JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Menteri Luar Negeri Mahendra Siregar menyebut, ada delapan perusahaan asing yang siap berinvestasi di Indonesia.
Investasi ini dilakukan dalam rangka mengupayakan ekonomi dunia tetap tumbuh positif meskipun terjadi krisis akibat pandemi Covid-19.
"Ada sejumlah perusahaan atau investor yang sudah konfirm dan bahkan mulai melakukan konstruksi ataupun pembukaan persiapan untuk operasinya di Indonesia. Ini saya gambarkan delapan contoh," kata Mahendra dalam konferensi pers yang digelar virtual, Jumat (17/7/2020).
Baca juga: Ridwan Kamil Bidik Investasi Perusahaan Asing yang Keluar dari China
Mahendra mengatakan, kedelapan perusahaan tersebut seluruhnya merupakan bagian dari sistem rantai nilai global (global value chain).
Delapan perusahaan itu bergerak di berbagai bidang, di antaranya perusahaan lampu elektronik tenaga surya (California, Amerika Serikat) dan perusahaan komponen kendaraan bermotor (Kanagawa, Jepang).
Kemudian, perusahaan spare part otomotif (Aichi, Jepang), perusahaan elektronik, peralatan rumah tangga, alat kesehatan dan kecantikan (Osaka, Jepang), serta pengeras suara video audio elektronik (Taiwan).
Baca juga: Realisasi Investasi Kuartal II-2020 Diprediksi Turun, Ini Langkah BKPM
Ada pula perusahaan ban kendaraan (Taiwan), perlengkapan elektronik, bahan-bahan kimia dan jasa komunikasi (Seoul, Korea Selatan), terakhir miniatur mobil die cast (Guangzhou, China).
Menurut Mahendra, total investasi delapan perusahaan ini pada tahap pertama dapat mencapai 1 miliar USD.
"Kalau dari delapan perusahaan ini ditotal, dijumlahkan, nilai investasi tahap pertama yang kita harapkan adalah 1 miliar dollar," ujar Mahendra.
Baca juga: Harga Tanah Kawasan Industri Mahal, Bikin Investasi Terhambat
Untuk mendorong investasi ini, pihaknya telah membentuk tim percepatan pemulihan ekonomi (TPPE).
Kemenlu juga telah bekerja sama dengan berbagai pihak terkait, mulai dari Kementerian Perdagangan, Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), hingga Bank Indonesia.
"Ini fokusnya adalah untuk memperbaiki posisi Indonesia dalam global value chain," kata Mahendra.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.