Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

IAKMI Sarankan Pemerintah Lakukan Stategi Ini untuk Lawan Covid-19

Kompas.com - 04/06/2020, 11:15 WIB
Sania Mashabi,
Kristian Erdianto

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat Indonesia (IAKMI) merumuskan tiga strategi untuk melawan penyebaran virus corona (Covid-19) di Indonesia.

Ketua Umum IAKMI Ede Surya Darmawan menilai strategi tersebut perlu dilakukan karena kecenderungan kasus positif Covid-19 masih terus meningkat.

"Tren kasus masih terus meningkat, belum terlihat adanya kecenderungan kurva melandai," ujar Ede melalui keterangan tertulis, Kamis (4/6/2020). 

Baca juga: Jokowi Sebut Penularan Covid-19 di Tiga Provinsi Ini Masih Tinggi

Menurut Ede, strategi pertama yang harus dilakukan adalah sinkronisasi dan harmonisasi kebijakan penanganan Covid-19.

Kebijakan yang harus disinkroniksasi mulai dari tingkat pusat hingga ke tingkat kabupaten atau kota.

Strategi selanjutnya adalah penguatan layanan kesehatan seperti ketersediaan alat pelindung diri (APD), prosedur rujukan, tatalaksana diagnosis dan pemeriksaan atau laboratorium.

Sedangkan strategi terakhir terdapatnya kegiatan penanganan Covid-19 berbasis komunitas.

"Tentunya dengan mengedukasi kesadaran perilaku hidup bersih sehat (PHBS), kepedulian kolektif untuk screening atau penyelidikan epidemiologi, serta koordinasi dengan tenaga kesehatan dan fasilitas kesehatan," kata Ede.

Baca juga: Jokowi Naikkan Target Tes Covid-19 Jadi 20.000 Spesimen per Hari

Selain tiga strategi tersebut, IAKMI juga menyiapkan formula optimalisasi strategi penanganan Covid-19 yang dilakukan pemerintah saat ini.

Formula pertama, memastikan setiap keluarga mampu mencegah penularan Covid-19 dengan hidup lebih sehat.

Kemudian, penyehatan manajemen Puskesmas agar memiliki kemampuan mendampingi masyarakat untuk mampu cegah dan lawan Covid-19 bersama relawan kesehatan.

Selanjutnya, peningkatan kapasitas pemerintah daerah agar mampu menangani Covid-19 secara baik dalam melakukan prevent, detect, respond (PDR) atau test, trace, treat, isolate (TTTI).

Formula keempat, perjelas status sehat epidemiologis atau kurva epidemiologi untuk semua provinsi dan kabupaten/kota sebagai dasar penguatan atau pelenturan PSBB wilayah.

Terakhir, penyempurnaan protokol hidup baru sehat-produktif (new normal health protocol) yang dilaksanakan pada setiap sektor.

"Maka IAKMI menyampaikan formula 4 sehat 5 sempurna untuk menangani Covid-19," tutur dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Soal Sengketa Pilpres, Pengamat Nilai MK Tak Bisa Hanya Diskualifikasi Gibran

Soal Sengketa Pilpres, Pengamat Nilai MK Tak Bisa Hanya Diskualifikasi Gibran

Nasional
Profil Marsda Arif Widianto, Pati AU yang Kini Jabat Dansesko TNI

Profil Marsda Arif Widianto, Pati AU yang Kini Jabat Dansesko TNI

Nasional
Sudirman Said Sebut Pertemuan JK dan Megawati Kemungkinan Terjadi Setelah Putusan MK

Sudirman Said Sebut Pertemuan JK dan Megawati Kemungkinan Terjadi Setelah Putusan MK

Nasional
Kaesang Ingin Pileg 2029 Proporsional Tertutup: Pilih Partai, Bukan Caleg

Kaesang Ingin Pileg 2029 Proporsional Tertutup: Pilih Partai, Bukan Caleg

Nasional
KSAU Temui KSAL, Bahas Peningkatan Interoperabilitas dan Penyamaan Prosedur Komunikasi KRI-Pesud

KSAU Temui KSAL, Bahas Peningkatan Interoperabilitas dan Penyamaan Prosedur Komunikasi KRI-Pesud

Nasional
Pengamat Heran 'Amicus Curiae' Megawati Dianggap Konflik Kepentingan, Singgung Kasus Anwar Usman

Pengamat Heran "Amicus Curiae" Megawati Dianggap Konflik Kepentingan, Singgung Kasus Anwar Usman

Nasional
Sudirman Said Berharap Anies dan Prabowo Bisa Bertemu

Sudirman Said Berharap Anies dan Prabowo Bisa Bertemu

Nasional
Marak 'Amicus Curiae', Pakar: Jadi Pertimbangan Hakim MK untuk Gali Rasa Keadilan dalam Masyarakat

Marak "Amicus Curiae", Pakar: Jadi Pertimbangan Hakim MK untuk Gali Rasa Keadilan dalam Masyarakat

Nasional
Menpan-RB Setujui 40.839 Formasi CASN Kemensos demi Kuatkan Layanan Sosial Nasional

Menpan-RB Setujui 40.839 Formasi CASN Kemensos demi Kuatkan Layanan Sosial Nasional

Nasional
Prabowo Disebut Sudah Minta AHY Berikan Nama Kader Demokrat untuk Masuk Kabinet Mendatang

Prabowo Disebut Sudah Minta AHY Berikan Nama Kader Demokrat untuk Masuk Kabinet Mendatang

Nasional
Pangkoarmada I Akan Buat Kajian agar Kapal Patroli yang Dibeli dari Italia Ditempatkan di Wilayahnya

Pangkoarmada I Akan Buat Kajian agar Kapal Patroli yang Dibeli dari Italia Ditempatkan di Wilayahnya

Nasional
Pakar: 'Amicus Curiae' untuk Sengketa Pilpres Fenomena Baru

Pakar: "Amicus Curiae" untuk Sengketa Pilpres Fenomena Baru

Nasional
Densus 88 Polri Kembali Tangkap 1 Teroris Jaringan JI di Sulteng, Totalnya Jadi 8

Densus 88 Polri Kembali Tangkap 1 Teroris Jaringan JI di Sulteng, Totalnya Jadi 8

Nasional
Yusril Tertawa Ceritakan Saksi Ganjar-Mahfud Bawa Beras 5 Kg untuk Buktikan Politisasi Bansos

Yusril Tertawa Ceritakan Saksi Ganjar-Mahfud Bawa Beras 5 Kg untuk Buktikan Politisasi Bansos

Nasional
Jelang Putusan Sengketa Pilpres, Karangan Bunga Bernada Sindiran Muncul di MK

Jelang Putusan Sengketa Pilpres, Karangan Bunga Bernada Sindiran Muncul di MK

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com