Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
SOROT POLITIK

Meutya Hafid Imbau Jurnalis Buat Berita Positif Penanganan Covid-19

Kompas.com - 22/06/2020, 09:29 WIB
Maria Arimbi Haryas Prabawanti,
Mikhael Gewati

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Jurnalis dari berbagai jenis media diharapkan membuat lebih banyak pemberitaan positif terkait penanganan Covid-19 di berbagai wilayah.

Hal itu disampaikan Ketua Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Golongan Karya (Golkar) bidang Media dan Penggalangan Opini (MPO), Meutya Hafid dalam  website seminar (webinar) bertajuk Diseminasi Informasi di Tengah pandemi Covid-19, Minggu (21/06/2020).

Menurut dia, dengan porsi pemberitaan lebih banyak ke arah yang lebih positif dalam penanganan Covid-19, akan mampu memberikan dorongan moril kepada setiap individu dalam melakukan kegiatannya di tengah pandemi.

"Sebaliknya, jangan sampai informasi yang diberikan justru membuat masyarakat lebih takut dalam melakukan aktivitas, jumlahnya berita positif jangan sama 50 persen dengan berita negatif, harus lebih banyak yang positifnya," imbuhnya.

Baca juga: Jadi Komisaris Telkom, Rizal Mallarangeng Mundur dari Pengurus Golkar

Ia mengungkapkan, untuk mendorong hal ini, pihaknya sudah berkoordinasi secara intensif dengan para pemangku kepentingan yang berkaitan dengan dunia jurnalistik di dalam negeri.

"Upaya ini dilakukan agar pemberitaan positif terkait dengan penanganan Covid-19 dapat lebih diutamakan di tengah pandemi," tegasnya.

Meutya juga mengatakan, pihaknya telah berkomitmen dengan Komisi Penyiaran Pusat (KPI) dan Dewan Pers mendukung langkah penanganan Covid-19 dengan tetap memperhatikan kode etik jurnalistik;

Dalam webinar tersebut, Meutya Hafid juga mengapresiasi kinerja para wartawan dan media di tengah situasi keterbatasan akibat wabah pandemi Covid-19.

Baca juga: Golkar Dukung Gibran dan Bobby pada Pilkada 2020

"Pers ini punya peran penting dalam pandemi Covid-19. Mulai dari diseminasi informasi, edukasi kepada masyarakat, hingga perang melawan hoaks," ujarnya.

Meski begitu, ia mengaku ada sejumlah awak media yang teridentifikasi positif Covid-19 dan banyak juga perusahaan pers yang terkena imbas secara ekonomi dari virus tersebut.

"Namun, di tengah kondisi ini, pers tetap menjalankan fungsinya secara profesional dan bertanggung jawab mengikuti kaidah-kaidah jurnalistik," kata Meutya.

Sebagai informasi, webinar dibuka secara virtual oleh Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), Azis Syamsuddin yang juga dari Fraksi Partai Golkar (FPG).

Baca juga: Wasekjen DPP Golkar: Kartu Prakerja Beri Peluang Peningkatan Keterampilan

Selain itu, webinar ini juga menghadirkan pembicara, yakni Ketua Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Pusat Atal S Depari, Staf Ahli Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Henri Subiakto.

Sementara itu, peserta webinar adalah pimpinan PWI daerah, seperti PWI Lampung dan PWI Sumatera Utara, para awak media dan masyarakat.

Pada kesempatan yang sama, Atal S Depari meyakini para wartawan tetap berusaha mendapatkan berita yang berkualitas dan penting di tengah wabah Covid-19.

"Mencari berita dengan keterbatasan gerak adalah tantangan luar biasa. Belum lagi sering sambungan internet demikian buruk, narasumber belum terbiasa atau sulit diwawancarai pakai daring," kata Atal Depari.

Baca juga: Golkar Bagikan 1,2 Juta Paket Sembako, Airlangga Minta Kader Terus Bantu Ringankan Beban Warga

Menurut Atal Depari, selama Covid-19, wartawan sudah beradaptasi menggali informasi dengan semua batasan-batasannya.

