JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo meminta layanan kesehatan lainnya tak dikesampingkan pada masa pandemi Covid-19.
Ia pun meminta layanan yang menunjang pencegahan stunting bagi anak-anak Indonesia tetap diutamakan.
Terlebih, kata Jokowi, pemerintah menargetkan penuruan angka stunting hingga 14 persen pada 2024.
"Oleh karena itu pelayanan kesehatan bagi ibu hamil maupun balita di puskesmas dan posyandu kita harus pastikan tetap berlangsung tidak berhenti di tengah pandemi ini," kata Jokowi saat membuka rapat terbatas penurunan angka stunting di Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu (5/8/2020).
Baca juga: Inpres Jokowi: Tempat Usaha yang Langgar Protokol Kesehatan Ditutup Sementara
"Jadi pemberian makanan tambahan bagi ibu hamil dan juga pemberian suplemen vitamin A bagi ibu menyusui dan makanan pendamping ASI tetap berlangsung," ucap Presiden.
Ia mengatakan, pencegahan stunting harus dilakukan sejak anak masih di dalam kandungan sehingga gizi ibu hamil harus diperhatikan.
Untuk itu, ia meminta para menteri terkait menyukseskan program penurunan angka stunting dengan mengedukasi, menyosialisasikan, dan memadukannya dengan program lain.
Baca juga: Jokowi Bersyukur Angka Stunting Menurun, tetapi Belum Puas
"Dalam upaya penurunan angka stunting juga kita sambungkan dengan program perlindungan sosial kita terutama PKH (Program Keluarga Harapan) kemudian pembagian BPNT (Bantuan Pangan Nontunai) dan pembangunan infrastruktur dasar yang menjangkau keluarga yang tidak mampu," kata Jokowi.
"Sekali lagi saya minta agar ini melibatkan PKK, tokoh agama, tokoh masyarakat, RT dan RW serta relawan dan kita harapkan ini menjadi gerakan bersama di masyarakat," ucap Presiden.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.