimaan Dana Rp 500 Juta dalam Sidang Kasus Gereja Kingmi Mile 32

Suami Zaskia Gotik Dicecar soal Penerimaan Dana Rp 500 Juta dalam Sidang Kasus Gereja Kingmi Mile 32

Nasional
Tambah Syarat Calon Kepala Daerah yang Ingin Diusung, PDI-P: Tidak Boleh Bohong

Tambah Syarat Calon Kepala Daerah yang Ingin Diusung, PDI-P: Tidak Boleh Bohong

Nasional
Terima Kunjungan Menlu Wang Yi, Prabowo Bahas Kerja Sama Pendidikan dan Latihan Militer RI-China

Terima Kunjungan Menlu Wang Yi, Prabowo Bahas Kerja Sama Pendidikan dan Latihan Militer RI-China

Nasional
Banyak Pihak jadi Amicus Curiae MK, Pakar Sebut karena Masyarakat Alami Ketidakadilan

Banyak Pihak jadi Amicus Curiae MK, Pakar Sebut karena Masyarakat Alami Ketidakadilan

Nasional
Alasan Hasto soal Jokowi Datang ke Anak Ranting PDI-P Dulu sebelum Bertemu Megawati

Alasan Hasto soal Jokowi Datang ke Anak Ranting PDI-P Dulu sebelum Bertemu Megawati

Nasional
Pendukung Prabowo-Gibran Bakal Gelar Aksi di Depan MK, Hasto: Percayakan Hakim, Jangan Ditekan-tekan

Pendukung Prabowo-Gibran Bakal Gelar Aksi di Depan MK, Hasto: Percayakan Hakim, Jangan Ditekan-tekan

Nasional
Pemerintah Akan Bentuk Satgas untuk Atasi Pornografi Anak 'Online'

Pemerintah Akan Bentuk Satgas untuk Atasi Pornografi Anak "Online"

Nasional
Ketum Projo Nilai 'Amicus Curiae' Tak Akan Pengaruhi Putusan Sengketa Pilpres di MK

Ketum Projo Nilai "Amicus Curiae" Tak Akan Pengaruhi Putusan Sengketa Pilpres di MK

Nasional
Pakar Hukum Tata Negara Sebut Amicus Curiae Bukan Alat Bukti, tapi Bisa jadi Pertimbangan Hakim

Pakar Hukum Tata Negara Sebut Amicus Curiae Bukan Alat Bukti, tapi Bisa jadi Pertimbangan Hakim

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com