JAKARTA, KOMPAS.com - Laju insidensi penularan virus corona (Covid-19) Kota Surabaya merupakan yang tertinggi di Provinsi Jawa Timur.
Demikian diungkapkan oleh Anggota Tim Pakar Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Dewi Nur Aisyah dalam diskusi di Graha BNPB Jakarta, Rabu (15/7/2020).
"Kalau dilihat dari laju insidensi (penularan), kita lihat di Kota Surabaya masih menempati peringkat pertama dengan 251 (kasus) per 100.000 penduduk," kata Dewi.
Selain itu, angka kematian pasien positif virus corona di Kota Surabaya juga yang tertinggi di Provinsi Jawa Timur.
Baca juga: Khofifah Usulkan Kenaikan Pangkat untuk Kepala Bappeda Jatim yang Meninggal karena Covid-19
Oleh karena itu, Dewi berharap ke depannya harus ada perhatian lebih terhadap penanganan Covid-19 Kota Surabaya.
"Harus kita lihat juga angka kematian kita lihat kalau tadi 1,78 (kasus) Kota Depok, ini 22 (kasus) per-100.000 penduduk di Kota Surabaya," ujar dia.
Diberitakan, Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19 Achmad Yurianto mengatakan, masih ada penambahan kasus baru pasien positif Covid-19 hingga Selasa (14/7/2020).
Menurut Yuri, berdasarkan data yang dihimpun pemerintah hingga Selasa pukul 12.00 WIB, ada penambahan 1.591 kasus baru terkonfirmasi positif Covid-19.
Jumlah ini didapatkan dari hasil pemeriksaan terhadap 23.001 spesimen dalam 24 jam terakhir.
Baca juga: 3 Hal yang Perlu Dievaluasi dari Kasus Puluhan Pekerja Media di Jatim Terjangkit Covid-19
"Sehingga, secara akumulatif ada 78.572 kasus positif Covid-19 (di Indonesia) sampai saat ini," kata Yuri dalam konferensi pers di Graha BNPB, Selasa sore.
Berdasarkan data yang dipaparkan Yuri, kasus baru pasien positif Covid-19 itu tersebar di 29 provinsi.
Dari data itu, tercatat lima provinsi dengan penambahan kasus baru tertinggi, yakni Jawa Timur (353 kasus baru) dan DKI Jakarta ( 268 kasus baru).
Kemudian, Sulawesi Selatan (197 kasus baru), Kalimantan Selatan (161 kasus baru), dan Sumatera Utara (130 kasus baru).
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.