JAKARTA, KOMPAS.com - Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 memaparkan perkembangan kondisi kasus Covid-19 di DKI Jakarta pada Rabu (29/7/2020).
Pemaparan tersebut mengungkap secara rinci kondisi kasus Covid-19 di Ibu Kota yang kembali meningkat sejak masa PSBB transisi, yakni pada 4 Juni 2020 hingga 26 Juli 2020.
Tim Pakar Satgas Penanganan Covid-19 Dewi Nur Aisyah mengatakan, penyebab meningkatnya jumlah kasus dipengaruhi jumlah tes Covid-19 yang semakin masif serta penyelidikan epidemiologi yang sangat aktif oleh tim surveilans Dinas Kesehatan DKI Jakarta.
"Terhitung sejak masa PSBB transisi, tercatat sebanyak 3.567 kasus Covid-19 (28 persen) merupakan hasil pencarian aktif oleh tim," ujar Dewi dalam talkshow yang digelar oleh Satgas Penanganan Covid-19, Rabu (29/7/2020).
Baca juga: Bertambah 584, DKI Jakarta 6 Kali Catatkan Lonjakan Tertinggi Kasus Covid-19 Sepanjang Juli
Kemudian, hasil dari contact tracing menyumbang sebanyak 3.694 kasus (29 persen) dan sebanyak 5.477 kasus (43 persen) berasal dari angka pasien yang datang ke rumah sakit lalu diperiksa.
Dewi melanjutkan, jumlah pemeriksaan Covid-19 di DKI Jakarta telah melampaui target yang ditetapkan WHO.
Adapun, standar WHO adalah 1.000 pemeriksaan per 1 juta penduduk dalam waktu sepekan.
"Kalau di Jakarta kita ambil angka bulat, maka satu minggu dilakukan pemeriksaan 10.000. Angkanya Jakarta ternyata per 4-10 Juni ini sudah 21.000 per minggu. Sudah melebihi dua kali ekspektasi WHO," kata Dewi.
Kemudian, jumlah pemeriksaan itu bertambah menjadi 27.000.
Baca juga: Pemprov DKI: Angka Kematian Covid-19 di Jakarta Lebih Rendah Dibandingkan Nasional
Lalu, dua pekan terakhir meningkat sampai dengan 40.000 pemeriksaan dalam sepekan.
Berdasarkan pemeriksaan yang masif itu, positivity rate di DKI Jakarta juga menunjukkan kenaikan.
Positivity rate merupakan rasio jumlah kasus konfirmasi positif Covid-19 berbanding total pemeriksaan.
Menurut Dewi, DKI Jakarta harus memperbaiki kepatuhan warganya terhadap protokol kesehatan dalam pencegahan Covid-19.
Sebab, dalam dua pekan terakhir, positivity rate DKI Jakarta melebihi standar yang ditetapkan oleh WHO.
Baca juga: 58 Petugas Mengawasi 78.946 Perusahaan, Pemprov DKI Minta Perkantoran Bantu Cegah Covid-19
Adapun positivity rate yang ditetapkan oleh WHO adalah di bawah lima persen.