Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

UPDATE 2 Juni: Tambah 22, Pasien Covid-19 Meninggal Jadi 1.663 Orang

Kompas.com - 02/06/2020, 16:23 WIB
Haryanti Puspa Sari,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Juru bicara pemerintah untuk penanganan virus corona Achmad Yurianto mengatakan, berdasarkan data yang dihimpun hingga Selasa (2/6/2020) pukul 12.00 WIB, telah terjadi penambahan 22 pasien meninggal dunia akibat Covid-19 selama 24 jam terakhir.

Dengan demikian, total jumlah pasien meninggal dunia akibat Covid-19 sebanyak 1.663 orang.

"Pasien meninggal dunia sebanyak 22 orang, total menjadi 1.663 orang," kata Yuri dalam konferensi pers di Graha BNPB, Jakarta, Selasa (2/6/2020).

Baca juga: UPDATE 2 Juni: Tambah 298, Pasien Covid-19 Sembuh Jadi 7.935 Orang

Yuri juga mengatakan, terjadi penambahan pada pasien sembuh dari Covid-19 sebanyak 298 orang. Sehingga, total pasien sembuh dari Covid-19 menjadi 7.935 orang.

Dalam data yang sama, Yuri juga mengatakan, terdapat penambahan kasus baru pasien Covid-19 sebanyak 609 orang, sehingga total kasus Covid-19 di Indonesia menjadi 27.549 kasus.

"Konfirmasi positif Covid-19 sebanyak 609 orang, totalnya menjadi 27.549 orang, sekali lagi penambahan jumlah ini tidak merupakan gambaran total keseluruhan kondisi tanah air kita," ucapnya.

Baca juga: UPDATE 2 Juni: Bertambah 609, Kasus Covid-19 di Indonesia Jadi 27.549

Yuri juga mengatakan, provinsi Jawa Timur mengalami penambahan kasus baru tertinggi sebanyak 213 kasus. Disusul dengan Papua.

"Kita lihat provinsi di Jawa Timur hari ini 213 kasus ini meningkat dari hari kemarin, provinsi Papua meningkat 94 kasus dari hari kemarin, DKI Jakarta 60 kasus dibanding hari kemarin terjadi penurunan, Sulawesi Selatan 44 kasus dari kemarin ini penurunan, Sumatera Selatan24 kasus ini penurunan," tuturnya.

Sementara itu, Yuri juga mengatakan terdapat empat provinsi yang mengalami penambahan satu kasus baru Covid-19 dan sebelas provinsi yang tidak memiliki penambahan kasus baru.

"Ada 4 provinsi satu kasus, dan 11 provinsi tidak ada kasus sama sekali," pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Terima Nasdem, Prabowo: Surya Paloh Termasuk yang Paling Pertama Beri Selamat

Terima Nasdem, Prabowo: Surya Paloh Termasuk yang Paling Pertama Beri Selamat

Nasional
Partai Pendukung Prabowo-Gibran Syukuran Mei 2024, Nasdem dan PKB Diundang

Partai Pendukung Prabowo-Gibran Syukuran Mei 2024, Nasdem dan PKB Diundang

Nasional
MKMK: Hakim MK Guntur Hamzah Tak Terbukti Langgar Etik

MKMK: Hakim MK Guntur Hamzah Tak Terbukti Langgar Etik

Nasional
Ratusan Bidan Pendidik Tuntut Kejelasan, Lulus Tes PPPK tapi Dibatalkan

Ratusan Bidan Pendidik Tuntut Kejelasan, Lulus Tes PPPK tapi Dibatalkan

Nasional
Surya Paloh Ungkap Alasan Nasdem Tak Jadi Oposisi Pemerintahan Prabowo

Surya Paloh Ungkap Alasan Nasdem Tak Jadi Oposisi Pemerintahan Prabowo

Nasional
Golkar: Belum Ada Pernyataan Resmi Pak Jokowi Keluar dari PDI-P, Kami Enggak Mau 'Ge-er'

Golkar: Belum Ada Pernyataan Resmi Pak Jokowi Keluar dari PDI-P, Kami Enggak Mau "Ge-er"

Nasional
Politeknik KP Sidoarjo Buka Pendaftaran, Kuota Masyarakat Umum 80 Persen

Politeknik KP Sidoarjo Buka Pendaftaran, Kuota Masyarakat Umum 80 Persen

Nasional
Surya Paloh: Nasdem Dukung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Surya Paloh: Nasdem Dukung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Nasional
Kenaikan Pangkat TNI: 8 Perwira Pecah Bintang, Kabais Resmi Berpangkat Letjen

Kenaikan Pangkat TNI: 8 Perwira Pecah Bintang, Kabais Resmi Berpangkat Letjen

Nasional
JK Nilai Konflik Papua terjadi karena Pemerintah Dianggap Ingin 'Merampok'

JK Nilai Konflik Papua terjadi karena Pemerintah Dianggap Ingin "Merampok"

Nasional
Biasa Koordinasi dengan PPATK, Dewas Nilai Laporan Wakil Ketua KPK Aneh

Biasa Koordinasi dengan PPATK, Dewas Nilai Laporan Wakil Ketua KPK Aneh

Nasional
Kementerian KP Luncurkan Pilot Project Budi Daya Udang Tradisional Plus di Sulsel

Kementerian KP Luncurkan Pilot Project Budi Daya Udang Tradisional Plus di Sulsel

Nasional
Soal PDI-P Tak Hadiri Penetapan Prabowo-Gibran, Djarot Bilang Tidak Tahu

Soal PDI-P Tak Hadiri Penetapan Prabowo-Gibran, Djarot Bilang Tidak Tahu

Nasional
Rencana Revisi, DPR Ingin Sirekap dan Digitalisasi Pemilu Diatur UU

Rencana Revisi, DPR Ingin Sirekap dan Digitalisasi Pemilu Diatur UU

Nasional
BKKBN Minta Bocah 7 Tahun Sudah Tunangan Tak Dianggap Biasa

BKKBN Minta Bocah 7 Tahun Sudah Tunangan Tak Dianggap Biasa

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com