Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jubir Pemerintah: Hindari Rasa Cemas dan Takut terhadap Virus Corona

Kompas.com - 06/06/2020, 18:56 WIB
Haryanti Puspa Sari,
Kristian Erdianto

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19 Achmad Yurianto meminta masyarakat meningkatkan imunitas tubuh dengan menghindari rasa cemas dan rasa takut terhadap virus corona.

"Hindari kecemasan yang tidak perlu, hindari ketakutan terhadap virus ini karena alasan yang tidak kita tahu. Ini yang harus kita lakukan adalah secara bersama sepanjang waktu," kata Yuri dalam konferensi pers di Graha BNPB, Jakarta, Sabtu (6/6/2020).

Baca juga: Jubir Pemerintah: Perasaan Gembira Kunci Imunitas Tubuh dari Covid-19

Yuri menyarankan, masyarakat melakukan aktivitas kerja maupun olahraga dengan seimbang serta menerapkan kebiasaan baru selama masa pandemi.

"Lakukan aktivitas, baik kerja maupun olahraga dengan seimbang kebiasaan yang baru ini, akan menguntungkan kita. Kebiasaan mencuci tangan juga bisa melindungi kita dari penularan Covid-19," ujarnya.

Selain itu, Yuri juga meminta masyarakat menggunakan masker saat berada di luar rumah untuk melindungi diri dari penularan Covid-19.

Baca juga: Jubir Pemerintah: Vaksin Bukan Satu-satunya Cara Cegah Covid-19


Menurutnya, masyarakat perlu mengubah pola hidup menjadi lebih bersih dan sehat untuk mencegah penularan virus corona.

Sebab, hingga saat ini belum ditemukan vaksin yang mampu mencegah seseorang terjangkit Covid-19.

Yuri mengatakan, pencegahan Covid-19 bisa dilakukan dengan cara rajin mencuci tangan menggunakan sabun dan air mengalir selama 20 detik. Kemudian, menjaga jarak setidaknya 2 meter.

Ia juga mengimbau masyarakat menghindari kerumunan dan membatasi waktu ketika beraktivitas di luar rumah.

"Oleh karena itu, mari kita mulai dari keluarga melaksanakan perubahan beradaptasi terhadap Tatanan yang baru," pungkasnya.

Baca juga: 993 Kasus Baru, Rekor Penambahan Tertinggi Covid-19 di Indonesia

Adapun hingga Sabtu (6/6/2020) pukul 12.00 WIB, total kasus positif Covid-19 di Indonesia menjadi 30.514 kasus.

Berdasarkan data pemerintah, ada penambahan 993 kasus baru Covid-19 dalam 24 jam terakhir.

Dalam data yang sama menunjukkan penambahan 464 pasien sembuh dari virus corona atau Covid-19, sehingga total jumlah pasien sembuh dari Covid-19 menjadi 9.907 orang.

Selain itu, tercatat ada 31 pasien yang meninggal dunia akibat Covid-19, sehingga total jumlah pasien meninggal dunia mencapai 1.801 orang.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Bersikukuh Rampas Aset Rafael Alun, Jaksa KPK Ajukan Kasasi Ke Mahkamah Agung

Bersikukuh Rampas Aset Rafael Alun, Jaksa KPK Ajukan Kasasi Ke Mahkamah Agung

Nasional
Pengamat Sebut Kemungkinan Prabowo Gandeng PDI-P Masih Terbuka, Ganjalannya Hanya Jokowi

Pengamat Sebut Kemungkinan Prabowo Gandeng PDI-P Masih Terbuka, Ganjalannya Hanya Jokowi

Nasional
Obituari Tumbu Saraswati, Politikus Senior PDI-P Sekaligus Pendiri TPDI

Obituari Tumbu Saraswati, Politikus Senior PDI-P Sekaligus Pendiri TPDI

Nasional
Wakil Ketua KPK Bantah Serang Balik Dewas dengan Laporkan Albertina Ho

Wakil Ketua KPK Bantah Serang Balik Dewas dengan Laporkan Albertina Ho

Nasional
Nurul Ghufron Gugat Dewas KPK ke PTUN Jakarta

Nurul Ghufron Gugat Dewas KPK ke PTUN Jakarta

Nasional
JK Puji Prabowo Mau Rangkul Banyak Pihak, tapi Ingatkan Harus Ada Oposisi

JK Puji Prabowo Mau Rangkul Banyak Pihak, tapi Ingatkan Harus Ada Oposisi

Nasional
Mantan Anak Buah SYL Mengaku Dipecat Lantaran Tolak Bayar Kartu Kredit Pakai Dana Kementan

Mantan Anak Buah SYL Mengaku Dipecat Lantaran Tolak Bayar Kartu Kredit Pakai Dana Kementan

Nasional
Beri Selamat ke Prabowo-Gibran, JK: Kita Terima Kenyataan yang Ada

Beri Selamat ke Prabowo-Gibran, JK: Kita Terima Kenyataan yang Ada

Nasional
DPR Bakal Kaji Ulang Desain Pemilu Serentak karena Dianggap Tak Efisien

DPR Bakal Kaji Ulang Desain Pemilu Serentak karena Dianggap Tak Efisien

Nasional
Komisi II Sebut 'Presidential Threshold' Jadi Target Rencana Revisi UU Pemilu

Komisi II Sebut "Presidential Threshold" Jadi Target Rencana Revisi UU Pemilu

Nasional
Prabowo Nyanyi 'Pertemuan' di Depan Titiek Soeharto: Sudah Presiden Terpilih, Harus Tepuk Tangan walau Suara Jelek

Prabowo Nyanyi "Pertemuan" di Depan Titiek Soeharto: Sudah Presiden Terpilih, Harus Tepuk Tangan walau Suara Jelek

Nasional
Fraksi Golkar Bakal Dalami Usulan Hakim MK soal RUU Pemilu dan Pembentukan UU Lembaga Kepresidenan

Fraksi Golkar Bakal Dalami Usulan Hakim MK soal RUU Pemilu dan Pembentukan UU Lembaga Kepresidenan

Nasional
Politikus Senior PDI-P Tumbu Saraswati Meninggal Dunia, Penghormatan Terakhir di Sekolah Partai

Politikus Senior PDI-P Tumbu Saraswati Meninggal Dunia, Penghormatan Terakhir di Sekolah Partai

Nasional
Bubar Jalan dan Merapat ke Prabowo, Koalisi Perubahan Dinilai Hanya Jual Gimik Narasi Kritis

Bubar Jalan dan Merapat ke Prabowo, Koalisi Perubahan Dinilai Hanya Jual Gimik Narasi Kritis

Nasional
Ucapkan Selamat ke Prabowo-Gibran, PPP: Tak Ada Lagi Koalisi 01 dan 03

Ucapkan Selamat ke Prabowo-Gibran, PPP: Tak Ada Lagi Koalisi 01 dan 03

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com