JAKARTA, KOMPAS.com - Deputi III Kantor Staf Presiden, Panutan Sakti Sulendra Kusuma menyampaikan, skenario terberat yang mungkin timbul sebagai dampak pandemi virus corona Covid-19 di Tanah Air yakni jumlah masyarakat miskin meningkat pesat.
"Jumlah orang miskin akan bertambah sebanyak 3,78 juta orang," kata Panutan dalam keterangan tertulis, Jumat (3/7/2020).
Selain itu, jumlah pengangguran diprediksi bertambah 3,78 juta orang. Lalu, pertumbuhan ekonomi akan minus 0,4 persen.
"Ini beberapa hitungan yang dampaknya memang cukup serius," kata Panutan.
Baca juga: Akibat Corona, Jumlah Penduduk Miskin RI Bisa Capai 28 Juta di 2020
Kendati demikian, Panutan menegaskan, pemerintah berupaya agar skenario terberat itu tak terjadi.
Oleh karena itulah pemerintah mengalokasikan dana Rp 677 triliun dari APBN untuk perlindungan sosial dan pemulihan ekonomi nasional.
“Pemerintah menjalankan dua bentuk program, yaitu untuk sisi demand berupa program perlindungan sosial, sedangkan untuk sisi supply berupa program pemulihan ekonomi nasional,” ujar dia.
Baca juga: Dampak Pandemi Corona, 400.000 Warga Miskin Cianjur Gratis Bayar PBB
Adapun strategi dari pelaksanaan program tersebut mengikuti tahapan-tahapan yang menyesuaikan kondisi di lapangan.
“Jadi bila pandemi Covid-19 ini belum bisa ditangani dengan baik, tahapannya lebih pada perlindungan sosial, tetapi, kalau misalnya pandemi ini mulai bisa dikendalikan maka tahapannya adalah ke program pemulihan ekonomi nasional,” ucap Panutan.
Sampai Kamis (2/7/2020) kemarin, total kasus positif Covid-19 di Indonesia menjadi 59.394 kasus. Dari jumlah itu, sebanyak 2.987 orang meninggal dunia. Sementara itu, 26.667 dinyatakan sembuh.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.