"Adaptasi yang dilakukan adalah menyangkut redaksi dan usaha. Protokol kesehatan berlaku dalam segala aktivitas jusnalis," ujar Depari seperti dalam keterangan tertulisnya.

Ia mengatakan, protokol kesehatan tersebut berlaku mulai dari pencarian bahan, meliput ke lapangan, riset, menulis, dan seterusnya hingga selesai.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kenaikan Pangkat TNI: 8 Perwira Pecah Bintang, Kabais Resmi Berpangkat Letjen

Kenaikan Pangkat TNI: 8 Perwira Pecah Bintang, Kabais Resmi Berpangkat Letjen

Nasional
JK Nilai Konflik Papua terjadi karena Pemerintah Dianggap Ingin 'Merampok'

JK Nilai Konflik Papua terjadi karena Pemerintah Dianggap Ingin "Merampok"

Nasional
Biasa Koordinasi dengan PPATK, Dewas Nilai Laporan Wakil Ketua KPK Aneh

Biasa Koordinasi dengan PPATK, Dewas Nilai Laporan Wakil Ketua KPK Aneh

Nasional
Kementerian KP Luncurkan Pilot Project Budi Daya Udang Tradisional Plus di Sulsel

Kementerian KP Luncurkan Pilot Project Budi Daya Udang Tradisional Plus di Sulsel

Nasional
Soal PDI-P Tak Hadiri Penetapan Prabowo-Gibran, Djarot Bilang Tidak Tahu

Soal PDI-P Tak Hadiri Penetapan Prabowo-Gibran, Djarot Bilang Tidak Tahu

Nasional
Rencana Revisi, DPR Ingin Sirekap dan Digitalisasi Pemilu Diatur UU

Rencana Revisi, DPR Ingin Sirekap dan Digitalisasi Pemilu Diatur UU

Nasional
BKKBN Minta Bocah 7 Tahun Sudah Tunangan Tak Dianggap Biasa

BKKBN Minta Bocah 7 Tahun Sudah Tunangan Tak Dianggap Biasa

Nasional
Terungkap di Sidang, Biaya Ultah Cucu SYL Di-“reimburse” ke Kementan

Terungkap di Sidang, Biaya Ultah Cucu SYL Di-“reimburse” ke Kementan

Nasional
Tanggapi Jokowi, Djarot PDI-P: Konstitusi Dilanggar dan Direkayasa, Kekaderannya Patut Diragukan

Tanggapi Jokowi, Djarot PDI-P: Konstitusi Dilanggar dan Direkayasa, Kekaderannya Patut Diragukan

Nasional
Polri Akan Gelar Operasi Puri Agung 2024, Kawal World Water Forum Ke-10 di Bali

Polri Akan Gelar Operasi Puri Agung 2024, Kawal World Water Forum Ke-10 di Bali

Nasional
Prabowo Guncangkan Badan Surya Paloh, Sama seperti Anies Kemarin

Prabowo Guncangkan Badan Surya Paloh, Sama seperti Anies Kemarin

Nasional
Kasus Dana PEN, Eks Bupati Muna Divonis 3 Tahun Bui

Kasus Dana PEN, Eks Bupati Muna Divonis 3 Tahun Bui

Nasional
Surya Paloh Bakal Bertemu Prabowo Sore Ini, Nasdem Belum Ambil Keputusan

Surya Paloh Bakal Bertemu Prabowo Sore Ini, Nasdem Belum Ambil Keputusan

Nasional
Jalankan Amanah Donatur, Dompet Dhuafa Berbagi Parsel Ramadhan untuk Warga Palestina

Jalankan Amanah Donatur, Dompet Dhuafa Berbagi Parsel Ramadhan untuk Warga Palestina

Nasional
Wapres Sebut Target Penurunan 'Stunting' Akan Dievaluasi

Wapres Sebut Target Penurunan "Stunting" Akan Dievaluasi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com