JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo meminta para menterinya tak terjebak dengan hanya menangani pandemi Covid-19.
Ia menyadari pandemi Covid-19 menimbulkan krisisi kesehatan dan ekonomi yang berkepanjangan.
Kendati demikian, ia juga meminta para menterinya tak melupakan agenda strategis lainnya, yaitu menjadikan Indonesia sebagai negara dengan rpendapatan tinggi.
"Saya ingin menekankan lagi, walaupun kita menghadapi situasi sulit, kita juga tidak boleh melupakan agenda-agenda besar, agenda-agenda strategis besar bangsa kita," kata Jokowi saat membuka rapat secara virtual, Selasa (28/7/2020).
Baca juga: RI Jadi Upper Middle Income Country, Sri Mulyani: Belum Tentu Kita Jadi High Income...
"Terutama dalam langkah-langkah untuk bisa kita keluar dari middle income trap," lanjut dia.
Presiden Jokowi menambahkan, pada 1 Juli, Indonesia telah masuk ke dalam daftar negara berpenghasilan menengah ke atas.
Kendati demikian, Presiden Jokowi mengatakan bahwa kerja pemerintah untuk meningkatkan pendapatan Indonesia belum selesai.
Ia mengatakan, Indonesia harus terus meningkatkan peringkatnya hingga menjadi negara dengan pendapatan tinggi.
"Kita tahu tantangan untuk keluar dari middle income trap ini masih besar dan panjang," lanjut Presiden Jokowi.
Baca juga: Naik Status Jadi Negara Upper Middle Income, Apa Dampaknya bagi Indonesia?
Untuk diketahui, Bank Dunia pada 1 Juli menaikkan peringkat Indonesia sebagai negara berpendapatan menengah ke atas (upper middle income) dari sebelumnya negara dengan pendapatan menengah ke bawah (lower middle income).
Kenaikan status tersebut diberikan setelah berdasarkan assessment Bank Dunia terkini gross national income (GNI) per kapita Indonesia tahun 2019 naik menjadi 4.050 dollar AS dari posisi sebelumnya 3.840 dollar AS.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.