Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pimpinan MPR Ajak Masyarakat Doakan Korban Ledakan Lebanon

Kompas.com - 05/08/2020, 17:30 WIB
Ihsanuddin,
Icha Rastika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Ketua MPR RI Zulkifli Hasan mengajak masyarakat Indonesia turut mendoakan para korban ledakan yang terjadi di pelabuhan utama Beirut, Lebanon. Peristiwa itu mengakibatkan setidaknya 100 orang tewas dan 4.000 lainnya terluka.

“Apa yang terjadi di Beirut, Lebanon, menyentakkan kita semua. Ini salah satu ledakan terbesar di masa non-perang yang pernah terjadi. Korban yang berjatuhan juga banyak dan Lebanon sudah mengumumkan kondisi darurat, state of emergency," kata Zulkifli dalam keterangan tertulis, Rabu (5/8/2020).

"Saya mengajak semua pihak ikut mendoakan para korban dan menghimbau untuk bersama membangun solidaritas, kita harus ikut membantu," kata dia.

Baca juga: KBRI Jelaskan Dugaan Awal Penyebab Ledakan Besar di Beirut, Lebanon

Zulkifli menilai, di tengah situasi pandemi yang menyulitkan, ditambah musibah besar ini, menjadi pukulan luar biasa bagi Lebanon.

Oleh karena itu, peristiwa ini menjadi panggilan kemanusiaan untuk semua.

"Saya mengimbau masyarakat untuk ikut mendoakan. Juga kita tunjukkan aksi solidaritas kita. Saya akan mulai dengan menggerakkan kader-kader PAN," ujar Ketua Umum PAN ini.

Sebuah ledakan besar di Beirut pada Selasa (4/8/2020) telah menewaskan setidaknya 100 orang dan melukai 4000 orang di daerah pelabuhan Beirut, ibu kota Lebanon.

Ledakan dahsyat yang terjadi pada malam hari waktu setempat itu telah mengacaukan seluruh kota, ketika ledakan terjadi dan terlihat gumpalan asap merah membentuk seperti jamur di atas langit.

Penyebab ledakan belum dikonfirmasi pasti, tetapi para pejabat mengindikasikan kecelakaan terjadi dipicu adanya bahan kimia.

Kepala keamanan internal Lebanon, Mayor Jenderal Abbas Ibrahim mengatakan, pihak berwenang menyita sejumlah besar natrium nitrat, yang seharusnya dihancurkan berbulan-bulan lalu, di salah satu gedung yang ada di pelabuhan Beirut.

Baca juga: Rusia Kirim 5 Pesawat Berisi Bantuan Kemanusiaan, Perancis Kirim 2 Pesawat Militer Pasca-ledakan di Lebanon

 

Ibrahim mengatakan, bahan kimia itu terbakar dan menyebabkan ledakan besar kedua.

Perdana Menteri Lebanon Hassan Diab mengatakan, akan ada penyelidikan penuh untuk mengungkap fakta mengenai gudang berbahaya ini yang telah ada sejak 2014

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prabowo Minta Pendukung Tak Gelar Aksi saat MK Bacakan Putusan Sengketa Pilpres 2024

Prabowo Minta Pendukung Tak Gelar Aksi saat MK Bacakan Putusan Sengketa Pilpres 2024

Nasional
Demokrat Sampaikan Kriteria Kadernya yang Bakal Masuk Kabinet Mendatang

Demokrat Sampaikan Kriteria Kadernya yang Bakal Masuk Kabinet Mendatang

Nasional
Antam Fokus Eksplorasi 3 Komoditas, Pengeluaran Preliminary Unaudited  Capai Rp 17,43 Miliar

Antam Fokus Eksplorasi 3 Komoditas, Pengeluaran Preliminary Unaudited Capai Rp 17,43 Miliar

Nasional
KPK Akan Panggil Kembali Gus Muhdlor sebagai Tersangka Pekan Depan

KPK Akan Panggil Kembali Gus Muhdlor sebagai Tersangka Pekan Depan

Nasional
Gibran Dikabarkan Ada di Jakarta Hari Ini, TKN: Agenda Pribadi

Gibran Dikabarkan Ada di Jakarta Hari Ini, TKN: Agenda Pribadi

Nasional
Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Batu, TKN Minta Pendukung Patuhi Imbauan Prabowo

Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Batu, TKN Minta Pendukung Patuhi Imbauan Prabowo

Nasional
Pemerintahan Baru Indonesia dan Harapan Perdamaian Rusia-Ukraina

Pemerintahan Baru Indonesia dan Harapan Perdamaian Rusia-Ukraina

Nasional
Prabowo Terima Kunjungan Eks PM Inggris Tony Blair di Kemenhan, Ini yang Dibahas

Prabowo Terima Kunjungan Eks PM Inggris Tony Blair di Kemenhan, Ini yang Dibahas

Nasional
KPK Sebut Surat Sakit Gus Muhdlor Ganjil: Agak Lain Suratnya, Sembuhnya Kapan Kita Enggak Tahu

KPK Sebut Surat Sakit Gus Muhdlor Ganjil: Agak Lain Suratnya, Sembuhnya Kapan Kita Enggak Tahu

Nasional
Panglima AL Malaysia Datang ke Indonesia, Akan Ikut Memperingati 3 Tahun KRI Nanggala

Panglima AL Malaysia Datang ke Indonesia, Akan Ikut Memperingati 3 Tahun KRI Nanggala

Nasional
Beralasan Sakit, Gus Muhdlor Tak Penuhi Panggilan KPK

Beralasan Sakit, Gus Muhdlor Tak Penuhi Panggilan KPK

Nasional
Minta MK Urai Persoalan pada Pilpres 2024, Sukidi: Seperti Disuarakan Megawati

Minta MK Urai Persoalan pada Pilpres 2024, Sukidi: Seperti Disuarakan Megawati

Nasional
PPATK Bakal Tindaklanjuti Informasi Jokowi soal Indikasi Pencucian Uang lewat Aset Kripto Rp 139 Triliun

PPATK Bakal Tindaklanjuti Informasi Jokowi soal Indikasi Pencucian Uang lewat Aset Kripto Rp 139 Triliun

Nasional
Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Koarmada I Siapkan KRI Halasan untuk Tembak Rudal Exocet

Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Koarmada I Siapkan KRI Halasan untuk Tembak Rudal Exocet

Nasional
Yusril: Tak Ada Bukti Kuat Kubu Prabowo-Gibran Curang di Pilpres 2024

Yusril: Tak Ada Bukti Kuat Kubu Prabowo-Gibran Curang di Pilpres 2024

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com