JAKARTA, KOMPAS.com - Anggota Tim Satgas Penanganan Covid-19 dari Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat (IAKMI) Hermawan Saputra menilai, ada yang salah dari strategi penanganan pandemi virus corona (Covid-19) di Indonesia.
Sebab, menurut dia, sejak awal pemerintah tidak cukup dalam meminta pendampingan penanganan Covid-19 dari para ahli kesehatan masyarakat.
"Tetapi memang ada yang salah dalam strategi penanganan Covid-19 oleh pemerintah. Pemerintah tidak cukup merekrut dan meminta pendampingan dari pakar kesehatan masyarakat, para ahli epidemiologi dan juga yang sifatnya berbasis komunitas," kata Hermawan pada Kompas.com, Senin (29/6/2020).
Baca juga: Ahli Sebut Kunci Perangi Corona adalah Perbanyak Jumlah Tes, Benarkah?
Hermawan mengingatkan, ada baiknya jika saat ini Presiden Joko Widodo tidak terjebak dalam penanganan Covid-19 berbasis infrastruktur atau pelayanan medis saja.
Namun, pencegahan Covid-19 di tingkat akar rumput juga harus menjadi perhatian yang serius.
"Tetapi juga pencegahan yang memang ini menjadi konten terbesar penanganan Covid-19 malah kurang diperhatikan," ujar dia.
"Nah hal-hal yang sifatnya insentif ini kan tertuju pada tenaga medis yang di rumah sakit ya padahal upaya kesehatan masyarakat harus dikuatkan," ucap Hermawan.
Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Virus Corona, Achmad Yurianto menyatakan, kasus Covid-19 di Indonesia kembali bertambah.
Ini disebabkan masih adanya penularan virus corona yang terjadi di masyarakat hingga hari ini, Selasa (30/6/2020).
Pernyataan ini disampaikan Yurianto dalam konferensi pers dari Graha BNPB pada Selasa sore.
Berdasarkan data pemerintah yang masuk hingga Selasa pukul 12.00 WIB, ada 1.293 kasus baru Covid-19 dalam 24 jam terakhir.
Baca juga: 1.293 Kasus Baru Covid-19 Tersebar di 27 Provinsi, Jatim Tambah 331 Kasus Baru
Penambahan itu menyebabkan total 56.385 kasus Covid-19 di Indonesia, sejak kasus pertama diumumkan pada 2 Maret 2020.
"Kasus baru konfirmasi Covid-19 sebanyak 1.293 orang, sehingga total menjadi 56.385 orang," ujar Yurianto.
Dalam periode yang sama, ada penambahan 1.006 pasien Covid-19 yang sudah sembuh.
Mereka dinyatakan sembuh setelah hasil pemeriksaan dengan polymerase chain reaction (PCR) memperlihatkan negatif virus corona.
Dengan demikian, secara akumulasi ada 24.806 pasien Covid-19 yang sudah dinyatakan sembuh dan tak lagi terinfeksi virus corona.
Baca juga: UPDATE Covid-19 di Sulteng, Sultra, Maluku, Malut, Papua, dan Papua Barat 30 Juni 2020
Akan tetapi, masih ada kabar buruk dengan adanya penambahan pasien Covid-19 yang meninggal dunia.
Ada 71 pasien Covid-19 yang tutup usia dalam periode 29 -30 Juni 2020.
"Sehingga totalnya ada 2.876 orang," kata Achmad Yurianto.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.