Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Program Pemulihan Ekonomi Nasional untuk UMKM Sudah Tersalur 24 Persen

Kompas.com - 15/07/2020, 15:39 WIB
Irfan Kamil,
Bayu Galih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com – Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah Teten Masduki mengatakan, usaha mikro kecil menengah (UMKM) menjadi salah satu sektor yang terdampak pandemi Covid-19.

Sebab, menurut Teten, mereka kehilangan kesempatan usaha akibat pembatasan sosial berskala besar (PSBB) yang dilakukan untuk mencegah penularan virus corona, namun juga membatasi pergerakan konsumen.

Oleh karena itu, kata dia, UMKM yang terdampak menjadi prioritas untuk diberikan bantuan.

"Banyak UMKM dan koperasi yang terdampak karena social distancing, PSBB. Kemudian banyak UMKM yang kehilangan kesempatan usaha, mereka tidak sanggup lagi membayar utang, cicilan, nah ini yang menjadi prioritas kami," kata Teten Masduki dalam diskusi di Graha BNPB, Rabu (15/7/2020).

Baca juga: Jokowi: Kita Menghadapi Masalah Kesehatan dan Ekonomi yang Sangat Pelik

Kemudian, kata dia, pemerintah memberikan bantuan melalui program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) sebesar Rp 124 triliun.

"Di program perbaikan ekonomi nasional sudah teralokasi Rp 124 triliun untuk relaksasi pembiayaan UMKM, dan sudah tersalurkan sebesar 24 persen,” ujar Tetan.

"Target kita bisa disalurkan 50 persen pada akhir Juli. Program ini kan sampai September. Harapannya sebelum September bisa tersalurkan 100 persen," kata dia.

Di sisi lain, Kementerian Koperasi dan UKM meminta pelaku UMKM agar menyesuaikan industrinya dengan permintaan masyarakat.

Baca juga: Wapres: Pemerintah Bentuk Program Pemulihan Ekonomi Nasional untuk Penanganan Covid-19

Contoh konkretnya membuat alat kesehatan atau barang yang dibutuhkan masyarkat saat di rumah.

"Yang kita coba dampingi di awal adalah bagaimana melakukan adaptasi bisinis dan inovasi produk sesuai permintaan market," kata Teten.

"Ketika orang diam di rumah, demand-nya geser, kami arahkan UMKM seperti usaha batik untuk bikin pakaian rumah seperti daster, celana pendek, dan omzetnya bisa 3 kali lipat,” ucapnya.

Selain itu, di awal pandemi, Kementerian Koperasi dan UMKN juga membantu UMKM memproduksi APD, mulai dari baju hazmat, tutup kepala, masker, sarung tangan, hand sanitizer.

Baca juga: Adaptasi Kebiasaan Baru, Wapres Minta Pelaku Ekonomi Lebih Kreatif

"Ini kami coba dampingi supaya mereka bikin masker, kami carikan supplier bahannya dan perusahaan yang bisa menyerap produksinya," ujar Teten.

Kementerian Koperasi dan UMKM juga bekerja sama dengan perusahaan Daruma di bidang peralatan teknik termasuk alat kesehatan, dan juga sesuai standar WHO.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Beda Sikap PSI: Dulu Tolak Proporsional Tertutup, Kini Harap Berlaku di Pemilu 2029

Beda Sikap PSI: Dulu Tolak Proporsional Tertutup, Kini Harap Berlaku di Pemilu 2029

Nasional
Banjir “Amicus Curiae”, Akankah Lahir “Pahlawan” Pengadilan?

Banjir “Amicus Curiae”, Akankah Lahir “Pahlawan” Pengadilan?

Nasional
Tanggal 22 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 22 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
TNI Tembak 2 Anggota OPM yang Serang Pos Prajurit di Paro Nduga, tapi Berhasil Melarikan Diri

TNI Tembak 2 Anggota OPM yang Serang Pos Prajurit di Paro Nduga, tapi Berhasil Melarikan Diri

Nasional
Sebut Jaksa TI Tak Punya Mercy, KPK: Foto di Rumah Tetangga

Sebut Jaksa TI Tak Punya Mercy, KPK: Foto di Rumah Tetangga

Nasional
Kasus Korupsi Timah, Kejagung Dalami Kepemilikan Jet Pribadi Harvey Moeis

Kasus Korupsi Timah, Kejagung Dalami Kepemilikan Jet Pribadi Harvey Moeis

Nasional
Prabowo Minta Pendukung Tak Gelar Aksi saat MK Bacakan Putusan Sengketa Pilpres 2024

Prabowo Minta Pendukung Tak Gelar Aksi saat MK Bacakan Putusan Sengketa Pilpres 2024

Nasional
Demokrat Sampaikan Kriteria Kadernya yang Bakal Masuk Kabinet Mendatang

Demokrat Sampaikan Kriteria Kadernya yang Bakal Masuk Kabinet Mendatang

Nasional
Antam Fokus Eksplorasi 3 Komoditas, Pengeluaran Preliminary Unaudited  Capai Rp 17,43 Miliar

Antam Fokus Eksplorasi 3 Komoditas, Pengeluaran Preliminary Unaudited Capai Rp 17,43 Miliar

Nasional
KPK Akan Panggil Kembali Gus Muhdlor sebagai Tersangka Pekan Depan

KPK Akan Panggil Kembali Gus Muhdlor sebagai Tersangka Pekan Depan

Nasional
Gibran Dikabarkan Ada di Jakarta Hari Ini, TKN: Agenda Pribadi

Gibran Dikabarkan Ada di Jakarta Hari Ini, TKN: Agenda Pribadi

Nasional
Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Batu, TKN Minta Pendukung Patuhi Imbauan Prabowo

Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Batu, TKN Minta Pendukung Patuhi Imbauan Prabowo

Nasional
Pemerintahan Baru Indonesia dan Harapan Perdamaian Rusia-Ukraina

Pemerintahan Baru Indonesia dan Harapan Perdamaian Rusia-Ukraina

Nasional
Prabowo Terima Kunjungan Eks PM Inggris Tony Blair di Kemenhan, Ini yang Dibahas

Prabowo Terima Kunjungan Eks PM Inggris Tony Blair di Kemenhan, Ini yang Dibahas

Nasional
KPK Sebut Surat Sakit Gus Muhdlor Ganjil: Agak Lain Suratnya, Sembuhnya Kapan Kita Enggak Tahu

KPK Sebut Surat Sakit Gus Muhdlor Ganjil: Agak Lain Suratnya, Sembuhnya Kapan Kita Enggak Tahu

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com