JAKARTA, KOMPAS.com - Era Kepresidenan Suharto yang berlangsung selama 32 tahun merupakan masa yang menyulitkan bagi pewarta foto perempuan.
Sebabnya, mereka wajib mengenakan rok span saat liputan di Istana Kepresidenan.
Namun, aturan itu berubah di era kepresidenan Bacharuddin Jusuf Habibie.
Di era Habibie, wartawan perempun mulai diperbolehkan liputan di Istana Kepresidenan mengenakan celana panjang.
Baca juga: Cerita Keramahan Pak Harto dengan Wartawan, Suka Bertanya Sudah Makan Belum?
Hal itu diungkapkan eks fotografer Reuters Enny Nuraheni dalam sebuah webinar pada Selasa (19/8/2020) malam.
"Zaman Pak Harto enggak boleh kita pakai celana panjang. Begitu Pak Habibie gantiin Pak Harto kita dateng ke Pak Habibie ramai-ramai. 'Pak bolehin ya perempuan pakai celana panjang. Motret biar gampang'. Kita pada complain pada Pak Habibie. Akhirnya boleh pakai celana panjang," kenang Enny.
Hal itu menurutnya memudahkan para wartawan, terutama pewarta foto perempuan yang harus bergerak lebih banyak untuk memotret Presiden di Istana.
Baca juga: Cerita Fotografer Istana Era Soeharto, Wajib Dites Pancasila untuk Dapat ID Liputan
Kendati demikian, para wartawan tetap harus mengenakan sepatu pantofel agar terlihat rapi.
Hal itu berbeda dengan era sekarang sebab para wartawan sudah diperbolehkan mengenakan sepatu selain pantofel.
"Setelah Gus Dur (Presiden Abdurrahman Wahid) lebih longgar lagi. Pakai sepatu sandal pun mungkin enggak apa-apa. Zaman Pak Harto kita enggak boleh. Pak Harto dateng mau terima tamu, begitu datang dari Cendana (kediaman Pak Harto), wartawan harus ke press room, enggak boleh nongolin muka," kenang Enny lagi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.