Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pesan Petugas Pemulasaraan Jenazah: Tak Ada yang Kebal dari Covid-19

Kompas.com - 12/06/2020, 13:18 WIB
Dian Erika Nugraheny,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Anggota tim pemulasaraan jenazah Rumah Sakit Darurat Wisma Atlet, Reza Ramdhoni, mengatakan, tidak ada individu yang kebal dari Covid-19.

Menurut dia, masyarakat tak boleh menganggap remeh penyakit yang disebabkan virus corona ini.

"Tidak ada yang kebal dengan penyakit ini. Para dokter senior yang punya banyak ilmu pun wafat akibat tertular Covid-19 saat menangani pasien," ujar Reza dalam talkshow yang digelar secara daring oleh Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19, Jumat (12/6/2020).

Menurut dia, masyarakat yang menganggap remeh penyakit ini bisa mencari rujukan informasi kepada para pasien yang telah sembuh dari Covid-19.

Baca juga: Suka Duka Petugas yang Tangani Jenazah Pasien Positif Covid-19

Reza mengingatkan bahwa Covid-19 bisa mengakibatkan kerusakan pada paru-paru.

"Bisa dicari informasi dari para survivor itu, bagaimana saat virus menginfeksi paru-paru. Lalu bagaimana ketika susah bernapas, hingga paru-paru mengalami kerusakan," jelasnya.

Informasi seputar Covid-19 yang akurat diharapkan bisa membuat masyarakat sadar bahwa penyakit ini harus diwaspadai.

Terlebih lagi, jika keluarga, kerabat, atau kita sendiri yang kemudian tertular.

"Tentu kita tak ingin melihat keluarga atau kerabat wafat, lalu kita tidak diperkenankan mengurus jenazahnya karena harus diurus sesuai protokol kesehatan. Tentu sangat sedih," tambahnya.

Baca juga: Suka Duka Petugas yang Tangani Jenazah Pasien Positif Covid-19

Sebelumnya, Reza menjelaskan urutan protokol penanganan jenazah pasien Covid-19.

Langkah pertama yang dilakukan tim pemulasaraan adalah persiapan dengan memakai alat pelindung diri (APD) yang benar.

Selanjutnya, petugas yang sudah memakai APD lengkap mulai mengurus jenazah.

Jenazah tidak dimandikan, tetapi langsung disemprot disinfektan. Setelahnya, petugas membungkusnya dengan plastik.

Baca juga: Cerita Petugas Pemulasaraan: Jenazah Pasien Covid-19 Dibungkus Plastik Berlapis-lapis

Kemudian, jasad yang sudah diplastiki itu dibungkus kain kafan. Terakhir, jenazah diselubungi lagi dengan plastik.

"Setelah itu, bagi yang beragama Islam kita tayamum-kan sebelum dimasukkan ke kantong jenazah," katanya.

Selanjutnya, jenazah baru dimasukkan ke peti jenazah. Kemudian, dilakukan wrapping pada peti jenazah dan disemprot disinfektan berkali-kali.

"Dengan langkah-langkah demikian, insya Allah jenazah sudah dalam kondisi aman dan tidak berpotensi menjadi sumber penularan bagi dunia luar," tegas Reza.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sejarah Hari Bhakti Pemasyarakatan 27 April

Sejarah Hari Bhakti Pemasyarakatan 27 April

Nasional
Tanggal 26 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 26 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Golkar Ungkap Faktor Keadilan Jadi Rumusan Prabowo Bentuk Komposisi Kabinet

Golkar Ungkap Faktor Keadilan Jadi Rumusan Prabowo Bentuk Komposisi Kabinet

Nasional
Soal Gugatan PDI-P ke PTUN, Pakar Angkat Contoh Kasus Mulan Jameela

Soal Gugatan PDI-P ke PTUN, Pakar Angkat Contoh Kasus Mulan Jameela

Nasional
Prabowo: Kami Akan Komunikasi dengan Semua Unsur untuk Bangun Koalisi Kuat

Prabowo: Kami Akan Komunikasi dengan Semua Unsur untuk Bangun Koalisi Kuat

Nasional
PDI-P Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda, KPU: Pasca-MK Tak Ada Pengadilan Lagi

PDI-P Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda, KPU: Pasca-MK Tak Ada Pengadilan Lagi

Nasional
Sedang di Yogyakarta, Ganjar Belum Terima Undangan Penetapan Prabowo-Gibran dari KPU

Sedang di Yogyakarta, Ganjar Belum Terima Undangan Penetapan Prabowo-Gibran dari KPU

Nasional
Pakar Nilai Gugatan PDI-P ke PTUN Sulit Dikabulkan, Ini Alasannya

Pakar Nilai Gugatan PDI-P ke PTUN Sulit Dikabulkan, Ini Alasannya

Nasional
Airlangga Klaim Pasar Respons Positif Putusan MK, Investor Dapat Kepastian

Airlangga Klaim Pasar Respons Positif Putusan MK, Investor Dapat Kepastian

Nasional
PDI-P Sebut Proses di PTUN Berjalan, Airlangga Ingatkan Putusan MK Final dan Mengikat

PDI-P Sebut Proses di PTUN Berjalan, Airlangga Ingatkan Putusan MK Final dan Mengikat

Nasional
Golkar Belum Mau Bahas Jatah Menteri, Airlangga: Tunggu Penetapan KPU

Golkar Belum Mau Bahas Jatah Menteri, Airlangga: Tunggu Penetapan KPU

Nasional
Prabowo: Kami Berhasil di MK, Sekarang Saatnya Kita Bersatu Kembali

Prabowo: Kami Berhasil di MK, Sekarang Saatnya Kita Bersatu Kembali

Nasional
Kepala BNPT: Waspada Perkembangan Ideologi di Bawah Permukaan

Kepala BNPT: Waspada Perkembangan Ideologi di Bawah Permukaan

Nasional
KPK Dalami 2 LHKPN yang Laporkan Kepemilikan Aset Kripto, Nilainya Miliaran Rupiah

KPK Dalami 2 LHKPN yang Laporkan Kepemilikan Aset Kripto, Nilainya Miliaran Rupiah

Nasional
Pertamina dan Polri Jalin Kerja Sama dalam Publikasi untuk Edukasi Masyarakat

Pertamina dan Polri Jalin Kerja Sama dalam Publikasi untuk Edukasi Masyarakat

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com