JAKARTA, KOMPAS.com - Lembaga riset Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) memperlihatkan bahwa masyarakat belum sepenuhnya merasa lancar dalam aktivitas belajar online.
Informasi ini didapatkan berdasarkan hasil survei terbaru SMRC. Sekitar 5 persen dari 2.201 responden diketahui merupakan pelajar/mahasiswa.
Sebagian besar dari pelajar/mahasiswa ini mengaku mengalami belajar atau kuliah secara online, yaitu sebanyak 87 persen.
Sebagian besar responden yang mengaku pernah menjalani pembelajaran online, merasa memiliki masalah dengan metode tersebut.
"Jawaban mereka, 92 persen sangat atau cukup banyak terganggu dengan belajar online," kata Manajer Kebijakan Publik Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) Tati D Wardi dalam rilis survei SMRC, Selasa (18/8/2020).
Baca juga: Kemendikbud Didesak Pertimbangkan Belajar Tatap Muka di Tengah Pandemi
Adapun, dari 92 persen itu, rinciannya adalah 25 persen mengalami sangat banyak gangguan dan 67 persen mengaku cukup banyak gangguan.
Hanya 8 persen dari responden yang mengikuti belajar online mengaku mengalami sedikit gangguan. Sedangkan, tidak ada atau 0 persen yang mengaku tidak memiliki gangguan.
Adapun, dari 13 persen dari pelajar/mahasiswa yang menjadi responden, mengaku tidak mengalami pembelajaran jarak jauh.
Mereka tidak perlu belajar online karena sejumlah alasan, antara lain karena tetap datang ke sekolah/kampus, hingga ada juga yang sekolah/kampusnya diliburkan.
"Ada 60 persen datang ke sekolah atau kampus, ada 29 persen mengaku sekolah atau kampus diliburkan," tutur dia.
Selain itu, 11 persen tidak bersedia menjawab dan mengaku tidak tahu.
Baca juga: Epidemiolog UGM: Sekolah Tatap Muka Berisiko Timbulkan Klaster Covid-19
Untuk diketahui, survei SMRC tentang pendidikan online di masa Covid-19 ini dilakukan sejak 5 sampai 8 Agustus 2020.
SMRC melakukan sejumlah survei nasional dengan sampel secara acak dari sampel yang telah disurvei sebelumnya, yaitu warga negara Indonesia berusia 17 tahun ke atas atau sudah menikah.
Margin of error diperkirakan sekitar 2.1 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen asumsi simple random sampling.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.