JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian Agama (Kemenag) mengharapkan solidaritas masyarakat apabila terdapat masjid yang belum memiliki peralatan guna menerapkan protokol kesehatan di tengah masa transisi pandemi Covid-19 menuju kebiasaan baru, misalnya belum memiliki hand sanitizer maupun alat pengecekan suhu badan bagi para jemaah masjid.
"Jadi persoalan ini persoalan kita bersama, jadi keterlibatan masyarakat sangat dibutuhkan sekali," ujar Dirjen Bimbingan masyarakat Islam (Bimas) Kemenag Kamaruddin Amin dalam diskusi di Graha BNPB, Jakarta, Kamis (11/6/2020).
Baca juga: Suhu Badan Jemaah di Atas 37,5 Derajat, Kemenag: Tidak Usah ke Masjid
Kamaruddin menyebut, pemerintah tidak selamanya bisa mengatur dalam penyediaan hal teknis di lapangan.
Apalagi, kata dia, jumlah masjid di Indonesia mencapai 800.000.
Sementara itu, jika digabungkan dengan jumlah mushala, diprediksi mencapai 1 juta tempat ibadah.
"Tentunya bagi pemerintah tidak bisa semuanya (tanggulangi kekurangan). Jadi keterlibatan masyarakat sebagai pengguna sangat diharapkan," kata dia.
"Selama ini sudah terjadi sesungguhnya, bantuan masyarakat menurut saya luar biasa," ucap Kamaruddin.
Untuk itu, pihaknya mengharapkan tokoh masyarakat maupun jemaah bisa sama-sama berkontribusi untuk memberikan bantuan kepada masjid yang kekurangan peralatan.
"Harapannya kita, jemaah yang ada di situ (masjid) bisa sama-sama berkontribusi," ucap dia.
Adapun salah satu kewajiban pengurus masjid dalam SE Nomor 15 Tahun 2020 yakni menyediakan alat pengecekan suhu di pintu masuk bagi seluruh pengguna rumah ibadah.
Baca juga: Kemenag Minta Pengurus Masjid Antisipasi Terjadinya Penumpukan Jemaah
Jika ditemukan pengguna rumah ibadah dengan suhu lebih dari 37,5 derajat Celcius (2 kali pemeriksaan dengan jarak 5 menit), mereka tidak diperkenankan memasuki area rumah ibadah.
Adapun SE tersebut tentang Panduan Pelaksanaan Kegiatan Keagamaan dalam Mewujudkan Masyarakat Produktif dan Aman Covid di Masa Pandemi Tahun 2020.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.