Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kepala BNPB Sarankan Sosialisasi Protokol Kesehatan Adopsi Kearifan Lokal

Kompas.com - 11/08/2020, 06:46 WIB
Achmad Nasrudin Yahya,
Kristian Erdianto

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Doni Monardo menyarankan agar pemerintah daerah mengadopsi kearifan lokal dalam menyosialisasikan protokol kesehatan pencegahan Covid-19.

"Kearifan-kearifan lokal telah ditunjukkan oleh beberapa daerah, seperti halnya Wani Jogo Suroboyo (berani jaga Surabaya), Jogo Tonggo (jaga tetangga), ada banyak kearifan lokal dengan bahasa sederhana, lebih mudah dipahami oleh rakyat," ujar Doni dalam Rapat Koordinasi Pencapaian Target Realisasi APBD 2020 dan Sosialisasi Penggunaan Masker, secara virtual, Senin (10/8/2020).

Baca juga: Kepala BNPB: Sinergitas Pusat dan Daerah Percepat Penanganan Covid-19

Doni mengatakan, pejabat pemerintahan harus mampu memberikan informasi dan pengetahuan ke masyarakat dengan cara-cara kedaerahan. Dengan begitu, masyarakat akan dengan mudah memahami pesan yang mereka terima.

Selain itu, pemerintah daerah juga perlu mengajak orang-orang yang mampu diikuti oleh masyarakat secara luas untuk menaati protokol kesehatan.

"Dengan cepat untuk menyesuaikan dan juga memilih orang-orang yang secara fisik memiliki hubungan emosional dengan masyarakat," kata dia.

Baca juga: Kepala Daerah Diminta Rancang SOP Perlindungan Dokter dan Tenaga Kesehatan

Doni pun berharap setiap hari terdapat orang yang berhasil diajak untuk menerapkan protokol kesehatan, misalnya terkait penggunaan masker di ruang publik.

Dengan demikian, upaya memutus penyebaran virus corona dapat dipercepat.

"Kalau setiap hari ada dua orang saja yang berhasil dipengaruhi dan itu bergulir terus setiap hari, maka percepatan antara kasus penularan dengan percepatan memutus mata rantai penularan akan bisa lebih cepat memutus mata rantai penularan," kata dia.

Hingga Senin (10/8/2020), tercatat kasus Covid-19 di Indonesia telah mencapai 127.083 kasus. Kemudian pasien sembuh sebanyak 82.236, meninggal dunia 5.765 orang, dan suspek 84.139 orang.

Sementara jumlah spesimen terkait Covid-19 sebanyak 15.836 orang dan sebaran virus corona terjadi di 480 kabupaten/kota di 34 provinsi.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Menakar Nasib Ketua KPU Usai Diadukan Lagi ke DKPP Terkait Dugaan Asusila

Menakar Nasib Ketua KPU Usai Diadukan Lagi ke DKPP Terkait Dugaan Asusila

Nasional
Tak Lagi Solid, Koalisi Perubahan Kini dalam Bayang-bayang Perpecahan

Tak Lagi Solid, Koalisi Perubahan Kini dalam Bayang-bayang Perpecahan

Nasional
TPN Ganjar-Mahfud Sebut 'Amicus Curiae' Bukan untuk Intervensi MK

TPN Ganjar-Mahfud Sebut "Amicus Curiae" Bukan untuk Intervensi MK

Nasional
Percepat Kinerja Pembangunan Infrastruktur, Menpan-RB Setujui 26.319 Formasi ASN Kementerian PUPR

Percepat Kinerja Pembangunan Infrastruktur, Menpan-RB Setujui 26.319 Formasi ASN Kementerian PUPR

Nasional
Kubu Prabowo Siapkan Satgas untuk Cegah Pendukung Gelar Aksi Saat MK Baca Putusan Sengketa Pilpres

Kubu Prabowo Siapkan Satgas untuk Cegah Pendukung Gelar Aksi Saat MK Baca Putusan Sengketa Pilpres

Nasional
TKN Prabowo-Gibran Akan Gelar Nobar Sederhana untuk Pantau Putusan MK

TKN Prabowo-Gibran Akan Gelar Nobar Sederhana untuk Pantau Putusan MK

Nasional
Jelang Putusan Sengketa Pilpres: MK Bantah Bocoran Putusan, Dapat Karangan Bunga

Jelang Putusan Sengketa Pilpres: MK Bantah Bocoran Putusan, Dapat Karangan Bunga

Nasional
Skenario Putusan Mahkamah Konstitusi dalam Sengketa Pilpres 2024

Skenario Putusan Mahkamah Konstitusi dalam Sengketa Pilpres 2024

Nasional
Kejagung Terus Telusuri Aset Mewah Harvey Moeis, Jet Pribadi Kini dalam Bidikan

Kejagung Terus Telusuri Aset Mewah Harvey Moeis, Jet Pribadi Kini dalam Bidikan

Nasional
Yusril Tegaskan Pencalonan Gibran Sah dan Optimistis dengan Putusan MK

Yusril Tegaskan Pencalonan Gibran Sah dan Optimistis dengan Putusan MK

Nasional
Soal Tawaran Masuk Parpol, Sudirman Said: Belum Ada karena Saya Bukan Anak Presiden

Soal Tawaran Masuk Parpol, Sudirman Said: Belum Ada karena Saya Bukan Anak Presiden

Nasional
Sudirman Said Beberkan Alasan Tokoh Pengusung Anies Tak Ajukan 'Amicus Curiae' seperti Megawati

Sudirman Said Beberkan Alasan Tokoh Pengusung Anies Tak Ajukan "Amicus Curiae" seperti Megawati

Nasional
Soal Peluang Anies Maju Pilkada DKI, Sudirman Said: Prabowo Kalah 'Nyapres' Tidak Jadi Gubernur Jabar

Soal Peluang Anies Maju Pilkada DKI, Sudirman Said: Prabowo Kalah "Nyapres" Tidak Jadi Gubernur Jabar

Nasional
Beda Sikap PSI: Dulu Tolak Proporsional Tertutup, Kini Harap Berlaku di Pemilu 2029

Beda Sikap PSI: Dulu Tolak Proporsional Tertutup, Kini Harap Berlaku di Pemilu 2029

Nasional
Banjir “Amicus Curiae”, Akankah Lahir “Pahlawan” Pengadilan?

Banjir “Amicus Curiae”, Akankah Lahir “Pahlawan” Pengadilan?

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com