Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ketua Komisi VIII Minta Data Penduduk Miskin Dibenahi sebelum Periode ke-2 Jokowi Berakhir

Kompas.com - 24/06/2020, 11:30 WIB
Tsarina Maharani,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Komisi VIII DPR Yandri Susanto meminta Menteri Sosial Juliari Batubara segera membenahi data penduduk miskin.

Ia mendesak perbaikan data penduduk miskin dapat diselesaikan di pemerintahan periode 2019-2024 ini.

"Kami berharap di periode Pak Menteri ini data kemiskinan itu tuntas dan itu akan dicatat oleh sejarah bangsa ini," kata Yandri dalam rapat kerja Komisi VIII DPR bersama Mensos, Rabu (24/6/2020).

Ia yakin, perbaikan data penduduk semestinya tidak sulit.

Baca juga: Akibat Corona, Jumlah Penduduk Miskin RI Bisa Capai 28 Juta di 2020

Menurut Yandri, Kemensos dapat bekerjasama dengan Ditjen Dukcapil Kemendagri untuk mendata penduduk miskin.

"Komisi VIII sekali lagi siap untuk menjadikan ini tonggak sejarah dan itu enggak sulit menurut saya. Kita sandingkan Pak Sekjen dengan Dukcapil. Jadi kita sisir nanti per kabupaten/kota, nanti kita bagi klasternya. Mungkin zona sumatera dibagi berapa, fokus saja," terang Yandri.

"Sehingga nanti mungkin tahun 2021-2022 sudah kelihatan arah perbaikan itu. Kalau sampai 2023 sudah selesai, wah itu top," imbuhnya.

Baca juga: Jokowi Perintahkan Kemensos Sisir Warga Miskin yang Belum Dapat Bansos

Yandri mendorong agar data penduduk miskin Kemensos nantinya dapat menjadi sumber rujukan utama dalam berbagai program bantuan kementerian/lembaga lainnya.

Ia pun menyampaikan apresiasi kepada Kemensos atas kerja keras dalam pemberian bantuan sosial bagi warga terdampak pandemi Covid-19.

"Kami berharap pemerintah memberikan kepercayaan penuh kepada Kemensos sebagai sumber data utama kemiskinan. Kalau nggak, dia akan simpang siur. Karena itu, melalui rapat kerja ini kami mengapresiasi kerja keras Pak Menteri beserta seluruh jajaran tanpa kenal lelah siang malam menangani pandemi Covid-19 ini. Walaupun ada beberapa kelemahan, tapi kita yakin kelemahan itu bisa kita selesaikan dengan baik," kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

MK Diprediksi Bikin Kejutan, Perintahkan Pemungutan Suara Ulang di Sejumlah Daerah

MK Diprediksi Bikin Kejutan, Perintahkan Pemungutan Suara Ulang di Sejumlah Daerah

Nasional
Menakar Nasib Ketua KPU Usai Diadukan Lagi ke DKPP Terkait Dugaan Asusila

Menakar Nasib Ketua KPU Usai Diadukan Lagi ke DKPP Terkait Dugaan Asusila

Nasional
Tak Lagi Solid, Koalisi Perubahan Kini dalam Bayang-bayang Perpecahan

Tak Lagi Solid, Koalisi Perubahan Kini dalam Bayang-bayang Perpecahan

Nasional
TPN Ganjar-Mahfud Sebut 'Amicus Curiae' Bukan untuk Intervensi MK

TPN Ganjar-Mahfud Sebut "Amicus Curiae" Bukan untuk Intervensi MK

Nasional
Percepat Kinerja Pembangunan Infrastruktur, Menpan-RB Setujui 26.319 Formasi ASN Kementerian PUPR

Percepat Kinerja Pembangunan Infrastruktur, Menpan-RB Setujui 26.319 Formasi ASN Kementerian PUPR

Nasional
Kubu Prabowo Siapkan Satgas untuk Cegah Pendukung Gelar Aksi Saat MK Baca Putusan Sengketa Pilpres

Kubu Prabowo Siapkan Satgas untuk Cegah Pendukung Gelar Aksi Saat MK Baca Putusan Sengketa Pilpres

Nasional
TKN Prabowo-Gibran Akan Gelar Nobar Sederhana untuk Pantau Putusan MK

TKN Prabowo-Gibran Akan Gelar Nobar Sederhana untuk Pantau Putusan MK

Nasional
Jelang Putusan Sengketa Pilpres: MK Bantah Bocoran Putusan, Dapat Karangan Bunga

Jelang Putusan Sengketa Pilpres: MK Bantah Bocoran Putusan, Dapat Karangan Bunga

Nasional
Skenario Putusan Mahkamah Konstitusi dalam Sengketa Pilpres 2024

Skenario Putusan Mahkamah Konstitusi dalam Sengketa Pilpres 2024

Nasional
Kejagung Terus Telusuri Aset Mewah Harvey Moeis, Jet Pribadi Kini dalam Bidikan

Kejagung Terus Telusuri Aset Mewah Harvey Moeis, Jet Pribadi Kini dalam Bidikan

Nasional
Yusril Tegaskan Pencalonan Gibran Sah dan Optimistis dengan Putusan MK

Yusril Tegaskan Pencalonan Gibran Sah dan Optimistis dengan Putusan MK

Nasional
Soal Tawaran Masuk Parpol, Sudirman Said: Belum Ada karena Saya Bukan Anak Presiden

Soal Tawaran Masuk Parpol, Sudirman Said: Belum Ada karena Saya Bukan Anak Presiden

Nasional
Sudirman Said Beberkan Alasan Tokoh Pengusung Anies Tak Ajukan 'Amicus Curiae' seperti Megawati

Sudirman Said Beberkan Alasan Tokoh Pengusung Anies Tak Ajukan "Amicus Curiae" seperti Megawati

Nasional
Soal Peluang Anies Maju Pilkada DKI, Sudirman Said: Prabowo Kalah 'Nyapres' Tidak Jadi Gubernur Jabar

Soal Peluang Anies Maju Pilkada DKI, Sudirman Said: Prabowo Kalah "Nyapres" Tidak Jadi Gubernur Jabar

Nasional
Beda Sikap PSI: Dulu Tolak Proporsional Tertutup, Kini Harap Berlaku di Pemilu 2029

Beda Sikap PSI: Dulu Tolak Proporsional Tertutup, Kini Harap Berlaku di Pemilu 2029

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com