JAKARTA, KOMPAS.com - Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Virus Corona Achmad Yurianto mengatakan, kembali produktif namun aman dari penularan virus corona (Covid-19) merupakan sebuah keharusan.
Sebab, kata dia, Indonesia tidak bisa diam dan menunggu sampai ditemukannya vaksin untuk kembali produktif.
"Kita sampai saat ini masih belum tahu proses vaksin itu akan sampai kapan," kata Yuri dalam diskusi di Graha BNPB, Jakarta, Kamis (2/7/2020).
"Oleh karena itu, maka kembali beraktivitas itu menjadi sebuah keharusan bagi kita, tetapi syaratnya harus aman," lanjut dia.
Baca juga: Kota Bogor Catat Angka Penularan Covid-19 Terendah Se-Bodebek
Menurut Yuri, sekarang adalah saatnya untuk mengubah kebiasaan lama dengan kebiasaan baru yang lebih bersih dan sehat.
Di antaranya membiasakan menjaga jarak fisik dengan orang lain, menggunakan masker serta rajin mencuci tangan menggunakan sabun dan air yang mengalir.
"Dengan cara seperti ini, maka kita akan tenang untuk kembali menjalankan fungsi produktivitas kita di dalam lingkungan sosial. Ini yang menjadi kunci," ujar dia.
Diketahui, kasus Covid-19 di Indonesia saat ini mencapai 59.394.
Dari jumlah itu, 2.987 pasien dinyatakan meninggal dunia, sementara pasien yang dinyatakan sembuh, mencapai 26.667.
Baca juga: Kemenristek: Butuh Rp 26,4 Triliun Produksi Massal Vaksin Corona
Adapun, vaksin Covid-19 yang dikembangkan pemerintah Indonesia saat ini masih memasuki tahap uji klinis.
Vaksin dikembangkan BUMN PT Kalbe Farma Tbk bekerjasama dengan perusahaan asal Korea Selatan, Genexine Inc.
Ketua Tim Pakar Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito sebelumnya menyebut, proses uji klinis fase pertama sudah dimulai pada bulan Juni 2020 di Korea Selatan.
Sedangkan uji klinis fase kedua rencananya digelar di Indonesia pada Agustus mendatang.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.