Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemerintah Diminta Sosialisasikan Bahaya Covid-19 dengan Bahasa yang Sederhana

Kompas.com - 07/08/2020, 15:37 WIB
Irfan Kamil,
Kristian Erdianto

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Sekretaris Muhammadiyah Covid-19 Command Centre (MCCC) Deni Wahyudi Kurniawan menilai, pemerintah perlu menyosialisasikan bahaya virus corona secara merata dan dengan bahasa yang sederhana. 

Hal ini perlu dilakukan agar masyarakat bisa memahami. Dengan begitu, masyarakat mau mematuhi protokol kesehatan. Salah satunya, memakai masker untuk mencegah penularan Covid-19.

Baca juga: Kampanye Penggunaan Masker Dinilai Akan Efektif jika Pemerintah Beri Teladan

“Itu harus menjadi kebudayaan baru yang ditetapkan secara bersama-sama, mindset masyarakat yang harus disamakan,” kata Deni dalam diskusi di Graha BNPB, Jakarta, Jumat (7/8/2020).

“Supaya masyarakat bisa mengerti, dan kalau sudah mengerti, bisa melaksanakan perubahan perilaku ini dengan sebaik-baiknya,” ujar dia.

Deni menekankan, memakai masker harus menjadi kebiasaan dalam era adaptasi kenormalan baru. Sebab, tidak ada yang mengetahui secara pasti kapan pandemi Covid-19 berakhir.

“WHO juga mengatakan bahwa kemungkinan tidak akan berlalu dalam waktu yang dekat, minimal 2 tahun, mungkin bisa berpuluh-puluh tahun ke depan, kita harus bisa adaptasi kebiasaan ini,” ujar Deni.

Baca juga: Pakar Komunikasi: Kampanye Masker Lebih Tepat untuk Kelompok yang Anggap Covid-19 Tak Bahaya

Oleh sebab itu, Muhammadiyah juga membuat aturan pada lembaga pendidikan yang mengharuskan pimpinannya menggunakan masker.

Kemudian, pimpinan dan tokoh masyarakat juga diminta untuk selalu memberikan pesan pentingnya memakai masker.

“Kami juga di sekolah-sekolah dan juga kampus membuat sebuah peraturan gitu ya, Pimpinannya menggunakan masker,” ujar Deni.

“Jadi keteladanan dan juga pesan yang terus-menerus, supaya masyarakat sadar untuk melaksanakan itu,” tutur dia.

Baca juga: Istana Sebut Penggunaan Masker Akan Jadi Kampanye Nasional

Di sisi lain, berdasarkan survei yang dilakukan MCCC, masih ada masyarakat yang belum sadar pentingnya penggunaan masker, terutama di wilayah informal.

Oleh sebab itu, Muhammadiyah melakukan pendekatan secara langsung dengan memberi pesan kepada masyarakat untuk menerapkan protokol kesehatan.

Selain itu, kata Deni, pendekatan melalui media juga dilakukan ajar menjangkau lebih banyak orang.

“Artinya mencoba sosialisasi dengan cara langsung, memberikan pesan langsung pada masyarakat yang mungkin belum menyadari hal itu. Ada yang harus ketemu langsung, ada yang melalui media secara umum. jadi memang semua channel harus kita gunakan,” tutur dia.

Baca juga: Pemerintah Bentuk Program untuk Kampanyekan Penggunaan Masker

Sebelumnya diberitakan, Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy mengatakan, pemerintah akan mulai menggencarkan kampanye
penggunaan masker.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Gibran Bertemu Ma'ruf Amin, Saat Wapres Termuda Sowan ke yang Paling Tua

Gibran Bertemu Ma'ruf Amin, Saat Wapres Termuda Sowan ke yang Paling Tua

Nasional
Anies Dinilai Masih Berpeluang Maju Pilkada Jakarta, Mungkin Diusung Nasdem dan PKB

Anies Dinilai Masih Berpeluang Maju Pilkada Jakarta, Mungkin Diusung Nasdem dan PKB

Nasional
Petuah Jokowi-Ma'ruf ke Prabowo-Gibran, Minta Langsung Kerja Usai Dilantik

Petuah Jokowi-Ma'ruf ke Prabowo-Gibran, Minta Langsung Kerja Usai Dilantik

Nasional
Kejagung Periksa 3 Saksi Terkait Kasus Korupsi Timah, Salah Satunya Pihak ESDM

Kejagung Periksa 3 Saksi Terkait Kasus Korupsi Timah, Salah Satunya Pihak ESDM

Nasional
Tak Dukung Anies Maju Pilkada Jakarta, PKS Dinilai Ogah Jadi “Ban Serep” Lagi

Tak Dukung Anies Maju Pilkada Jakarta, PKS Dinilai Ogah Jadi “Ban Serep” Lagi

Nasional
2 Prajurit Tersambar Petir di Mabes TNI, 1 Meninggal Dunia

2 Prajurit Tersambar Petir di Mabes TNI, 1 Meninggal Dunia

Nasional
Usung Perubahan Saat Pilpres, PKB-Nasdem-PKS Kini Beri Sinyal Bakal Gabung Koalisi Prabowo

Usung Perubahan Saat Pilpres, PKB-Nasdem-PKS Kini Beri Sinyal Bakal Gabung Koalisi Prabowo

Nasional
[POPULER NASIONAL] Anies-Muhaimin Hadir Penetapan Presiden-Wapres Terpilih Prabowo-Gibran | Mooryati Soedibjo Tutup Usia

[POPULER NASIONAL] Anies-Muhaimin Hadir Penetapan Presiden-Wapres Terpilih Prabowo-Gibran | Mooryati Soedibjo Tutup Usia

Nasional
Sejarah Hari Posyandu Nasional 29 April

Sejarah Hari Posyandu Nasional 29 April

Nasional
Tanggal 27 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 27 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Wakil Ketua KPK Dinilai Punya Motif Buruk Laporkan Anggota Dewas

Wakil Ketua KPK Dinilai Punya Motif Buruk Laporkan Anggota Dewas

Nasional
Jokowi Ungkap Kematian akibat Stroke, Jantung dan Kanker di RI Capai Ratusan Ribu Kasus Per Tahun

Jokowi Ungkap Kematian akibat Stroke, Jantung dan Kanker di RI Capai Ratusan Ribu Kasus Per Tahun

Nasional
Temui Jokowi, Prabowo dan Gibran Tinggalkan Istana Setelah 2 Jam

Temui Jokowi, Prabowo dan Gibran Tinggalkan Istana Setelah 2 Jam

Nasional
AJI Nilai Sejumlah Pasal dalam Draf Revisi UU Penyiaran Ancam Kebebasan Pers

AJI Nilai Sejumlah Pasal dalam Draf Revisi UU Penyiaran Ancam Kebebasan Pers

Nasional
Ketua KPK Sebut Langkah Nurul Ghufron Laporkan Anggota Dewas Sikap Pribadi

Ketua KPK Sebut Langkah Nurul Ghufron Laporkan Anggota Dewas Sikap Pribadi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com