JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Presiden Ma'ruf Amin menyebutkan pesantren yang akan kembali berkegiatan di era kenormalan baru atau new normal harus dipastikan steril dan aman terlebih dahulu sebelum menerima santri.
Seluruh santri yang akan masuk, kata dia, wajib menjalani tes polymerase chain reaction (PCR) terlebih dahulu untuk memastikan mereka bebas Covid-19.
Oleh karena itu, pemerintah pun akan menyiapkan bantuan untuk pesantren-pesantren tersebut agar kembali berkegiatan di era new normal tanpa menjadi pusat penularan Covid-19 yang baru.
"Pemerintah akan menyiapkan untuk membantu pesantren, supaya sebelum santri masuk itu pesantren disterilkan dulu, aman dulu, kemudian santri-santri masuk pun dilakukan tes PCR sehingga mereka sudah aman," kata Ma'ruf dalam konferensi pers melalui telekonferensi, Senin (8/6/2020).
Baca juga: Santri Kembali ke Pesantren Usai 12 Juni, Wajib Bawa Surat Sehat dari Puskesmas
Tak hanya itu, para santri tersebut juga harus dipandu untuk tetap menjalankan protokol kesehatan selama di dalam pesantren.
Protokol itu antara lain menggunakan masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan dengan sabun.
Bahkan agar lebih aman, kata Ma'ruf para santri itu pun dilarang keluar dari pesantren dan menghindari bertemu dengan pihak lain.
Jika bertemu pun, physical distancing harus tetap dijaga. Ini termasuk pihak pesantren yang membatasi orang dari luar untuk masuk ke pesantren tersebut.
"Ini nanti akan kami rumuskan supaya benar-benar sebelum masuk sudah steril, kalau sudah masuk mereka sudah aman. Mereka juga seterusnya terjaga dari penularan Covid-19-nya," kata dia.
Baca juga: Pemerintah Siapkan Rencana New Normal, PKB Minta Kondisi Pesantren Diperhatikan
Namun bagi pondok yang sudah terlebih dahulu membuka pesantrennya, maka pihaknya akan meminta Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 di daerah untuk memandu dan mengamankannya.
"Caranya nanti akan dibicarakan seperti apa, supaya mereka yang berada di pesantren dilakukan pemeriksaan intensif agar tak ada yang bawa Covid-19 ke dalam pesantren," ucap dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.