JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Sekretaris Muhammadiyah Covid-19 Command Centre (MCCC) Deni Wahyudi Kurniawan menilai, pemerintah perlu menyosialisasikan bahaya virus corona secara merata dan dengan bahasa yang sederhana.
Hal ini perlu dilakukan agar masyarakat bisa memahami. Dengan begitu, masyarakat mau mematuhi protokol kesehatan. Salah satunya, memakai masker untuk mencegah penularan Covid-19.
Baca juga: Kampanye Penggunaan Masker Dinilai Akan Efektif jika Pemerintah Beri Teladan
“Itu harus menjadi kebudayaan baru yang ditetapkan secara bersama-sama, mindset masyarakat yang harus disamakan,” kata Deni dalam diskusi di Graha BNPB, Jakarta, Jumat (7/8/2020).
“Supaya masyarakat bisa mengerti, dan kalau sudah mengerti, bisa melaksanakan perubahan perilaku ini dengan sebaik-baiknya,” ujar dia.
Deni menekankan, memakai masker harus menjadi kebiasaan dalam era adaptasi kenormalan baru. Sebab, tidak ada yang mengetahui secara pasti kapan pandemi Covid-19 berakhir.
“WHO juga mengatakan bahwa kemungkinan tidak akan berlalu dalam waktu yang dekat, minimal 2 tahun, mungkin bisa berpuluh-puluh tahun ke depan, kita harus bisa adaptasi kebiasaan ini,” ujar Deni.
Baca juga: Pakar Komunikasi: Kampanye Masker Lebih Tepat untuk Kelompok yang Anggap Covid-19 Tak Bahaya
Oleh sebab itu, Muhammadiyah juga membuat aturan pada lembaga pendidikan yang mengharuskan pimpinannya menggunakan masker.
Kemudian, pimpinan dan tokoh masyarakat juga diminta untuk selalu memberikan pesan pentingnya memakai masker.
“Kami juga di sekolah-sekolah dan juga kampus membuat sebuah peraturan gitu ya, Pimpinannya menggunakan masker,” ujar Deni.
“Jadi keteladanan dan juga pesan yang terus-menerus, supaya masyarakat sadar untuk melaksanakan itu,” tutur dia.
Baca juga: Istana Sebut Penggunaan Masker Akan Jadi Kampanye Nasional
Di sisi lain, berdasarkan survei yang dilakukan MCCC, masih ada masyarakat yang belum sadar pentingnya penggunaan masker, terutama di wilayah informal.
Oleh sebab itu, Muhammadiyah melakukan pendekatan secara langsung dengan memberi pesan kepada masyarakat untuk menerapkan protokol kesehatan.
Selain itu, kata Deni, pendekatan melalui media juga dilakukan ajar menjangkau lebih banyak orang.
“Artinya mencoba sosialisasi dengan cara langsung, memberikan pesan langsung pada masyarakat yang mungkin belum menyadari hal itu. Ada yang harus ketemu langsung, ada yang melalui media secara umum. jadi memang semua channel harus kita gunakan,” tutur dia.
Baca juga: Pemerintah Bentuk Program untuk Kampanyekan Penggunaan Masker
Sebelumnya diberitakan, Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy mengatakan, pemerintah akan mulai menggencarkan kampanye
penggunaan masker.