JAKARTA, KOMPAS.com - Juru Bicara Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito mengatakan, penambahan kasus positif Covid-19 di DKI Jakarta meningkat drastis dalam sepekan terakhir.
Kenaikan ini tampak apabila dibandingkan dengan kondisi penambahan kasus pada pekan sebelumnya.
"Dalam minggu terakhir, kasusnya meningkat cukup drastis dari seminggu sebelumnya," ujar Wiku sebagaimana dikutip dari siaran pers Satgas Covid-19, Selasa (28/7/2020).
"Seminggu sebelumnya adalah 1.880 kasus, kemudian menjadi 2.679 kasus. Ini adalah peningkatan yang cukup pesat," lanjut dia.
Baca juga: PT Antam Bantah Ada Karyawan Positif Covid-19, Ini Tanggapan Dinkes DKI
Berdasarkan data yang ada, terlihat gambaran distribusi kasus Covid-19 di DKI Jakarta.
Terlihat pada usia 18 tahun hingga 59 tahun, tercatat jumlah pasien yang positif Covid-19 sebanyak 80 persen.
Sehingga, kelompok usia tersebut menyumbang kontribusi sebagian besar jumlah kasus positif Covid-49 di DKI Jakarta.
Sementara itu, dilihat dari data pasien meninggal dunia, ternyata yang berusia di atas 45 tahun jumlahnya cukup besar, yaitu 80 persen.
"Artinya, penularan bisa terjadi di kelompok usia relatif produktif dan korban meninggal justru pada usia lanjut," tutur Wiku.
Baca juga: Satu Orang Positif Covid-19, Seluruh Anggota DPRD DKI Bakal Jalani Tes Swab
Selanjutnya, dari sisi jenis kelamin, persentase kasus positif Covid-19 relatif hampir sama.
Pada kelompok laki-laki tercatat sebanyak 52,3 persen, sedangkan kelompok perempuan adalah 47,87 persen.
Namun, dilihat dari jumlah pasien yang meninggal, jenis persentase laki-laki lebih tinggi dari perempuan.
Pasien laki-laki yang meninggal tercatat sebanyak 61,26 persen, sedangkan pada perempuan 38,74 persen.
Merujuk kepada situasi ini, Wiku menyampaikan situasi di wilayah DKI Jakarta perlu mendapatkan perhatian masyarakat secara luas.
Baca juga: 6 Kantor BUMN Terpapar Corona, Stafsus Erick Thohir Sebut Data Dinkes DKI Salah
Dia juga meminta pemerintah daerah untuk memperhatikan kondisi wilayah secara serius.
Pasalnya, kata Wiku, terlihat bahwa pada minggu lalu, 19 Juli, ada 33 persen atau dua wilayah, yaitu Jakarta Pusat dan Jakarta Barat, dengan risiko tinggi alias zona merah.
Dan pada 26 Juli, ada lima kota di Jakarta yang risiko tinggi.
"Ini harus kita cermati bersama. Bahkan pada Minggu, 21 Juni, ada satu daerah yang zona tidak terdampak, yaitu Kepulauan Seribu, sekarang sudah menjadi risiko sedang," tambah Wiku.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.