Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Fathurrohman

Analis Kejahatan Narkotika

Renungan Hari Anti Narkoba Internasional, Mencari Jalan Keluar Pecandu Narkoba

Kompas.com - 26/06/2020, 07:00 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

Setiap tanggal 26 Juni selalu diperingati sebagai Hari Anti Narkoba Internasional. Tulisan ini merupakan refleksi penulis terkait masalah kecanduan dan bagaimana menyikapinya. 

PADA acara pembukaan seminar tentang memerangi kecanduan di University of Kentucky yang dihadiri penulis pada bulan Desember lalu, dihadirkan seorang mantan pecandu dan ibunya, Alex dan Shelley Elswick.

Mereka adalah para pegiat Voice of Hope, komunitas yang bergerak untuk pemulihan ketergantungan obat-obatan di Kentucky, Amerika Serikat.

Alex adalah pecandu narkoba, khususnya opioid, tergabung dengan komunitasnya sesama pecandu, lebih senang mengurung diri saat di rumah, hubungan dengan keluarga renggang, dan pendidikan juga berantakan.

Beberapa kali mengikuti program rehabilitasi, dinyatakan sembuh, lalu kembali bertemu komunitas pecandu dan kembali lagi menjadi pecandu.

Baca juga: Roy Marten Ingatkan Gading Marten Hindari Narkoba: Jangan Pernah Coba!

Shelley, ibunya, telah berusaha agar dapat mengembalikan Alex kepada keluarga, agar menjauh dari komunitas pecandu, menjauh dari kehidupan jalanan, agar kembali normal, melanjutkan sekolah, bekerja, dan meniti karir.

Shelley tidak bosan membantu Alex untuk kembali sembuh dari kecanduan narkoba walaupun harus beberapa kali keluar masuk panti panti rehablitiasi.

Beberapa kali penulis melakukan dialog kepada para penyalahguna narkoba. Pertanyaan favorit penulis adalah kenikmatan apa yang dirasakan ketika menggunakan narkoba.

Jawabannya beragam. Bagi pecandu ganja, mereka menjawab karena merasakan ketenangan, tidur menjadi maksimal, dan hidup berasa santuy.

Sementara bagi pengguna methamphetamine (sabu), dia merasakan semangat dan daya dorong tinggi untuk melakukan sesuatu, bahkan yang dianggap melanggar sekalipun.

Untuk para pengguna ekstasi dia merasakan imajinasi atau halusinasi kenikmatan atas dunia yang dirasa penat sebelumnya, melupakan segenap masalah, iringan musik membawa kepada frekuensi dan imajinasi kenikmatan.

Kenikmatan-kenikmatan tersebut menjadi motivasi bagi para pecandu. Seperti yang disebutkan oleh Voice of Hope, berdasarkan ragam masalah kecanduan yang selama ini mereka hadapi, bahwa kecanduan adalah penyakit kronis yang ditandai dengan pencarian dan penggunaan obat yang kompulsif, atau sulit dikendalikan, meskipun ada konsekuensi yang berbahaya.

Menjadi Pecandu

David T Courtwright, guru besar di University of North Florida, mengawali ulasan di bukunya The Age of Addiction, dengan dialog ringan kepada seorang mahasiswa.

David T Courtwright bertanya kepada Berg, Mahasiswa Stockholm Univeristy, tentang bagaimana perasaan teman-temannya yang menjadi pecandu game online dan drop out dari kampus. Berg menjelaskan bahwa mereka merasa khawatir.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pangkoarmada I Akan Buat Kajian agar Kapal Patroli yang Dibeli dari Italia Ditempatkan di Wilayahnya

Pangkoarmada I Akan Buat Kajian agar Kapal Patroli yang Dibeli dari Italia Ditempatkan di Wilayahnya

Nasional
Pakar: 'Amicus Curiae' untuk Sengketa Pilpres Fenomena Baru

Pakar: "Amicus Curiae" untuk Sengketa Pilpres Fenomena Baru

Nasional
Densus 88 Polri Kembali Tangkap 1 Teroris Jaringan JI di Sulteng, Totalnya Jadi 8

Densus 88 Polri Kembali Tangkap 1 Teroris Jaringan JI di Sulteng, Totalnya Jadi 8

Nasional
Yusril Tertawa Ceritakan Saksi Ganjar-Mahfud Bawa Beras 5 Kg untuk Buktikan Politisasi Bansos

Yusril Tertawa Ceritakan Saksi Ganjar-Mahfud Bawa Beras 5 Kg untuk Buktikan Politisasi Bansos

Nasional
Jelang Putusan Sengketa Pilpres, Karangan Bunga Bernada Sindiran Muncul di MK

Jelang Putusan Sengketa Pilpres, Karangan Bunga Bernada Sindiran Muncul di MK

Nasional
Yusril Akui Sebut Putusan 90 Problematik dan Cacat Hukum, tapi Pencalonan Gibran Tetap Sah

Yusril Akui Sebut Putusan 90 Problematik dan Cacat Hukum, tapi Pencalonan Gibran Tetap Sah

Nasional
Bukan Peserta Pilpres, Megawati Dinilai Berhak Kirim 'Amicus Curiae' ke MK

Bukan Peserta Pilpres, Megawati Dinilai Berhak Kirim "Amicus Curiae" ke MK

Nasional
Perwakilan Ulama Madura dan Jatim Kirim 'Amicus Curiae' ke MK

Perwakilan Ulama Madura dan Jatim Kirim "Amicus Curiae" ke MK

Nasional
PPP Tak Lolos ke DPR karena Salah Arah Saat Dukung Ganjar?

PPP Tak Lolos ke DPR karena Salah Arah Saat Dukung Ganjar?

Nasional
Kubu Prabowo Sebut 'Amicus Curiae' Megawati soal Kecurangan TSM Pilpres Sudah Terbantahkan

Kubu Prabowo Sebut "Amicus Curiae" Megawati soal Kecurangan TSM Pilpres Sudah Terbantahkan

Nasional
BMKG Minta Otoritas Penerbangan Waspada Dampak Erupsi Gunung Ruang

BMKG Minta Otoritas Penerbangan Waspada Dampak Erupsi Gunung Ruang

Nasional
Demokrat Tak Resisten jika Prabowo Ajak Parpol di Luar Koalisi Gabung Pemerintahan ke Depan

Demokrat Tak Resisten jika Prabowo Ajak Parpol di Luar Koalisi Gabung Pemerintahan ke Depan

Nasional
Kubu Prabowo-Gibran Yakin Gugatan Anies-Muhaimin dan Ganjar-Mahfud Ditolak MK

Kubu Prabowo-Gibran Yakin Gugatan Anies-Muhaimin dan Ganjar-Mahfud Ditolak MK

Nasional
Aktivis Barikade 98 Ajukan 'Amicus Curiae', Minta MK Putuskan Pemilu Ulang

Aktivis Barikade 98 Ajukan "Amicus Curiae", Minta MK Putuskan Pemilu Ulang

Nasional
Kepala Daerah Mutasi Pejabat Jelang Pilkada 2024 Bisa Dipenjara dan Denda

Kepala Daerah Mutasi Pejabat Jelang Pilkada 2024 Bisa Dipenjara dan Denda

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com