JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD mengatakan, praktik korupsi di Indonesia sejak zaman Orde Baru hingga pada era demokrasi saat ini tidak berkurang.
"Kenapa misalnya kita membangun demokrasi tapi faktanya korupsi makin banyak, sejarah reformasi coba, korupsi makin kurang nggak dari Orde Baru, tidak," ujar Mahfud dalam webinar Refleksi 75 Tahun Peradaban Indonesia, Selasa (11/8/2020).
"Itu makin banyak dan korupsi di era sekarang ini dibangun melalui demokrasi," kata dia.
Baca juga: Mahfud MD Minta Jaksa Pinangki Segera Diproses Pidana, Ini Respons Kejagung
Mahfud menuturkan, jika sebelumnya praktik korupsi dijalankan melalui sistem otoritarianisme pada era Orde Baru. Kini, semua orang bisa melakukan korupsi karena demokrasi yang diperoleh pasca-reformasi.
Ironisnya, berkat kebebasan, korupsi bisa dilakukan lewat berbagai cara.
"Sekarang semua orang, karena demokrasi, karena kebebasan, itu sudah melakukan korupsinya sendiri-sendiri melalui berbagai cara," kata dia.
Baca juga: Megawati Bicara soal Kepala Daerah di Sumut yang Banyak Terjerat Kasus Korupsi
Mahfud mengingat bagaimana praktik korupsi sangat mengakar di era 1990-an sebagaimana digambarkan oleh jurnalis senior Mochtar Lubis.
Menurutnya, dalam karyanya, Mochtar Lubis menyebut orang Indonesia adalah orang yang munafik.
"Manusia Indonesia itu sifatnya hipokrit, munafik, gitu kan. Ya, kita berantas korupsi, tapi dia sendiri dapat kesempatan, korupsi juga, itu kan munafik," kata dia.
Kemudian Ia mencontohkan bagaimana korupsi di era demokrasi saat ini terjadi.
Baca juga: Anggota Legislatif 2019-2024 Segera Dilantik, Ini Pesan KPK
Misalnya, kesepakatan untuk membuat pasal-pasal di dalam Undang-Undang (UU) di DPR. Kesepakatan itu didapatkan dari persetujuan yang dilakukan oleh pihak yang setuju dengan penolak.
Menurutnya, hal tersebut secara tidak langsung merupakan praktik korupsi di era demokrasi.
"Ternyata korupsi-korupsi itu dibangun melalui demokrasi, karena jalan untuk korupsi itu sering sekali disepakati," ungkap Mahfud.
"Jalan salah itu disepakati melalui kekuatan-kekuatan formal demokrasi. Sehingga di situ lah korupsi-korupsi itu masuk," tegas dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.