Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kampanye Protokol Kesehatan, Pemerintah Diminta Jangan Pilih Figur yang Suka Bermain Kata

Kompas.com - 02/08/2020, 21:06 WIB
Achmad Nasrudin Yahya,
Fabian Januarius Kuwado

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Lembaga biologi molekuler Eijkman mendorong pemerintah selektif memilih figur untuk terlibat dalam kampanye protokol kesehatan guna menekan penyebaran Covid-19.

"Komunikasi publik, komunikasi krisis, enggak boleh bosen. Ngomong tiap hari, itu yang harus dikerjakan oleh mereka-mereka yang didengar, tapi jangan menggunakan figur yang bermain dengan kata-kata," ujar Wakil Kepala Lembaga Eijkman Herawati Sudoyo dalam diskusi virtual, Minggu (2/8/2020).

Menurut Herawati, pemerintah sebaiknya merekrut figur yang bisa didengarkan oleh masyarakat maupun pemerintah sendiri.

Baca juga: Tingkatkan Penyerapan Anggaran, Pemerintah Gencarkan Kampanye Protokol Kesehatan

Menurut dia, pemilihan figur secara selektif ini juga supaya informasi yang disampaikan benar-benar berdasarkan transparansi.

Ia mengatakan, meningkatnya kasus Covid-19 di tengah adaptasi kebiasaan baru juga tidak memungkinkan untuk kembali menerapkan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB).

Menurutnya, hal tersebut bukan menjadi satu pilihan karena seolah-olah kebijakan tersebut membuat pergerakan masyarakat dibatasi.

Oleh sebab itu, salah satu dorongan yang kini perlu dilakukan adalah kampanye protokol kesehatan dan memperluas tes.

"Kalau misalnya mau bilang bahwa kita kembali ke PSBB, seolah-olah orang kan dibatasi geraknya. Itu bukan menjadi pilihan lagi, tetapi sekarang perluas tes," tegas dia.

Baca juga: Klaster Pemprov Kepri, Satgas: Disiplin Protokol Kesehatan Rendah

Diketahui, penyebaran Covid-19 di Indonesia hingga 2 Agustus 2020 mencapai 111.455 kasus.

Dari jumlah tersebut, sebanyak 68.975 pasien telah dinyatakan sembuh dari Covid-19.

Sementara, pasien dengan status suspek sebanyak 62.366 orang dan spesimen yang sudah diperiksa sebanyak 20.032 orang.

Sedangkan, pasien meninggal dunia sebanyak 5.236 orang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prabowo Nyanyi 'Pertemuan' di Depan Titiek Soeharto: Sudah Presiden Terpilih, Harus Tepuk Tangan walau Suara Jelek

Prabowo Nyanyi "Pertemuan" di Depan Titiek Soeharto: Sudah Presiden Terpilih, Harus Tepuk Tangan walau Suara Jelek

Nasional
Fraksi Golkar Bakal Dalami Usulan Hakim MK soal RUU Pemilu dan Pembentukan UU Lembaga Kepresidenan

Fraksi Golkar Bakal Dalami Usulan Hakim MK soal RUU Pemilu dan Pembentukan UU Lembaga Kepresidenan

Nasional
Politikus Senior PDI-P Tumbu Saraswati Meninggal Dunia, Penghormatan Terakhir di Sekolah Partai

Politikus Senior PDI-P Tumbu Saraswati Meninggal Dunia, Penghormatan Terakhir di Sekolah Partai

Nasional
Bubar Jalan dan Merapat ke Prabowo, Koalisi Perubahan Dinilai Hanya Jual Gimik Narasi Kritis

Bubar Jalan dan Merapat ke Prabowo, Koalisi Perubahan Dinilai Hanya Jual Gimik Narasi Kritis

Nasional
Ucapkan Selamat ke Prabowo-Gibran, PPP: Tak Ada Lagi Koalisi 01 dan 03

Ucapkan Selamat ke Prabowo-Gibran, PPP: Tak Ada Lagi Koalisi 01 dan 03

Nasional
CSIS: Pemilu 2024 Hasilkan Anggota DPR Muda Paling Minim Sepanjang Sejarah sejak 1999

CSIS: Pemilu 2024 Hasilkan Anggota DPR Muda Paling Minim Sepanjang Sejarah sejak 1999

Nasional
PPATK Koordinasi ke Kejagung Terkait Aliran Dana Harvey Moeis di Kasus Korupsi Timah

PPATK Koordinasi ke Kejagung Terkait Aliran Dana Harvey Moeis di Kasus Korupsi Timah

Nasional
Prabowo-Titiek Soeharto Hadiri Acara Ulang Tahun Istri Wismoyo Arismunandar, Ada Wiranto-Hendropriyono

Prabowo-Titiek Soeharto Hadiri Acara Ulang Tahun Istri Wismoyo Arismunandar, Ada Wiranto-Hendropriyono

Nasional
Banyak Catatan, DPR Dorong Revisi UU Pemilu Awal Periode 2024-2029

Banyak Catatan, DPR Dorong Revisi UU Pemilu Awal Periode 2024-2029

Nasional
Pakar Ragu UU Lembaga Kepresidenan Terwujud jika Tak Ada Oposisi

Pakar Ragu UU Lembaga Kepresidenan Terwujud jika Tak Ada Oposisi

Nasional
Istana Sebut Pertemuan Jokowi dan Prabowo-Gibran Semalam atas Inisiatif Prabowo

Istana Sebut Pertemuan Jokowi dan Prabowo-Gibran Semalam atas Inisiatif Prabowo

Nasional
Presiden Jokowi Ucapkan Selamat Saat Bertemu Prabowo Semalam

Presiden Jokowi Ucapkan Selamat Saat Bertemu Prabowo Semalam

Nasional
Jokowi Siapkan Program Unggulan Prabowo-Gibran Masuk RAPBN 2025

Jokowi Siapkan Program Unggulan Prabowo-Gibran Masuk RAPBN 2025

Nasional
CSIS: Mayoritas Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik

CSIS: Mayoritas Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik

Nasional
Korlantas Kaji Pengamanan Lalu Lintas Jelang World Water Forum Ke-10 di Bali

Korlantas Kaji Pengamanan Lalu Lintas Jelang World Water Forum Ke-10 di Bali

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com