Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wapres Sebut Dampak Covid-19 Jadi Momen Tepat Bank Syariah Bantu Pemulihan Ekonomi

Kompas.com - 10/06/2020, 10:29 WIB
Deti Mega Purnamasari,
Bayu Galih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Presiden Ma'ruf Amin mengatakan, dampak ekonomi yang diakibatkan Covid-19 menjadi momen tepat bagi bank dan lembaga keuangan syariah untuk berperan membantu pemulihan ekonomi.

Masa transisi dari pembatasan sosial berskala besar (PSBB) menuju tatanan kenormalan baru dinilai Ma'ruf Amin menjadi momen tepat bank syariah memainkan peran dalam pemulihan ekonomi di Tanah Air.

Hal tersebut disampaikan Wapres saat acara Halalbihalal Asosiasi Bank Syariah Indonesia (ASBISINDO) melalui video conference di rumah dinas Wapres, Jakarta Pusat, Selasa sore (09/06/2020).

"Ini merupakan momen tepat bagi bank syariah dan lembaga keuangan syariah untuk berperan melakukan upaya pemulihan sehingga perlu disiapkan program-program yang lebih realistis," ujar Wapres Ma'ruf dikutip dari siaran pers, Rabu (10/6/2020).

Baca juga: Wapres Imbau Masyarakat Patuhi Protokol Kesehatan di Era New Normal

Wapres Ma'ruf mengatakan, saat ini pemerintah telah melihat adanya bahaya keterpurukan ekonomi yang sudah sama besarnya dengan keterpurukan sektor kesehatan akibat Covid-19.

Oleh karena itu, pemerintah pun mengambil langkah untuk menghadapi dan menanggulangi keduanya secara bersamaan.

Caranya adalah dengan menerapkan tatanan kenormalan baru di tengah pandemi dengan mengedepankan protokol kesehatan.

"Sebagai upaya menanggulangi dampak ekonomi, pemerintah telah melakukan program stimulus dan relaksasi termasuk untuk bank syariah," tutur Ma'ruf.

Bahkan, kata Ma'ruf, pemerintah telah menyediakan anggaran yang cukup untuk program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN).

Baca juga: Wapres: Pengembangan Ekonomi dan Keuangan Syariah Masih Jauh Dibanding Potensinya

Tujuannya supaya ekonomi dan keuangan di negeri ini dapat dipulihkan kembali pasca-Covid-19.

Wapres Ma'ruf juga meminta agar fungsi bank syariah tetap dijalankan sesuai kaidah yang berlaku walaupun pandemi Covid-19 masih berlangsung.

Salah satunya menjaga fungsi intermediasi yaitu antara pihak yang menyimpan dana dengan pihak yang membutuhkan dana.

"Karena banyak orang yang punya dana tapi tidak mampu mengembangkan dananya dan banyak orang yang punya kemampuan tapi tidak punya dana. Maka di sinilah fungsi bank syariah untuk melakukan intermediasi itu," ujar dia.

Selain itu, bank syariah juga diharuskan menjaga kesesuaian prinsip syariah dalam operasionalnya serta menjaga citra atau reputasi sebagai bank syariah.

Ini Termasuk manajemen syariah yang harus baik agar tidak ada anggapan buruk terhadap pengelolaan bank syariah.

Baca juga: Wapres: Ekonomi Syariah dan Konvensional Jangan Dibenturkan

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Waketum Nasdem Ahmad Ali Datangi Rumah Prabowo di Kertanegara

Waketum Nasdem Ahmad Ali Datangi Rumah Prabowo di Kertanegara

Nasional
Sebut Hak Angket Masih Relevan Pasca-Putusan MK, PDI-P: DPR Jangan Cuci Tangan

Sebut Hak Angket Masih Relevan Pasca-Putusan MK, PDI-P: DPR Jangan Cuci Tangan

Nasional
Bicara Posisi Politik PDI-P, Komarudin Watubun: Tak Harus dalam Satu Gerbong, Harus Ada Teman yang Mengingatkan

Bicara Posisi Politik PDI-P, Komarudin Watubun: Tak Harus dalam Satu Gerbong, Harus Ada Teman yang Mengingatkan

Nasional
Anggota Komisi II DPR Nilai Perlu Ada Revisi UU Pemilu Terkait Aturan Cuti Kampanye Pejabat Negara

Anggota Komisi II DPR Nilai Perlu Ada Revisi UU Pemilu Terkait Aturan Cuti Kampanye Pejabat Negara

Nasional
Proses di PTUN Masih Berjalan, PDI-P Minta KPU Tunda Penetapan Prabowo-Gibran

Proses di PTUN Masih Berjalan, PDI-P Minta KPU Tunda Penetapan Prabowo-Gibran

Nasional
DKPP Verifikasi Aduan Dugaan Ketua KPU Goda Anggota PPLN

DKPP Verifikasi Aduan Dugaan Ketua KPU Goda Anggota PPLN

Nasional
Kasus Eddy Hiariej Dinilai Mandek, ICW Minta Pimpinan KPK Panggil Jajaran Kedeputian Penindakan

Kasus Eddy Hiariej Dinilai Mandek, ICW Minta Pimpinan KPK Panggil Jajaran Kedeputian Penindakan

Nasional
KPU Undang Jokowi Hadiri Penetapan Prabowo-Gibran Besok

KPU Undang Jokowi Hadiri Penetapan Prabowo-Gibran Besok

Nasional
Cak Imin Mengaku Belum Dapat Undangan KPU untuk Penetapan Prabowo-Gibran

Cak Imin Mengaku Belum Dapat Undangan KPU untuk Penetapan Prabowo-Gibran

Nasional
Tentara AS Meninggal Saat Tinjau Tempat Latihan Super Garuda Shield di Hutan Karawang

Tentara AS Meninggal Saat Tinjau Tempat Latihan Super Garuda Shield di Hutan Karawang

Nasional
DKPP Terima 200 Aduan Pelanggaran Etik Penyelenggara Pemilu Selama 4 Bulan Terakhir

DKPP Terima 200 Aduan Pelanggaran Etik Penyelenggara Pemilu Selama 4 Bulan Terakhir

Nasional
Nasdem-PKB Sepakat Tutup Buku Lama, Buka Lembaran Baru

Nasdem-PKB Sepakat Tutup Buku Lama, Buka Lembaran Baru

Nasional
Tentara AS Hilang di Hutan Karawang, Ditemukan Meninggal Dunia

Tentara AS Hilang di Hutan Karawang, Ditemukan Meninggal Dunia

Nasional
Lihat Sikap Megawati, Ketua DPP Prediksi PDI-P Bakal di Luar Pemerintahan Prabowo

Lihat Sikap Megawati, Ketua DPP Prediksi PDI-P Bakal di Luar Pemerintahan Prabowo

Nasional
PDI-P Harap Pilkada 2024 Adil, Tanpa 'Abuse of Power'

PDI-P Harap Pilkada 2024 Adil, Tanpa "Abuse of Power"

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com