JAKARTA, KOMPAS.com - Pendiri platform KawalBansos.id Ari Nurcahyo menilai, pemberian bantuan sosial (bansos) saat pandemi Covid-19 sangat dimungkinkan menjadi bancakan di Pilkada 2020.
Hal tersebut dikatakan Ari dalam diskusi online bertajuk 'Kala Pandemi, Bansos Jadi Bancakan Pilkada Mungkinkah?,' Senin (20/7/2020).
"Kalau dari judul (acara) yang diberikan, kalau pandemi bansos jadi bancakan pilkada mungkinkah? tentu sangat mungkin," kata Ari.
Baca juga: Setelah Dilaporkan ke Polisi, Perangkat Desa Kembalikan Uang Bansos kepada Warga
Menurut Ari, peluang menjadi bancakan itu muncul karena durasi pemberian bansos pada masyarakat diperpanjang.
Seperti diketahui, pemberian bansos diperpanjang oleh pemerintah hingga Desember 2020.
"Secara tidak langsung memang diperpanjangnya bansos sampai dengan Desember itu menjadi opportunity (kesempatan)-nya," ujarnya.
"Dan waktu bagi para tadi peluang-peluang untuk melakukan politisasi bansos," ucap dia.
Di kesempatan yang sama, Komisioner Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Mochammad Afifuddin mengatakan, pandemi Covid-19 berpotensi menambah faktor kerawanan di pelaksanaan Pilkada 2020.
"Sekarang ada hal baru yaitu wabah Covid-19 dan ini menambah potensi (kerawanan pilkada)," kata Afif.
Baca juga: Ini Strategi yang Dilakukan Bawaslu Awasi Potensi Kerawanan Pilkada 2020
Menurut dia, apabila jumlah pasien Covid-19 disuatu daerah semakin banyak, akan menambah peluang kerawanan dalam pilkada.
Kerawanan tersebut di antaranya melalui penyaluran bansos atau bantuan langsung tunai (BLT).
"Karena beberapa derah misalnya yang korban atau pihak-pihak yang terjangkit atau positif wabah ini bertambah, maka secara otomatis akan menambah potensi kerawanan suatu daerah," ujarnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.