JAKARTA, KOMPAS.com - Ahli Epidemiologi Tim Pakar Gugus Tugas Dewi Nur Aisyah menyatakan, naiknya jumlah penambahan harian Covid-19 di DKI Jakarta bukan dikarenakan kasusnya yang meningkat.
"Secara keseluruhan, jumlah kasus di DKI Jakarta memang sudah menurun. Dalam dua pekan terakhir agak naik, tapi bukan karena kasusnya naik," ujar Dewi Nur Aisyah dalam konferensi pers di BNPB, Senin (15/6/2020).
Ia mengatakan, penambahan kasus terkonfirmasi positif Covid-19 itu dikarenakan Dinas Kesehatan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta aktif melakukan pengetesan secara masif di masyarakat.
Baca juga: Analisis Tim Pakar Gugus Tugas, Orang Berpenyakit Ginjal Berisiko Tinggi Terinfeksi Covid-19
Antara lain dilakukan terhadap orang-orang tanpa gejala yang terinfeksi Covid-19 di pasar-pasar.
"Tim Dinas Kesehatan sudah mulai aktif melakukan surveilans di masyarakat, seperti di pasar-pasar untuk menangkap orang-orang tanpa gejala yang terinfeksi Covid-19," kata dia.
Sementara di Jawa Timur, kata dia, kasus Covid-19 mengalami peningkatan cukup signifikan.
Namun, peningkatan itu tak bisa dipukul rata untuk seluruh kabupaten/kota di provinsi tersebut.
"Kalau saya lihat sebuah data, kalau areanya diperkecil maka lebih tajam analisisnya. Jawa Timur. Kita lihat ada beberapa kabupaten/kota memang yang paling tinggi di Surabaya," kata dia.
Baca juga: Selama 6 Bulan, Polisi Tahan 17 Tersangka Kasus Hoaks terkait Covid-19
Sidoarjo, kata dia, menjadi peringkat kedua yang jumlah kasusnya seperempat dari kasus yang ada di Surabaya.
Dalam penghitungannya, pihaknya menggunakan indikator dengan melihat laju insidensi yang dibagi per 100.000 penduduk.
Hal tersebut dilakukan agar seberapa tinggi keparahannya di daerah bersangkutan bisa terlihat dengan adil.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.