JAKARTA, KOMPAS.com - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo memprediksi, jumlah pemudik dari jabodetabek yang kembali ke wilayahnya akan mencapai 1 juta saat Lebaran nanti.
Menurut Ganjar, sejak Februari 2020 hingga saat ini, ada sekitar 860 ribu warganya yang kembali ke Jawa Tengah.
"Tercatat sejak Februari sudah masuk ke Jawa Tengah itu kira-kira 860 ribu," kata Ganjar dalam sebuah diskusi yang digelar secara daring, Rabu (20/5/2020).
Baca juga: Bisa Memicu Penularan Covid-19, Masyarakat Tetap Diminta Tidak Mudik
"Ya diperkirakan sampai besok Lebaran kurang lebih 1 jutaan lah," lanjutnya.
Ganjar mengatakan, warga Jawa Tengah yang tinggal di wilayah Jabodetabek jumlahnya mencapai 7 juta.
Pada musim Lebaran tahun lalu, ada sekitar 5,6 juta penduduk yang mudik.
Sedangkan tahun ini jumlah pemudik sudah banyak berkurang.
Menurut Ganjar, mereka yang memilih bertahan dan tidak mudik tahun ini akibat pandemi Covid-19 dapat dianggap sebagai patriot negara.
"Mereka adalah orang-orang yang sedang melakukan bela negara, mereka adalah patriot-patriot yang luar biasa, termasuk mereka orang-orang yang sedang menyelamatkan umat manusia. Itu predikatnya," ucap Ganjar.
Baca juga: Bantuan Perantau Berupa Sembako, Ganjar: Kalau Uang Khawatir Dibelikan Pulsa dan Rokok
Ganjar menyadari bahwa pemerintah, baik pusat maupun daerah, harus menjamin ketercukupan kebutuhan warganya selama pandemi.
Ia menuturkan bahwa pihaknya telah bekerja sama dengan para kepala daerah untuk memenuhi kebutuhan warga di wilayah mereka masing-masing.
Para kepala daerah, kata Ganjar, juga sudah memastikan akan memberikan bantuan kepada warga di wilayah mereka, termasuk warga perantau yang tidak mudik.
"Saya contohkan, oke ya mahasiswa yang ada di Jawa Tengah, Anda berasal dari manapun, apapun suku kalian, apapun agama kalian, saya daftar saya kasih bantuan, dah kamu di kos-kosan saja. Kamu telepon orang tuamu, kamu baik-baik saja," katanya.
Baca juga: Ganjar Minta Warga Jateng Patuhi Anjuran Shalat Idul Fitri di Rumah Saja
Menurut Ganjar, pandemi ini harus dihadapi secara bersama-sama, sehingga setiap daerah harus saling membantu dan menjaga.
"Spirit kita adalah tidak bisa ini urusan pusat, urusan DKI, Jateng, Jabar, Jatim, nggak bisa. Ini urusan bersama," kata dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.