Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ganjar: Anggaran Sebesar Apapun Tak Akan Mampu Tuntaskan Covid-19

Kompas.com - 12/05/2020, 16:39 WIB
Deti Mega Purnamasari,
Krisiandi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengakui bahwa anggaran yang digelontorkan oleh pemerintah, khususnya Pemprov Jawa Tengah, tidak akan cukup menangani Covid-19.

Ia mengatakan, Pemprov Jawa Tengah telah mengalokasikan anggaran sebesar Rp 2,09 triliun untuk penanganan Covid-19.

"Saya sadari, itu semua tidak akan cukup. Anggaran sebesar apapun yang kami siapkan tidak akan mampu tuntaskan Covid-19," ujar Ganjar melalui pesan video dalam konferensi pers di BNPB, Selasa (12/5/2020).

Baca juga: UPDATE Covid-19 di Sulteng, Sultra, Maluku, Malut, Papua, dan Papua Barat 12 Mei 2020

Oleh karena itu, kata dia, cara mengatasi pandemi Covid-19 yang sudah berlangsung hampir tiga bulan di Tanah Air ini adalah dengan menggandeng masyarakat.

Selain itu, mengoptimalkan peran swasta dan seluruh pihak yang peduli untuk menyelesaikan pandemi ini secara pentaheliks.

"Masyarakat harus kita gandeng, peran swasta harus dioptimalkan, dan semua yang peduli secara pentaheliks," kata dia.

Pasalnya, hingga saat ini tidak ada yang tahu sampai kapan pandemi Covid-19 ini akan berakhir.

Padahal pihaknya juga telah menerapkan berbagai kebijakan, tetapi belum mampu menekan penularan Covid-19 secara signifikan.

Kebijakan yang dilakukan salah satunya adalah pembatasan sosial berskala besar (PSBB) yang mengharuskan masyarakat beraktivitas dari rumah.

Hal ini juga berdampak kepada masyarakat yang sudah merasa bosan, lelah, bahkan marah.

"Pandemi ini tidak bisa kita selesaikan dengan cara-cara konvensional. Tidak akan rampung dengan laku-laku kontroversial sehingga yang harus dicamkan, di masa pandemi ini bukan waktunya mendulang sensasi. Masyarakat benar-benar butuh kehadiran kita (pemerintah) sepenuh hati bukan sekadar interupsi," kata Ganjar.

Baca juga: UPDATE 12 Mei: Angka Pasien Covid-19 Meninggal Tembus 1.000

Adapun anggaran Rp 2,09 triliun untuk penanganan Covid-19 terbagi atas Rp 1,32 miliar untuk jaring pengaman sosial, Rp 183,5 miliar untuk jaring pengaman ekonomi, dan Rp 68,5 miliar bantuan keuangan desa agar desa kuat dan percaya diri.

Kemudian untuk fasilitas kesehatan sebesar Rp 425,14 miliar, pengembalian pekerja migran Indonesia Rp 16,09 miliar, serta operasional sebesar Rp 1,65 miliar.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

PSI Punya 180 Anggota DPRD, Kaesang: Modal Baik untuk Pilkada

PSI Punya 180 Anggota DPRD, Kaesang: Modal Baik untuk Pilkada

Nasional
Polri Sebut 8 Teroris yang Ditangkap di Sulteng Pernah Latihan Paramiliter di Poso

Polri Sebut 8 Teroris yang Ditangkap di Sulteng Pernah Latihan Paramiliter di Poso

Nasional
MK Kirim Surat Panggilan untuk Hadiri Pembacaan Putusan Sengketa Pilpres 2024

MK Kirim Surat Panggilan untuk Hadiri Pembacaan Putusan Sengketa Pilpres 2024

Nasional
Putusan MK Soal Sengketa Pilpres 2024 Dinilai Bakal Tunjukan Apakah Indonesia Masih Negara Hukum

Putusan MK Soal Sengketa Pilpres 2024 Dinilai Bakal Tunjukan Apakah Indonesia Masih Negara Hukum

Nasional
Daftar Aset Mewah Harvey Moeis yang Disita Kejagung dalam Kasus Dugaan Korupsi Timah

Daftar Aset Mewah Harvey Moeis yang Disita Kejagung dalam Kasus Dugaan Korupsi Timah

Nasional
Hanya Pihak Berkepentingan yang Boleh Hadir di Sidang Putusan Sengketa Pilpres

Hanya Pihak Berkepentingan yang Boleh Hadir di Sidang Putusan Sengketa Pilpres

Nasional
Soal Maju Kembali di Pilkada Jateng, Sudirman Said: Kan Sudah Pernah

Soal Maju Kembali di Pilkada Jateng, Sudirman Said: Kan Sudah Pernah

Nasional
FPI, PA 212, dan GNPF Ulama Dukung Hakim MK Bikin Putusan yang Seadil-adilnya

FPI, PA 212, dan GNPF Ulama Dukung Hakim MK Bikin Putusan yang Seadil-adilnya

Nasional
Bantah Putusan Bocor, MK: Rapat Hakim Masih sampai Minggu

Bantah Putusan Bocor, MK: Rapat Hakim Masih sampai Minggu

Nasional
Jaga Independensi, MK Sembunyikan Karangan Bunga yang Sindir Sengketa Pilpres 2024

Jaga Independensi, MK Sembunyikan Karangan Bunga yang Sindir Sengketa Pilpres 2024

Nasional
Busyro Muqqodas Harap Putusan MK Soal Sengketa Pilpres Berpihak pada Etika Kenegaraan

Busyro Muqqodas Harap Putusan MK Soal Sengketa Pilpres Berpihak pada Etika Kenegaraan

Nasional
Kemenlu: Indonesia Sesalkan DK PBB Gagal Sahkan Resolusi Keanggotaan Penuh Palestina

Kemenlu: Indonesia Sesalkan DK PBB Gagal Sahkan Resolusi Keanggotaan Penuh Palestina

Nasional
Yusril Prediksi MK Tak Diskualifikasi Gibran

Yusril Prediksi MK Tak Diskualifikasi Gibran

Nasional
Soal Besaran Tunjangan ASN yang Pindah ke IKN, Pemerintah Tunggu Jokowi

Soal Besaran Tunjangan ASN yang Pindah ke IKN, Pemerintah Tunggu Jokowi

Nasional
MK Bantah Ada Bocoran Putusan Sengketa Pilpres

MK Bantah Ada Bocoran Putusan Sengketa Pilpres

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com