Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wapres Minta Suami dan Keluarga Dukung Para Ibu Berikan ASI Eksklusif

Kompas.com - 12/08/2020, 12:18 WIB
Deti Mega Purnamasari,
Kristian Erdianto

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Presiden Ma'ruf Amin meminta para suami dan keluarga mendukung para ibu untuk memberikan air susu ibu (ASI) eksklusif. Sebab, kata Ma'ruf, meskipun menyusui merupakan proses yang alami, akan tetapi pelaksanaannya tidak mudah.

Banyak para ibu yang seharusnya memberikan ASI eksklusif kepada anaknya malah berhenti karena berbagai alasan, salah satunya kesibukan pekerjaan.

"Seharusnya, hal-hal tersebut tidak menjadi halangan bagi ibu untuk terus menyusui. Justru yang diperlukan oleh ibu adalah dukungan terutama dari suami, keluarga, dan lingkungan tempatnya bekerja agar tetap bisa memberikan ASI kepada anaknya," ujar Ma'ruf dalam webinar bertajuk Invest-ASI Indonesia untuk Bumi yang Lebih Sehat, Rabu (12/8/2020).

Baca juga: Wapres Minta Pemda dan Swasta Sediakan Ruang Laktasi bagi Pekerja Menyusui

Selain dukungan suami, keluarga, dan lingkungan, Ma'ruf mengatakan, para ibu memerlukan konselor menyusui yang terampil.

Konselor dapat memberikan edukasi yang baik kepada ibu dan keluarganya tentang proses menyusui.

Menurut ma'ruf, konseling menyusui dapat membantu ibu membangun kepercayaan diri sambil menghormati keadaan dan pilihan masing-masing.

"Konseling dapat memberdayakan perempuan untuk mengatasi tantangan dan mencegah praktik pemberian makan yang dapat mengganggu kesehatan bayi," kata dia.

Baca juga: Wapres: Pemberian ASI Terbukti Efektif Cegah Stunting

Adapun konseling tersebut dapat disediakan oleh profesional kesehatan, konselor laktasi, dan kelompok pendukung ibu di berbagai fasilitas.

Mulai dari layanan kesehatan, kunjungan rumah atau program di komunitas yang dikerjakan secara langsung ataupun jarak jauh.

"Selama pandemi Covid-19, penting untuk menemukan solusi bagaimana memastikan akses ke layanan tidak terganggu dan keluarga menerima konseling menyusui yang dibutuhkan," kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Yusril Harap 'Amicus Curiae' Megawati Tak Dianggap Tekanan Politik Ke MK

Yusril Harap "Amicus Curiae" Megawati Tak Dianggap Tekanan Politik Ke MK

Nasional
Soal Peluang Rekonsiliasi, PDI-P: Kami Belum Bisa Menerima Perlakuan Pak Jokowi dan Keluarga

Soal Peluang Rekonsiliasi, PDI-P: Kami Belum Bisa Menerima Perlakuan Pak Jokowi dan Keluarga

Nasional
IKN Teken Kerja Sama Pembangunan Kota dengan Kota Brasilia

IKN Teken Kerja Sama Pembangunan Kota dengan Kota Brasilia

Nasional
Yusril Sebut 'Amicus Curiae' Megawati Harusnya Tak Pengaruhi Putusan Hakim

Yusril Sebut "Amicus Curiae" Megawati Harusnya Tak Pengaruhi Putusan Hakim

Nasional
ICW Dorong Polda Metro Dalami Indikasi Firli Bahuri Minta Rp 50 M Ke SYL

ICW Dorong Polda Metro Dalami Indikasi Firli Bahuri Minta Rp 50 M Ke SYL

Nasional
Sertijab 4 Jabatan Strategis TNI: Marsda Khairil Lubis Resmi Jabat Pangkogabwilhan II

Sertijab 4 Jabatan Strategis TNI: Marsda Khairil Lubis Resmi Jabat Pangkogabwilhan II

Nasional
Hasto Beri Syarat Pertemuan Jokowi-Megawati, Relawan Joman: Sinisme Politik

Hasto Beri Syarat Pertemuan Jokowi-Megawati, Relawan Joman: Sinisme Politik

Nasional
Menerka Nasib 'Amicus Curiae' di Tangan Hakim MK

Menerka Nasib "Amicus Curiae" di Tangan Hakim MK

Nasional
Sudirman Said Akui Partai Koalisi Perubahan Tak Solid Lagi

Sudirman Said Akui Partai Koalisi Perubahan Tak Solid Lagi

Nasional
Puncak Perayaan HUT Ke-78 TNI AU Akan Digelar di Yogyakarta

Puncak Perayaan HUT Ke-78 TNI AU Akan Digelar di Yogyakarta

Nasional
Jelang Putusan Sengketa Pilpres, Sudirman Said Berharap MK Penuhi Rasa Keadilan

Jelang Putusan Sengketa Pilpres, Sudirman Said Berharap MK Penuhi Rasa Keadilan

Nasional
Sejauh Mana 'Amicus Curiae' Berpengaruh pada Putusan? Ini Kata MK

Sejauh Mana "Amicus Curiae" Berpengaruh pada Putusan? Ini Kata MK

Nasional
Alasan Prabowo Larang Pendukungnya Aksi Damai di Depan MK

Alasan Prabowo Larang Pendukungnya Aksi Damai di Depan MK

Nasional
TKN Prabowo Sosialisasikan Pembatalan Aksi di MK, Klaim 75.000 Pendukung Sudah Konfirmasi Hadir

TKN Prabowo Sosialisasikan Pembatalan Aksi di MK, Klaim 75.000 Pendukung Sudah Konfirmasi Hadir

Nasional
Tak Berniat Percepat, MK Putus Sengketa Pilpres 22 April

Tak Berniat Percepat, MK Putus Sengketa Pilpres 22 April

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com