JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Ketua Komisi III DPR Ahmad Sahroni berharap agar Polri dapat lebih serius dalam menangani persoalan kejahatan siber ke depan.
Pasalnya, ancaman kejahatan di dunia maya cukup luas, mulai dari pencurian uang, pembobolan data, predator seksual, hingga penyebaran informasi tidak benar atau hoaks.
"Terkait kejahatan siber ini kita harus makin hati-hati karena banyak jenisnya," kata Sahroni menanggapi HUT ke-74 Bhayangkara dalam keterangan tertulis, Rabu (1/7/2020).
Menurut dia, keberadaan Direktorat Tindak Pidana Siber yang berada di bawah Bareskrim Polri saat ini harus diperkuat. Hal itu untuk memberikan perlindungan yang lebih baik dari potensi kejahatan siber yang akan terjadi.
"Mudah-mudahan unit ini dapat bermanfaat secara optimal dalam menangani kejahatan di dunia siber," imbuh dia.
Lebih jauh, ia menilai, kinerja Polri dalam beberapa waktu terakhir sudah cukup baik, terutama dalam hal pengungkapan kasus narkoba.
Sejak Januari-Juni 2020, Polri telah berhasil menggagalkan upaya peredaran 6,9 ton narkoba.
Baca juga: HUT Ke-74 Bhayangkara, Jokowi Minta Polri Humanis tetapi Tegas
Rinciannya, sabu sebanyak 3,52 ton, ganja sebanyak 3,35 ton, tembakau gorila sebanyak 55,26 kilogram, dan 552.427 butir pil XTC.
Total, terdapat 19.468 kasus yang telah diungkap dengan 25.526 tersangka.
Kasus terbaru yang berhasil diungkap yaitu terkait penggagalan penyelundupan 71 kilogram sabu dengan modus pengiriman bantuan sembako Covid-19 di Pekanbaru dan Jakarta pada Mei 2020 lalu.
"(Selain itu) baru-baru ini polisi berhasil mengungkap jaringan narkoba internasional dengan barang bukti narkoba hampir satu ton. Bayangkan akan seperti apa masyarakat kita kalau sabu sebanyak itu sampai nyampe ke masyarakat," kata politikus Partai Nasdem itu.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.