JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Presiden Ma'ruf Amin meminta para pelaku ekonomi lebih kreatif di masa adaptasi kebiasaan baru, di tengah pandemi Covid-19.
Terutama, kata dia, dalam penyediaan layanan dan inovasi produk demi pencegahan penyebaran Covid-19.
"Dari sisi pelaku ekonomi agar lebih kreatif dalam menyediakan layanan dan inovasi produk yang tepat untuk kepentingan pencegahan Covid-19," ujar Ma'ruf dalam peluncuran buku Pandemi Corona: Virus Deglobalisasi, Masa Depan Perekonomian Global dan Nasional yang digelar INDEF secara daring, Senin (13/7/2020).
Baca juga: Wapres Sebut Harus Ada Revisi RPJMN agar Ekonomi Kembali Pulih
Menurut Ma'ruf Amin, kekreatifan para pelaku ekonomi itu merupakan salah satu yang harus dilakukan dalam rangka menerapkan adaptasi kebiasaan baru.
Selain perubahan perilaku masyarakat dalam hal kebiasaan, seperti menggunakan masker, menjaga jarak dan cuci tangan, diperlukan juga perubahan dalam hal perekonomian.
Apalagi, kata dia, pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal pertama mengalami perlambatan, yakni hanya tumbuh 2,97 persen dibandingkan kuartal pertama 2019.
"Diperkirakan akan tumbuh negatif pada kuartal kedua ini. Oleh karena itu, selain upaya dalam mengendalikan penyebaran Covid-19, pada saat yang sama kita juga harus mampu menangani dampak ekonomi agar tidak terpuruk terlalu dalam dan dapat bangkit kembali," kata dia.
Baca juga: Wapres Sebut Pemerintah Lebarkan Defisit Anggaran jika Ekonomi Memburuk
Beberapa upaya pemerintah dalam mengatasi pandemi Covid-19 adalah meningkatkan kapasitas pelayanan medis, pelacakan masyarakat yang berpotensi terpapar, dan penerapan pembatasan sosial berskala besar (PSBB).
Termasuk, memberikan bantuan sosial kepada masyarakat sebagai dampak penerapan PSBB dalam rangka memutus mata rantai Covid-19.
Menurut Ma'ruf Amin, hal itulah yang menyebabkan perekonomian masyarakat terganggu.
Dengan demikian dalam upaya mengembalikan perekonomian di masa Covid-19, pemerintah mulai menerapkan kebiasaan baru dengan persyaratan tertentu.
"Inilah yang kita maksudkan dengan tatanan baru, yaitu sebuah upaya untuk kembali membuka secara selektif gerak roda perekonomian tapi pada saat yang sama kita menerapkan protokol pencegahan Covid-19 secara ketat," kata dia
Baca juga: Wapres: Proyek Berbiaya Besar Ditunda hingga 2022 atau 2023
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.