JAKARTA, KOMPAS.com - Sejumlah isu mewarnai pemberitaan rubrik nasional, Kompas.com, Kamis (14/5/2020), salah satunya mengenai penambahan 568 kasus pasien positif Covid-19.
Berikut ulasan seputar berita yang banyak dibaca di rubrik nasional, Kompas.com:
1. Update Covid-19 di Tanah Air
Juru Bicara pemerintah untuk Penanganan Virus corona Achmad Yurianto menuturkan, penambahan kasus yang telah dinyatakan sembuh juga mengalami penambahan 231 orang, sehingga total 3.518 orang.
Sementara itu, jumlah kasus yang dinyatakan meninggal dunia bertambah 15 orang, sehingga total 1.043 orang.
Baca juga: Kasus Covid-19 Bertambah 568 hingga 14 Mei dan Imbauan Tak Berkerumun
2 Kata pemerintah soal pecahnya rekor kasus positif
Pada Rabu (13/5/2020), terdapat penambahan 689 kasus positif dalam kurun 24 jam. Jumlah ini memecahkan rekor sebelumnya sejak kasus ini diumumkan pertama kali pada 2 Maret lalu.
Menurut Yuri, kembali pecahnya rekor tersebut lantaran dipengaruhi banyaknya daerah yang bisa melakukan pemeriksaan mandiri.
"Kalau kita perhatikan betul sebaran kenaikan angka hari ini atau yang kemarin, kita akan melihat bahwa daerah yang punya gap pemeriksaan cukup jauh atau cukup panjang akan naik meningkat dengan cepat," ujar Yuri dalam konferensi pers di Graha BNPB, Kamis (14/5/2020).
Baca juga: Pemerintah Jelaskan Penyebab Rekor 689 Kasus Baru Covid-19 Kemarin
Gap pemeriksaan yang dimaksud adalah ketika jarak yang ditempuh untuk memeriksakan spesimen dari pasien terduga positif Covid-19 ke lokasi pemeriksaan jauh.
"Sebagai contoh pada data kemarin, untuk Sulawesi Tenggara mendapatkan kenaikan 91 kasus positif. Ini karena spesimen yang semula rencananya mau dikirim ke Makassar bisa diperiksa di tempat itu," kata Yuri.
Pemeriksaan spesimen asal Sulawesi Tenggara sebelumnya terhambat keterbatasan penerbangan.
Namun, karena pemerintah telah mendistribusikan cartridge untuk mesin TB-TCM (tes cepat molekuler) agar bisa dikonversi menjadi alat pemeriksaan Covid-19, kini daerah tersebut bisa memeriksa spesimen secara mandiri.
Yuri menyebutkan, pengiriman cartridge diutamakan ke daerah-daerah yang jarak untuk mencapai lokasi pemeriksaan spesimennya jauh.
"Sekarang bisa diperiksa sendiri. Sehingga pada hari ini (di Sulawesi Tenggara) tidak ada penambahan. Sebab semua sudah diperiksa kemarin," ujar Yuri.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.