JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 Doni Monardo menyatakan, masyarakat harus menyadari bahwa Covid-19 bukan konspirasi dan rekayasa.
Hal ini perlu disadari agar masyarakat mematuhi protokol kesehatan.
"Dalam berbagai kesempatan saya sering mengatakan, Covid ibarat malaikat pencabut nyawa. Korban di seluruh dunia sudah lebih dari 600.000 orang. Semua harus sadar ini bukan konspirasi, bukan rekayasa, sejarah flu spanyol harus jadi pelajaran," kata Doni seusai rapat dengan Presiden Joko Widodo secara daring, Senin (27/7/2020).
Baca juga: Survei Cyrus Network: 36,8 Persen Responden Sangat Puas dengan Upaya Pemerintah Atasi Covid-19
Ia juga mengatakan, saat ini Indonesia belum mencapai puncak wabah Covid-19. Sebab, data terus menunjukkan kondisi yang fluktuatif.
Untuk itu, ia meminta masyarakat memiliki kesadaran yang tinggi untuk mengenakan masker dan menjaga jarak fisik di ruang publik, serta selalu mencuci tangan sebelum dan sesudah beraktivitas.
"Sampai saat ini belum tahu kapan puncak, melihat perkembangan, fluktuatif setiap hari, beda-beda (grafiknya). Upaya kita semua adalah harus menyadari bahwa Covid ini adalah ancaman yang nyata," papar Doni.
Baca juga: Perusahaan Diimbau Lapor Disnaker jika Karyawannya Positif Covid-19
Bahkan, kata dia, dalam beberapa pekan terakhir, angka kasus positif Covid-19 rata-rata 1.000 per hari. Inilah pentingnya bagi masyarakat untuk saling mengingatkan.
"Bahkan bisa lebih dari 2.000 kasus. Inilah pentingnya kita semua saling mengingatkan. Kalau kita disiplin, tidak cukup disiplin sendiri. Tanggung jawab kita ajak yang lain disiplin," kata Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana Itu.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.